Cek Daftar Lokasi untuk Melihat Gerhana Bulan Total 8 November
01 November 2022 |
14:51 WIB
Gerhana bulan total yang akan terjadi pada 8 November 2022 dapat diamati oleh sebagian besar wilayah di Indonesia. Gerhana bulan tersebut akan menjadi yang terakhir pada tahun ini. Jadi setelah periode itu, masyarakat baru bisa melihat fenomena serupa pada tahun depan.
Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi. Fenomena alam ini terjadi karena dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan. Gerhana Bulan total dapat terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Hal itu membuat Bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, bulan akan terlihat berwarna merah.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan fenomena gerhana bulan total kali ini berdurasi 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbralnya (sebagian & total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Lantas seperti apa fase gerhana bulan total terjadi? Wilayah mana saja yang dapat melihat gerhana bulan kali ini? Simak ulasan berikut ini.
Awal Penumbra (P1): Proses gerhana bulan terjadi pada P1. BRIN memperkirakan fase awal penumbra terjadi pukul 15.01.17 WIB, 16.02.17 WITA, dan 17.02.17 WIT. Pada fase awal ini, seluruh wilayah Indonesia dipastikan tidak dapat mengamati fase awal penumbra.
Awal Sebagian (U1): Gerhana bulan sebagian akan dimulai pukul 16.09.12 WIB, 17.09.12 WITA, 18.09.12 WIT. Beberapa wilayah yang dapat melihat gerhana bulan sebagian ialah Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar.
Awal Total (U2): Gerhana bulan total mulai dapat teramati pukul 17.16.39 WIB, 18.16.39 WITA, !(.16.39 WIT. Beberapa wilayah yang bisa mengamatinya ialah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalses, Kalteng, dan Kapuas Hulu.
Puncak Gerhana: Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18.00.22 WIB, 19.00.22 WITA, 20.00.22 WIT. Saat puncak gerhana, seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati fenomena alam tersebut, kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, dan Bengkulu.
Akhir Total (U3): Gerhana bulan total fase akhir terjadi pukul 18.41.37 WIB, 19.41.37 WITA, 20.41.37 WIT. Seluruh Indonesia bisa mengamati.
Akhir Sebagian (U4): 19.49.03 WIB, 20.49.03 WITA, 21.49.03 WIT. Seluruh Indonesia dapat mengamati.
Akhir Penumbra (P4): 20.56.08 WIB, 21.56.08 WITA, 22.56.08 WIT. Seluruh Indonesia dapat mengamati.
Hamburan Rayleigh sebenarnya sudah umum dilihat oleh penduduk bumi. Fenomena ini juga terjadi saat matahari berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah saat pagi maupun sore hari. Rona jingga yang muncul saat matahari terbit dan tenggelam tersebut juga termasuk hamburan Rayleigh.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi. Fenomena alam ini terjadi karena dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan. Gerhana Bulan total dapat terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Hal itu membuat Bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, bulan akan terlihat berwarna merah.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan fenomena gerhana bulan total kali ini berdurasi 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbralnya (sebagian & total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Daftar Wilayah yang Bisa Amati Gerhana Bulan Total
Mengutip informasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana bulan total akan terjadi dalam beberapa fase. Pada setiap fase, tidak semua wilayah Indonesia dapat melihatnya. Namun, beruntungnya, saat puncak gerhana terjadi, seluruh wilayah Indonesia dapat melihatnya, kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, dan Bengkulu.Lantas seperti apa fase gerhana bulan total terjadi? Wilayah mana saja yang dapat melihat gerhana bulan kali ini? Simak ulasan berikut ini.
Awal Penumbra (P1): Proses gerhana bulan terjadi pada P1. BRIN memperkirakan fase awal penumbra terjadi pukul 15.01.17 WIB, 16.02.17 WITA, dan 17.02.17 WIT. Pada fase awal ini, seluruh wilayah Indonesia dipastikan tidak dapat mengamati fase awal penumbra.
Awal Sebagian (U1): Gerhana bulan sebagian akan dimulai pukul 16.09.12 WIB, 17.09.12 WITA, 18.09.12 WIT. Beberapa wilayah yang dapat melihat gerhana bulan sebagian ialah Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar.
Awal Total (U2): Gerhana bulan total mulai dapat teramati pukul 17.16.39 WIB, 18.16.39 WITA, !(.16.39 WIT. Beberapa wilayah yang bisa mengamatinya ialah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalses, Kalteng, dan Kapuas Hulu.
Puncak Gerhana: Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18.00.22 WIB, 19.00.22 WITA, 20.00.22 WIT. Saat puncak gerhana, seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati fenomena alam tersebut, kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, dan Bengkulu.
Akhir Total (U3): Gerhana bulan total fase akhir terjadi pukul 18.41.37 WIB, 19.41.37 WITA, 20.41.37 WIT. Seluruh Indonesia bisa mengamati.
Akhir Sebagian (U4): 19.49.03 WIB, 20.49.03 WITA, 21.49.03 WIT. Seluruh Indonesia dapat mengamati.
Akhir Penumbra (P4): 20.56.08 WIB, 21.56.08 WITA, 22.56.08 WIT. Seluruh Indonesia dapat mengamati.
Alasan Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana
Saat terjadi gerhana bulan total, satelit alami bumi tersebut akan tampak berwarna merah. Hal ini merupakan fenomena yang wajar. Ketika bulan mulai memasuki umbra, warna umbranya masih berwarna hitam. Saat bulan berada di dalam umbra secara penuh, warnanya akan berubah kemerahan. Warna merah terjadi karena adanya mekanisme hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer bumi.Hamburan Rayleigh sebenarnya sudah umum dilihat oleh penduduk bumi. Fenomena ini juga terjadi saat matahari berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah saat pagi maupun sore hari. Rona jingga yang muncul saat matahari terbit dan tenggelam tersebut juga termasuk hamburan Rayleigh.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.