Teknologi Pendingin di Stadion Piala Dunia 2022 Qatar Sangat Canggih. Ini Cara Kerjanya

Cuaca panas yang menjadi ciri khas sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Qatar kerap membuat khawatir semua pihak yang akan berlaga di ajang Piala Dunia FIFA 2022. Namun, tuan rumah berhasil meyakinkan semua pihak bahwa negara tersebut mampu menghadirkan suasana sejuk di stadion pertandingan.

Dilansir dari laman qatar2022.qa, tujuh dari delapan stadion yang digunakan di ajang Piala Dunia 2022 memiliki teknologi yang dapat membuat suhu stadion menjadi lebih sejuk dan membuat para pemain dan pencinta sepak bola merasa nyaman.

Saud Abdulaziz Abdul Ghani, Profesor Teknik Qatar University, mengatakan bahwa teknologi yang dapat membuat suhu udara di stadion sampai dengan 20 derajat celsius menggunakan energi bertenaga surya.

Dalam prosesnya, udara dari luar stadion didinginkan dan kemudian didistribusikan melalui grill ke tribun dan nosle di sisi lapangan yang lebih besar. Sistem teknologi pendingin ini menggunakan insulasi dan spot cooling untuk menjadikan teknologi ini seramah mungkin terhadap lingkungan.

Spot cooling berarti pendinginan yang dilakukan hanya di area-area yang dibutuhkan orang, seperti lapangan dan tribun penonton.

Tidak hanya itu, teknologi ini juga menggunakan bentuk setiap stadion sebagai pembatas yang berisi gelembung di dalamnya. “Teknik sirkulasi udara kami mendinginkan udara, menyaringnya, dan mendorongnya ke arah pemain dan penggemar,” katanya.

Dia menambahkan bahwa teknologi ini berpotensi mengubah permainan bagi negara-negara dengan iklim panas, sehingga dirinya tidak mematenkan teknologi pendingin ini. Perusahaan dan negara dapat menggunakan teknologi tersebut untuk mengembangkan sistem serupa.

Menurutnya, teknologi pendingin tersebut adalah salah satu dari banyak hadiah Qatar kepada dunia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Dia pun berharap teknologi pendingin ini dibawa lebih jauh dan dikembangkan untuk memberikan manfaat terhadap komunitas lain di seluruh dunia.

Selain di stadion yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2022, teknologi pendingin itu juga sudah diterapkan di tempat lain, seperti pusat perbelanjaan di Katara dan pertanian di Al Khor yang menanam buat dan sayuran untuk konsumen di dalam negeri.
 
Untuk diketahui, teknologi pendingin ini pertama kali dipamerkan pada peresmian Stadion Internasional Khalifa pada 2017 silam. Sejak saat itu, teknologi ini diadaptasi ke enam tempat lainnya dan fasilitas lain di seluruh negeri.

Satu-satunya stadion yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang tidak menggunakan teknologi ini adalah Stadion 974 lantaran dapat dibongkar seluruhnya, dan sudah memiliki ventilasi alami.

Nama 974 sendiri merupakan kode panggilan internasional untuk Qatar, dan juga jumlah pasti kontainer pengiriman yang digunakan dalam konstruksi. Terletak di area tepi pelabuhan dan melihat pemandangan kota pesisir Doha, para pencinta sepak bola akan merasakan angin sejuk saat bergulung dari Teluk Arab.

Kontainer dan superstruktur akan digunakan kembali setelah turnamen usai. Tidak hanya itu, Pengembangan tepi laut yang menawarkan fasilitas luar biasa bagi masyarakat setempat akan menjadi hidup, serta pusat bisnis yang dinamis. Konsep baru dalam pengembangan venue ini memastikan bahwa meskipun kehadiran fisik Stadium 974 mungkin bersifat sementara, warisannya akan abadi.

Perhelatan ajang Piala Dunia FIFA 2022 diadakan di delapan stadion di Qatar. Setiap stadion memiliki beragam keunikan dan perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Stadion-stadion itu adalah Stadion Lusail, Al-bayt, Stadion Ahmad Bin Ali, Stadion Al Thumama, Stadion Education City, Stadion Internasional Khalifa, Stadion 974, dan Stadion Al-Janoub.

Editor: M R Purboyo