70 Tahun Berkarya, Ini Cerita di Balik Hits Legendaris Titiek Puspa
01 November 2022 |
17:55 WIB
Puluhan tahun berkarir di dunia musik dan tetap eksis tidaklah mudah. Namun semua itu mampu dilampaui penyanyi legendaris Indonesia, Titiek Puspa. Selama 70 tahun berkarya, wanita pemilik nama lahir Sudarwati ini masih amat dikagumi. Lirik-lirik ciptaannya pun bisa dinikmati semua generasi hingga kini.
Sebut saja lagu Gang Kelinci, ternyata lagu tersebut dibuat hanya sekejab mata lho, Genhype. Titiek bercerita bahwa ketika itu dia mengantarkan penyanyi Lilis Suryani pulang ke rumahnya yang ada di Pasar Baru.
Dengan naik becak, ternyata rumah Lilis berada di gang sempit dengan pemukiman padat. Melewati gang itu, lirik Gang Kelinci pun tercipta. “Pulang naik becak. Saya mengarang. Saya bukan pencipta [lagu], saya penulis suasana,” ujarnya saat memperingati HUT ke-85 secara virtual, Selasa (1/10/2022).
Begitu pula dengan lagu Pantang Mundur. Lagu tersebut juga dibuat saat dia berada di becak setelah melihat para tentara di depan kantor RRI yang akan berangkat ke Irian. Titiek melihat sang tentara mencium perut istrinya yang sedang hamil sebagai salam perpisahan sebelum bertugas untuk negara. “...Penyampaian suasana yang saya lihat,” imbuhnya.
Titiek enggan disebut sebagai pencipta lagu. Dia lebih nyaman disebut sebagai penyampai suasana karena lagu-lagu yang dibuatnya berasal dari pengamatan dan pengalaman yang ada di depan matanya.
Termasuk lagu Kupu Kupu Malam. Dia bercerita lagu itu dibuat dari pengalaman seorang ibu yang ditemuinya di luar kota Jakarta. Wanita tersebut ditinggalkan suaminya yang selingkuh dan harus menghidupi anaknya yang masih kecil hingga terlilit utang dan terjun ke dunia hitam karena ancaman laporan ke pihak Kepolisian. Tidak bisa berbuat banyak, dia harus menurutinya dan akhirnya menjadi Kupu Kupu Malam.
“Dia menceritakan betapa sakitnya hati, betapa dihina. Ada tamu baik, ada yang menyiksa. Makanya saya tulis kadang dia tersenyum dalam tangis. Kadang dia menangis di dalam senyuman. Dia selalu berakting,” ungkap Titiek.
Titiek dan wanita yang sedang mencurahkan isi hatinya itu pun menangis bersama dan berdoa agar mendapat kehidupan yang lebih layak. Sang wanita penghibur itu berdoa agar segera memiliki suami sekaligus ayah untuk anaknya. Pulang ke Jakarta, Titiek lantas membuat lagu Kupu Kupu Malam.
Tidak sampai 10 hari, Titiek pun menemui keajaiban dari sebuah doa. Wanita tersebut datang dan mengabarkan dia sudah menikah. “Suaminya seorang terhormat. Doa dari dua orang lain agama, diberi oleh Tuhan. Kalau percaya Tuhan itu ada, kita akan selamat,” tutur Titiek.
Titiek menyebut selama masih mengingat dan takut akan Tuhan, segala hal akan dilancarkan. Itulah yang dia rasakan selama 85 tahun kehidupannya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebut saja lagu Gang Kelinci, ternyata lagu tersebut dibuat hanya sekejab mata lho, Genhype. Titiek bercerita bahwa ketika itu dia mengantarkan penyanyi Lilis Suryani pulang ke rumahnya yang ada di Pasar Baru.
Dengan naik becak, ternyata rumah Lilis berada di gang sempit dengan pemukiman padat. Melewati gang itu, lirik Gang Kelinci pun tercipta. “Pulang naik becak. Saya mengarang. Saya bukan pencipta [lagu], saya penulis suasana,” ujarnya saat memperingati HUT ke-85 secara virtual, Selasa (1/10/2022).
Begitu pula dengan lagu Pantang Mundur. Lagu tersebut juga dibuat saat dia berada di becak setelah melihat para tentara di depan kantor RRI yang akan berangkat ke Irian. Titiek melihat sang tentara mencium perut istrinya yang sedang hamil sebagai salam perpisahan sebelum bertugas untuk negara. “...Penyampaian suasana yang saya lihat,” imbuhnya.
Titiek enggan disebut sebagai pencipta lagu. Dia lebih nyaman disebut sebagai penyampai suasana karena lagu-lagu yang dibuatnya berasal dari pengamatan dan pengalaman yang ada di depan matanya.
Termasuk lagu Kupu Kupu Malam. Dia bercerita lagu itu dibuat dari pengalaman seorang ibu yang ditemuinya di luar kota Jakarta. Wanita tersebut ditinggalkan suaminya yang selingkuh dan harus menghidupi anaknya yang masih kecil hingga terlilit utang dan terjun ke dunia hitam karena ancaman laporan ke pihak Kepolisian. Tidak bisa berbuat banyak, dia harus menurutinya dan akhirnya menjadi Kupu Kupu Malam.
“Dia menceritakan betapa sakitnya hati, betapa dihina. Ada tamu baik, ada yang menyiksa. Makanya saya tulis kadang dia tersenyum dalam tangis. Kadang dia menangis di dalam senyuman. Dia selalu berakting,” ungkap Titiek.
Titiek dan wanita yang sedang mencurahkan isi hatinya itu pun menangis bersama dan berdoa agar mendapat kehidupan yang lebih layak. Sang wanita penghibur itu berdoa agar segera memiliki suami sekaligus ayah untuk anaknya. Pulang ke Jakarta, Titiek lantas membuat lagu Kupu Kupu Malam.
Tidak sampai 10 hari, Titiek pun menemui keajaiban dari sebuah doa. Wanita tersebut datang dan mengabarkan dia sudah menikah. “Suaminya seorang terhormat. Doa dari dua orang lain agama, diberi oleh Tuhan. Kalau percaya Tuhan itu ada, kita akan selamat,” tutur Titiek.
Titiek menyebut selama masih mengingat dan takut akan Tuhan, segala hal akan dilancarkan. Itulah yang dia rasakan selama 85 tahun kehidupannya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.