Mengenal Onsen, Pemandian Air Panas di Jepang yang Terlarang Bagi Pemilik Tato
23 November 2022 |
14:32 WIB
1
Like
Like
Like
Wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang pasti ingin mencicipi salah satu kekayaan alam paling penting di sana, yaitu pemandian air panas. Namun, beberapa dari mereka harus menghadapi kenyataan kalau kebanyakan resor sumber air panas tidak mengizinkan pengunjung bertato.
Onsen Jepang atau mata air panas alami telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama ribuan tahun. Istilah onsen mengacu pada fasilitas pemandian, penginapan tradisional, dan juga ada beberapa kota onsen yang disekelilingnya memiliki sumber air panas seperti yang ada di Hakone, kota kecil di Barat Daya Tokyo.
Baca juga: 8 Rekomendasi Tempat Meditasi di Jakarta, Cocok Buat Mengusir Stres
Bahkan, buku tertua yang menggambarkan sejarah Jepang yang diterbitkan pada abad ke-6 telah mencatat pentingnya onsen di Jepang. Sehingga tak dapat dielakkan kalau Jepang memiliki ribuan onsen di seluruh pulaunya, dan dalam berbagai jenis dan bentuk, serta pemandian outdoor dan indoor.
Ada tertulis bahwa onsen pertama kali digunakan untuk ritual pemurnian agama Shinto, serta untuk kesenangan para kaisar. Sejak itu, budaya mandi onsen menyebar ke seluruh negeri, bahkan menjangkau warga, karena seluruh kota dibangun dengan mata air panas di pusatnya. Dikatakan juga bahwa alasan orang mulai berkumpul di sekitar onsen adalah untuk berburu hewan liar yang datang untuk minum air panas.
Baca juga: Menjelajahi Oita & Beppu, Permata Pariwisata Pulau Kyusu, Jepang
Orang Jepang memiliki penilaian tersendiri mengenai tato dan orang yang memilikinya, sehingga secara tradisional, orang-orang bertato dilarang memasuki onsen. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak fasilitas onsen yang tatto friendly.
Tato dan tabu saling melekat. Secara umum, pengunjung bertato tidak diperbolehkan mandi di onsen karena tato identik dengan kejahatan. Larangan tato adalah untuk mencegah yakuza dan anggota geng kejahatan lainnya yang memang memiliki tato di sekujur tubuhnya untuk masuk ke pemandian.
Pada abad ke-7, korelasi pertama antara tato dan perilaku kejahatan dimulai dari kaisar menghukum pemberontak Hamako, Muraji dari Azumi, dengan memberi tato pada tubuhnya alih-alih hukuman mati. Tato ini dimaksudkan untuk menghukumnya dengan rasa sakit psikologis dan fisik karena menandainya sebagai penjahat.
Mulailah pada abad ke-17, tato menjadi salah satu bentuk hukuman yang diperuntukkan bagi penjahat terburuk. Mereka yang bertato dijauhi oleh keluarga mereka dan masyarakat umum, juga ditolak mendapat tempat di masyarakat. Di sinilah letak cerita asal mula hubungan antara kejahatan terorganisir dan tato.
Hingga akhirnya organisasi yakuza atau mafia Jepang pada abad ke-18 memiliki tato untuk menunjukkan perlawanan terhadap hukum. Seiring dengan globalisasi, perlakukan orang Jepang terhadap orang-orang dengan tato juga beralih positif.
Sebuah studi 2015 yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) menemukan bahwa lebih dari 30 persen operator onsen di hotel dan penginapan di seluruh negeri tidak akan menolak seseorang bertato, dan 13 persen lainnya mengatakan mereka akan memberikan akses ke tamu bertato dengan kondisi tertentu (yaitu memiliki tato yang ditutup-tutupi).
Tren pelonggaran kebijakan ini memang khusus untuk mengakomodasi wisatawan asing sehingga meningkatkan pariwisata Jepang.
Kadang ditemui orang yang menutup tato kecilnya dengan menggunakan perban atau handuk kecil. Sedang bagi yang memiliki tato punggung akan bersandar ke dinding saat berada di dalam air.
Pilihan lainnya adalah hanya mandi di kashikiri-buro, atau pemandian pribadi, yang tersedia di onsen yang lebih besar dan ryokan atau penginapan tradisional Jepang. Hal ini juga bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang lebih suka tidak telanjang di depan banyak orang asing.
Berikut beberapa ryokan dan pemandian yang mengizinkan pengunjung bertato untuk masuk:
Hottarakashi Onsen yang berada di Prefektur Yamanashi terkenal dengan dua pemandian outdoor yang terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Kedua pemandian ini menawarkan pemandangan lanskap sekitarnya yang mengesankan, termasuk Gunung Fuji. Pemandiannya sendiri cukup sederhana, dan airnya jernih dan lembut, tetapi pemandangan luar biasa yang menarik banyak orang ke onsen yang populer ini.
Untuk kalian baru pertama kali ke Jepang, jangan khawatir. Onsen ini termasuk populer di kalangan tamu internasional, karena berada di jantung salah satu kawasan turis di Tokyo dan kebijakan atas tatonya yang ramah. Hanya memakan waktu 15 menit berjalan dari Stasiun Minowa di jalur Tokyo Metro Chiyoda, Yodunburi Sakae-yu berada di lingkungan perumahan yang tenang, dan sebagian besar dikunjungi warga sekitar.
Onsen ini menawarkan sauna, serta berbagai jenis mandi, seperti mandi vibra mikro dengan pijat microbubbles, mandi listrik dengan arus listrik kecil, mandi perawatan kecantikan dengan gelembung yang lebih kuat untuk memijat punggung bagian bawah, serta pemandian mata air berkarbonasi dengan konsentrasi sangat tinggi.
Fasilitas pemandian juga berbagai macam seperti pemandian dalam dan luar ruangan, neburo (pemandian berbaring), dan denki-buro (pemandian listrik ). Para tamu dilarang di area pemandian luar ruangan, jadi untuk orang yang ingin menikmati berendam dengan tenang bisa mencobanya.
Selain pemandian luar ruangan yang besar, ada juga dua pemandian dalam ruangan yang lebih kecil. Pengunjung yang ingin menghabiskan hari di sana juga dapat bersantap di restoran India otentik di dalam hotel.
Spa harian yang terletak di pedesaan Kota Narita ini menawarkan berbagai fasilitas relaksasi seperti indoor dan outdoor onsen, pemandian pribadi, ruang sauna, kamar tamu, restoran, lounge, bar sushi, gym, dan lainnya. Mata air panas yang mengalir bebas langsung di bawah Yamato no Yu menyediakan aliran air mineral mata air segar yang terus mengalir.
Dengan pemandangan luar biasa dari beberapa pemandangan pedesaan paling indah di Jepang, pemandian air panas disini telah terbukti membantu sistem saraf tubuh manusia dan pengobatan yang efektif untuk ketegangan saraf, nyeri otot, luka, luka bakar, dan gangguan ginekologi kronis. Ada total 8 pemandian terbuka yang bervariasi dalam ukuran dan bentuk, termasuk bak mandi kayu, dan Jacuzzi.
Beppu, yang dikenal sebagai ibu kota onsen Jepang, sebenarnya memiliki banyak onsen yang ramah tato. Shibaseki Onsen hanyalah salah satu dari banyak sumber air panas di Beppu yang dapat dinikmati oleh orang-orang bertato.
Shibaseki Onsen khususnya terkenal dengan kekuatan obatnya, karena dikatakan dapat menyembuhkan otot yang dingin dan bahkan memar. Legenda mengatakan bahwa kaisar Jepang berendam di mata air panas penyembuhan ini sejak tahun 1044.
Prefektur Kanagawa, Hakone terkenal dengan pemandangannya yang indah dan sumber air panas yang fantastis. Salah satu onsen yang paling direkomendasikan di Hakone, onsen Tenzan hanya berjarak 10 menit naik bus dari stasiun Hakone Yumoto, sehingga sangat mudah diakses oleh pengunjung. Onsen dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun dan tanaman merambat, membuatnya terasa seperti tempat persembunyian rahasia yang terpencil.
Dalam hal jenis pemandian, Tenzan memiliki variasi pemandian dengan daya tariknya masing-masing. Ada pemandian bertingkat, pemandian yang mengalir ke dalam gua, hingga pemandian yang dikelilingi pepohonan cedar. Pemandian alkalinenya bermanfaat untuk membantu orang dengan masalah kulit, nyeri otot, nyeri sendi, dan lainnya.
Tapi perlu digarisbawahi, Tenzan akan menerima seorang yang bertato bukan sekelompok orang bertato. Jadi jangan bawa teman-temanmu yang bertato kesini yaa.
Onsen terpencil yang terletak di dekat Gunung Myuko, Prefektur Niigata ini memiliki dua mata air panas berwarna biru dan putih yang dikelilingi oleh batu alam. Airnya yang kaya mineral dikatakan memiliki khasiat penyembuhan untuk orang yang kena rematik, neuralgia, dan berbagai penyakit kulit.
Genhype yang berminat ke Tsubame Onsen, bisa mengunjungi pemandian ini mulai Juni dan tetap buka meski salju mulai turun sekitar Desember.
Zao Onsen adalah desa pemandian air panas tradisional dengan sejarah yang sangat panjang sejak tahun 110 M. Perairan biru yang indah dikelilingi oleh pegunungan dan alam yang rimbun, menjadikan onsen ini tujuan yang sangat populer bagi orang Jepang dan turis. Zao Onsen indah sepanjang tahun, tetapi kota ini sangat populer di musim dingin, karena gunung ini juga menjadi resor ski.
Di musim dingin, tempat ini juga berfungsi sebagai salah satu resor ski terkemuka di Jepang, yang memungkinkan para pemain ski menikmati cara Jepang bersantai di pemandian air panas setelah seharian di lereng.
Ada satu kawasan yang disebut kota onsen di Jepang yang berada di Prefektur Hyogo. Dikelilingi oleh pegunungan dan laut, Kinosaki menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman budaya dan sejarah Jepang. Mata air panas di Kinosaki ditemukan pada abad ke-8, dan kini Kinosaki memiliki 7 onsen yang tersebar di penjuru kota.
Beruntungnya, ketujuh pemandian air panas yang memiliki keunikannya masing-masing ini mengizinkan pengunjung yang memiliki tato ukuran kecil maupun ukuran besar. Salah satu onsen yang paling besar adalah Goshono-yu yang dikenal sebagai ‘air kecantikan’, dipercaya yang mandi di onsen ini akan mendapatkan nasib baik dalam percintaan dan perlindungan terhadap api.
Onsen ini menawarkan sauna serta pemandian indoor dan juga outdoor yang berada dibawah air terjun alami.
Wah, banyak juga ya ternyata Genhype daftar onsen yang menerima pengunjung bertato. Namun, kalian disarankan untuk melakukan reservasi atau menelepon terlebih dahulu untuk memastikan bawah kebijakan Tatto Friendly-nya belum berubah.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Jepang yang Bisa Dikunjungi Bersama Keluarga
Editor: Dika Irawan
Onsen Jepang atau mata air panas alami telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama ribuan tahun. Istilah onsen mengacu pada fasilitas pemandian, penginapan tradisional, dan juga ada beberapa kota onsen yang disekelilingnya memiliki sumber air panas seperti yang ada di Hakone, kota kecil di Barat Daya Tokyo.
Baca juga: 8 Rekomendasi Tempat Meditasi di Jakarta, Cocok Buat Mengusir Stres
Bahkan, buku tertua yang menggambarkan sejarah Jepang yang diterbitkan pada abad ke-6 telah mencatat pentingnya onsen di Jepang. Sehingga tak dapat dielakkan kalau Jepang memiliki ribuan onsen di seluruh pulaunya, dan dalam berbagai jenis dan bentuk, serta pemandian outdoor dan indoor.
Ada tertulis bahwa onsen pertama kali digunakan untuk ritual pemurnian agama Shinto, serta untuk kesenangan para kaisar. Sejak itu, budaya mandi onsen menyebar ke seluruh negeri, bahkan menjangkau warga, karena seluruh kota dibangun dengan mata air panas di pusatnya. Dikatakan juga bahwa alasan orang mulai berkumpul di sekitar onsen adalah untuk berburu hewan liar yang datang untuk minum air panas.
Baca juga: Menjelajahi Oita & Beppu, Permata Pariwisata Pulau Kyusu, Jepang
Orang Jepang memiliki penilaian tersendiri mengenai tato dan orang yang memilikinya, sehingga secara tradisional, orang-orang bertato dilarang memasuki onsen. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak fasilitas onsen yang tatto friendly.
Kenapa Tato Dilarang?
Tato dan tabu saling melekat. Secara umum, pengunjung bertato tidak diperbolehkan mandi di onsen karena tato identik dengan kejahatan. Larangan tato adalah untuk mencegah yakuza dan anggota geng kejahatan lainnya yang memang memiliki tato di sekujur tubuhnya untuk masuk ke pemandian.Pada abad ke-7, korelasi pertama antara tato dan perilaku kejahatan dimulai dari kaisar menghukum pemberontak Hamako, Muraji dari Azumi, dengan memberi tato pada tubuhnya alih-alih hukuman mati. Tato ini dimaksudkan untuk menghukumnya dengan rasa sakit psikologis dan fisik karena menandainya sebagai penjahat.
Mulailah pada abad ke-17, tato menjadi salah satu bentuk hukuman yang diperuntukkan bagi penjahat terburuk. Mereka yang bertato dijauhi oleh keluarga mereka dan masyarakat umum, juga ditolak mendapat tempat di masyarakat. Di sinilah letak cerita asal mula hubungan antara kejahatan terorganisir dan tato.
Hingga akhirnya organisasi yakuza atau mafia Jepang pada abad ke-18 memiliki tato untuk menunjukkan perlawanan terhadap hukum. Seiring dengan globalisasi, perlakukan orang Jepang terhadap orang-orang dengan tato juga beralih positif.
Sebuah studi 2015 yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) menemukan bahwa lebih dari 30 persen operator onsen di hotel dan penginapan di seluruh negeri tidak akan menolak seseorang bertato, dan 13 persen lainnya mengatakan mereka akan memberikan akses ke tamu bertato dengan kondisi tertentu (yaitu memiliki tato yang ditutup-tutupi).
Tren pelonggaran kebijakan ini memang khusus untuk mengakomodasi wisatawan asing sehingga meningkatkan pariwisata Jepang.
Beberapa trik untuk mengunjungi onsen jika kamu memiliki tato
Bagaimana pemilik onsen menanggapi masalah ini juga masih simpang siur. Beberapa menerima tato kecil yang tidak terlalu mencolok dan menolak tamu dengan tato berukuran besar. Untuk saat ini, pengunjung yang memiliki tato perlu menemukan tips inventif untuk mengatasi pembatasan tersebut.Kadang ditemui orang yang menutup tato kecilnya dengan menggunakan perban atau handuk kecil. Sedang bagi yang memiliki tato punggung akan bersandar ke dinding saat berada di dalam air.
Pilihan lainnya adalah hanya mandi di kashikiri-buro, atau pemandian pribadi, yang tersedia di onsen yang lebih besar dan ryokan atau penginapan tradisional Jepang. Hal ini juga bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang lebih suka tidak telanjang di depan banyak orang asing.
Berikut beberapa ryokan dan pemandian yang mengizinkan pengunjung bertato untuk masuk:
1. Hottarakashi Onsen, Yamanashi
Hottarakashi Onsen yang berada di Prefektur Yamanashi terkenal dengan dua pemandian outdoor yang terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Kedua pemandian ini menawarkan pemandangan lanskap sekitarnya yang mengesankan, termasuk Gunung Fuji. Pemandiannya sendiri cukup sederhana, dan airnya jernih dan lembut, tetapi pemandangan luar biasa yang menarik banyak orang ke onsen yang populer ini.2. Yudonburi Sakae-yu, Tokyo
Pemandian di Yudonburi, Tokyo (Sumber gambar: Yudonburi)
Untuk kalian baru pertama kali ke Jepang, jangan khawatir. Onsen ini termasuk populer di kalangan tamu internasional, karena berada di jantung salah satu kawasan turis di Tokyo dan kebijakan atas tatonya yang ramah. Hanya memakan waktu 15 menit berjalan dari Stasiun Minowa di jalur Tokyo Metro Chiyoda, Yodunburi Sakae-yu berada di lingkungan perumahan yang tenang, dan sebagian besar dikunjungi warga sekitar.
Onsen ini menawarkan sauna, serta berbagai jenis mandi, seperti mandi vibra mikro dengan pijat microbubbles, mandi listrik dengan arus listrik kecil, mandi perawatan kecantikan dengan gelembung yang lebih kuat untuk memijat punggung bagian bawah, serta pemandian mata air berkarbonasi dengan konsentrasi sangat tinggi.
Fasilitas pemandian juga berbagai macam seperti pemandian dalam dan luar ruangan, neburo (pemandian berbaring), dan denki-buro (pemandian listrik ). Para tamu dilarang di area pemandian luar ruangan, jadi untuk orang yang ingin menikmati berendam dengan tenang bisa mencobanya.
3. Hoheikyo Onsen, Hokkaido
Hoheikyo Onsen, Hokkaido terkenal dengan pemandian besar terbuka yang dikelilingi oleh taman besar yang dikelola secara profesional. Lantai dan dinding mata air panas dilapisi dengan batu besar dan kasar, dan dikatakan baik untuk kulit.Selain pemandian luar ruangan yang besar, ada juga dua pemandian dalam ruangan yang lebih kecil. Pengunjung yang ingin menghabiskan hari di sana juga dapat bersantap di restoran India otentik di dalam hotel.
4. Yamato no Yu, Chiba
Yamato no Yu adalah pemandian umum modern yang menyenangkan secara estetika dan hanya sekitar 15 km dari Bandara Narita di Chiba. Lokasinya menjadikannya tempat yang bagus untuk orang-orang di dekat bandara yang ingin merasakan pengalaman onsen Jepang.Spa harian yang terletak di pedesaan Kota Narita ini menawarkan berbagai fasilitas relaksasi seperti indoor dan outdoor onsen, pemandian pribadi, ruang sauna, kamar tamu, restoran, lounge, bar sushi, gym, dan lainnya. Mata air panas yang mengalir bebas langsung di bawah Yamato no Yu menyediakan aliran air mineral mata air segar yang terus mengalir.
Dengan pemandangan luar biasa dari beberapa pemandangan pedesaan paling indah di Jepang, pemandian air panas disini telah terbukti membantu sistem saraf tubuh manusia dan pengobatan yang efektif untuk ketegangan saraf, nyeri otot, luka, luka bakar, dan gangguan ginekologi kronis. Ada total 8 pemandian terbuka yang bervariasi dalam ukuran dan bentuk, termasuk bak mandi kayu, dan Jacuzzi.
5. Shibaseki Onsen, Beppu
Beppu, yang dikenal sebagai ibu kota onsen Jepang, sebenarnya memiliki banyak onsen yang ramah tato. Shibaseki Onsen hanyalah salah satu dari banyak sumber air panas di Beppu yang dapat dinikmati oleh orang-orang bertato.Shibaseki Onsen khususnya terkenal dengan kekuatan obatnya, karena dikatakan dapat menyembuhkan otot yang dingin dan bahkan memar. Legenda mengatakan bahwa kaisar Jepang berendam di mata air panas penyembuhan ini sejak tahun 1044.
6. Tenzan, Kanagawa
Prefektur Kanagawa, Hakone terkenal dengan pemandangannya yang indah dan sumber air panas yang fantastis. Salah satu onsen yang paling direkomendasikan di Hakone, onsen Tenzan hanya berjarak 10 menit naik bus dari stasiun Hakone Yumoto, sehingga sangat mudah diakses oleh pengunjung. Onsen dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun dan tanaman merambat, membuatnya terasa seperti tempat persembunyian rahasia yang terpencil.Dalam hal jenis pemandian, Tenzan memiliki variasi pemandian dengan daya tariknya masing-masing. Ada pemandian bertingkat, pemandian yang mengalir ke dalam gua, hingga pemandian yang dikelilingi pepohonan cedar. Pemandian alkalinenya bermanfaat untuk membantu orang dengan masalah kulit, nyeri otot, nyeri sendi, dan lainnya.
Tapi perlu digarisbawahi, Tenzan akan menerima seorang yang bertato bukan sekelompok orang bertato. Jadi jangan bawa teman-temanmu yang bertato kesini yaa.
7. Tsubame Onsen
Tsubame Onsen (Sumber gambar: IG visitjapan_uk)
Genhype yang berminat ke Tsubame Onsen, bisa mengunjungi pemandian ini mulai Juni dan tetap buka meski salju mulai turun sekitar Desember.
9. Zao Onsen, Yamagata
Zao Onsen adalah desa pemandian air panas tradisional dengan sejarah yang sangat panjang sejak tahun 110 M. Perairan biru yang indah dikelilingi oleh pegunungan dan alam yang rimbun, menjadikan onsen ini tujuan yang sangat populer bagi orang Jepang dan turis. Zao Onsen indah sepanjang tahun, tetapi kota ini sangat populer di musim dingin, karena gunung ini juga menjadi resor ski.Di musim dingin, tempat ini juga berfungsi sebagai salah satu resor ski terkemuka di Jepang, yang memungkinkan para pemain ski menikmati cara Jepang bersantai di pemandian air panas setelah seharian di lereng.
10. Kinosaki, Hyogo
Kinosaki Onsen (Sumber gambar: Unsplash/Romeo A)
Ada satu kawasan yang disebut kota onsen di Jepang yang berada di Prefektur Hyogo. Dikelilingi oleh pegunungan dan laut, Kinosaki menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman budaya dan sejarah Jepang. Mata air panas di Kinosaki ditemukan pada abad ke-8, dan kini Kinosaki memiliki 7 onsen yang tersebar di penjuru kota.
Beruntungnya, ketujuh pemandian air panas yang memiliki keunikannya masing-masing ini mengizinkan pengunjung yang memiliki tato ukuran kecil maupun ukuran besar. Salah satu onsen yang paling besar adalah Goshono-yu yang dikenal sebagai ‘air kecantikan’, dipercaya yang mandi di onsen ini akan mendapatkan nasib baik dalam percintaan dan perlindungan terhadap api.
Onsen ini menawarkan sauna serta pemandian indoor dan juga outdoor yang berada dibawah air terjun alami.
Wah, banyak juga ya ternyata Genhype daftar onsen yang menerima pengunjung bertato. Namun, kalian disarankan untuk melakukan reservasi atau menelepon terlebih dahulu untuk memastikan bawah kebijakan Tatto Friendly-nya belum berubah.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Jepang yang Bisa Dikunjungi Bersama Keluarga
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.