Jakarta Content Week 2022 Kembali Digelar dengan Tema Collabrate
13 November 2022 |
09:40 WIB
1
Like
Like
Like
Gelaran kreatif Jakarta Content Week atau Jaktent kembali dihelat di Ibu Kota. Di tahun ketiga penyelenggaraannya, kali ini Jaktent digelar secara luring setelah dua event sebelumya dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Mengusung tajuk Collabrate, kombinasi dari frasa kolaborasi dan kalibrasi, ajang Jaktent tahun ini dapat diartikan sebagai sebuah strategi baru untuk menyongsong masa depan melalui ekosistem industri kreatif di Tanah Air.
Pandemi Covid-19 telah mengajarkan perlunya kerja kolaborasi dalam industri kreatif. Tak hanya itu proses kalibrasi juga diperlukan untuk mengatur dan memastikan kerja-kerja tersebut dapat menuju ke arah yang benar dan tetap berada di jalur yang tepat.
Diinisiasi Yayasan Pulau Imaji dan Frankfurt Book Fair, gelaran Jaktent hadir sebagai acara yang mempertemukan industri kreatif di kawasan Asia Pasifik. Tak hanya itu acara ini juga turut menggandeng para stakeholders di industri kreatif Tanah Air dan mancanegara.
Dalam gelarannya tahun ini Jaktent dihelat dengan 50 sesi kegiatan, mulai dari talkshow, workshop, diskusi literasi, konten kreatif, pop-culture, dan kuliner. Selain itu juga ada rangkaian program yang terdiri dari LitBeat, LitBite, LitFest, LitFilm, dan The Market.
General Manager Jaktent, Avi Purba berharap digelarnya acara tersebut secara langsung dapat memperkuat akar pijakan mereka agar kegiatan ini semakin dikenal publik. Sehingga ripple effect yang dihasilkan dapat menyentuh kota-kota lain bukan hanya di Kota Jakarta saja.
"Merupakan hal yang sangat menggairahkan bagi kami karena pada akhirnya kami dapat melakukan beragam sesi dan berinteraksi secara langsung di Jakarta Content Week,"papar Avi Purba dalam siaran tertulis.
Penyelenggaraan Jaktent juga didukung penuh oleh Frankfurter Buchmesse Fair (FBF). Salah satu perwakilan dari FBF, Claudia Kaiser mengatakan bentuk dukungan ditunjukkan melalui kehadiran mereka dengan menghadirkan para pembicara dan buku-buku yang didatangkan dari Jerman.
"Kami ingin menciptakan lebih banyak lagi kesempatan kerja sama antara industri kreatif di Asia Tenggara dan Jerman, dengan berfokus pada Indonesia," tuturnya.
Adapun, Diaz Hensuk perwakilan dari kurator LitBeat Jaktent mengatakan bahwa dengan adanya wadah seperti Jaktent dapat mempertemukan pelaku yang kompeten, dan relevan secara khusus di bidangnya untuk menyuarakan isu-isu kreatif.
Hal senada juga diungkap Mayumi Haryoto, perwakilan komunitas dari BacaPibo. Menurutnya gelaran seperti Jaktent dapat memberikan perspektif baru dan menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas konten kretif di Indonesia.
Jaktent berlangsung dari 11-13 November di Taman Ismail Marzuki, Ruang Belajar, Ruang Berkarya, Teater Wahyu Sihombing, Galeri Emiria Soenassa, dan Teater Sjuman Djaja. Di acara ini pengunjung bisa merayakan geliat industri kreatif dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk mengunjungi booth dan pameran buku dari Patjarmerah dan bacapibo.
Baca juga: Yuk Bisa Yuk, Ini Tips Sukses Jadi Content Creator
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Mengusung tajuk Collabrate, kombinasi dari frasa kolaborasi dan kalibrasi, ajang Jaktent tahun ini dapat diartikan sebagai sebuah strategi baru untuk menyongsong masa depan melalui ekosistem industri kreatif di Tanah Air.
Pandemi Covid-19 telah mengajarkan perlunya kerja kolaborasi dalam industri kreatif. Tak hanya itu proses kalibrasi juga diperlukan untuk mengatur dan memastikan kerja-kerja tersebut dapat menuju ke arah yang benar dan tetap berada di jalur yang tepat.
Diinisiasi Yayasan Pulau Imaji dan Frankfurt Book Fair, gelaran Jaktent hadir sebagai acara yang mempertemukan industri kreatif di kawasan Asia Pasifik. Tak hanya itu acara ini juga turut menggandeng para stakeholders di industri kreatif Tanah Air dan mancanegara.
Dalam gelarannya tahun ini Jaktent dihelat dengan 50 sesi kegiatan, mulai dari talkshow, workshop, diskusi literasi, konten kreatif, pop-culture, dan kuliner. Selain itu juga ada rangkaian program yang terdiri dari LitBeat, LitBite, LitFest, LitFilm, dan The Market.
General Manager Jaktent, Avi Purba berharap digelarnya acara tersebut secara langsung dapat memperkuat akar pijakan mereka agar kegiatan ini semakin dikenal publik. Sehingga ripple effect yang dihasilkan dapat menyentuh kota-kota lain bukan hanya di Kota Jakarta saja.
"Merupakan hal yang sangat menggairahkan bagi kami karena pada akhirnya kami dapat melakukan beragam sesi dan berinteraksi secara langsung di Jakarta Content Week,"papar Avi Purba dalam siaran tertulis.
Penyelenggaraan Jaktent juga didukung penuh oleh Frankfurter Buchmesse Fair (FBF). Salah satu perwakilan dari FBF, Claudia Kaiser mengatakan bentuk dukungan ditunjukkan melalui kehadiran mereka dengan menghadirkan para pembicara dan buku-buku yang didatangkan dari Jerman.
"Kami ingin menciptakan lebih banyak lagi kesempatan kerja sama antara industri kreatif di Asia Tenggara dan Jerman, dengan berfokus pada Indonesia," tuturnya.
Adapun, Diaz Hensuk perwakilan dari kurator LitBeat Jaktent mengatakan bahwa dengan adanya wadah seperti Jaktent dapat mempertemukan pelaku yang kompeten, dan relevan secara khusus di bidangnya untuk menyuarakan isu-isu kreatif.
Hal senada juga diungkap Mayumi Haryoto, perwakilan komunitas dari BacaPibo. Menurutnya gelaran seperti Jaktent dapat memberikan perspektif baru dan menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas konten kretif di Indonesia.
Jaktent berlangsung dari 11-13 November di Taman Ismail Marzuki, Ruang Belajar, Ruang Berkarya, Teater Wahyu Sihombing, Galeri Emiria Soenassa, dan Teater Sjuman Djaja. Di acara ini pengunjung bisa merayakan geliat industri kreatif dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk mengunjungi booth dan pameran buku dari Patjarmerah dan bacapibo.
Baca juga: Yuk Bisa Yuk, Ini Tips Sukses Jadi Content Creator
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.