Prilly Latuconsina Cerita Pengalaman Seru saat Jadi Dosen Praktisi di UGM

Aktris Prilly Latuconsina belakangan ini sibuk dengan kegiatan barunya sebagai dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selama menjalani perannya sebagai dosen, Prilly mengungkapkan tentang pengalamannya yang benar-benar berbeda dan dirasakannya sangat mengasyikkan.

Bintang film Danur itu mengatakan bahwa menjadi dosen cukup mengubah kehidupan sehari-harinya. Sebab, profesi tersebut butuh ilmu dan tanggung jawab yang tidak kecil.

Baca juga: Meski Sibuk Syuting, Prilly Latuconsina Jadi Lulusan Terbaik di Kampusnya

Dirinya pun mengaku jadi lebih rajin belajar hal-hal baru, terutama yang berkaitan dengan materi perkuliahan. Prily baru menyadari menjadi dosen itu bukan hanya mengajar di kelas. Akan tetapi, proses di balik itu juga butuh perjuangan yang tidak mudah.

Sebelum mengajar di depan kelas, dirinya pasti akan disibukkan dengan menyiapkan materi untuk mahasiswanya. Namun, sejauh ini dirinya merasa bahagia bisa menjalani profesi baru sebagai dosen praktisi.

“Ya, jadi lebih banyak pengalaman saja, sih. Mengajar di depan kelas itu feel-nya beda banget sama ketika menghadiri seminar atau webinar. Berinteraksi dengan mahasiswa itu banyak ilmu yang bisa didapat,” ungkap Prili saat ditemui di kawasan Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Prily merasa tantangan terberatnya sekarang ialah membagi waktu. Sebab, mengajar di depan kelas tidak sesimpel yang dibayangkan. Membuat materi ajar juga butuh waktu dan effort yang tidak sedikit. Dirinya harus belajar lagi untuk agar bisa menyajikan bahan ajar yang menarik dan relevan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik klub Persikota Tangerang itu akhirnya lebih banyak berdiskusi dengan para dosen yang lebih senior. Prilly lebih banyak memberi masukkan dalam segi praktikal, sedangkan dosen senior lebih mengarahkan ke persoalan teori ajar.

Selain itu, kini perkuliahan secara umum sudah berlangsung secara luring. Artinya, dirinya harus bolak-balik Jakarta-Yogyakarta untuk mengajar secara offline di UGM. Di sisi lain, dirinya pun masih harus syuting untuk beberapa project yang sedang digarapnya.

Beruntung, Prilly mengambil kelas short time. Jadi, satu mata kuliah dirinya hanya mengajar untuk dua kelas. Namun, dengan pengalaman yang pendek tersebut, dirinya sudah cukup kewalahan membagi dunia keartisan dan akademis.

Cita-cita Masa Kecil

Sebelum akhirnya berkarier di bidang seni peran, Prilly lebih dahulu menyukai dunia akademis. Dirinya pernah bercita-cita menjadi guru sewaktu kecil. Namun, saat itu yang ada dibayangannya dirinya akan menjadi guru SD.

Prilly bercita-cita jadi guru SD karena sangat menyukai anak kecil. Meskipun demikian, dirinya tetap bersyukur bisa mewujudkan cita-citanya menjadi pengajar meski di tingkat universitas. Dirinya tak menyangka akhirnya bisa sampai pada momen dipanggil ‘mbak dosen’ oleh para mahasiswanya.

Prilly mengatakan sejauh ini interaksinya dengan para mahasiswanya berlangsung seru. Dengan rentang umur yang tidak jauh berbeda, proses diskusi dosen dengan mahasiswa pun berjalan dengan baik.

“Aku kan jadi dosen praktisi. Jadi, mahasiswa pasti enggak mau tahu teorinya doang. Mereka juga ingin bagaimana mengaplikasikan teori tersebut di lapangan kerja,” imbuhnya.

Baca juga: Prilly Latuconsina & Jourdy Pranata Beradu Akting di Series Happy Go Jenny

Melansir dari laman resmi UGM, Prilly Latuconsina bisa menjadi dosen karena mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program tersebut membuka kesempatan bagi praktisi andal di berbagai bidang untuk mengajar di kelas dengan membagikan keterampilan dan pengalaman riil dari dunia industri. Di UGM, Prilly mengajar di Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik