Ingin Jadi Digital Nomad di Bali? Yuk Simak 5 Tip Ini Biar Sukses
29 October 2022 |
08:11 WIB
1
Like
Like
Like
Fenomena digital nomad semakin diminati generasi muda karena dapat bekerja secara fleksibel dari manapun tanpa terikat ruang dan waktu. Alih-alih di kantor mereka dapat bekerja sambil berwisata dan menyelesaikan pekerjaan tersebut melalui perangkat teknologi.
Era digital semakin memudahkan pekerjaan manusia. Kecepatan internet, dukungan teknologi perangkat komputer jinjing hingga tren bekerja tidak harus ke kantor saat ini memang mulai menjamur, tidak hanya di luar negeri, bahkan hingga Indonesia.
Sebagai tempat dengan pesona wisata alamnya yang khas, Bali baru-baru ini juga menjadi tujuan para pengembara digital. Dengan dukungan fasilitas yang mumpuni Pulau Dewata ini berhasil masuk dalam 5 kota terbaik tujuan digital nomad di dunia.
Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Terbaik untuk Digital Nomad, Ada Canggu dan Ubud di Pulau Bali
Sebagai tempat tujuan digital nomad, Bali memang memiliki banyak pilihan tempat untuk bekerja. Di sana ada kafe hingga coworking space yang menawarkan berbagai fasilitas mumpuni bagi para pengembara digital.
Nah, biar semakin produktif, sebelum memulainya tentukan dulu suasana seperti apa yang dapat mendukung pekerjaan kalian. Bisa saja Genhype nyaman bekerja di pinggir pantai atau di coworking space. Setiap orang tentu memiliki preferensi berbeda.
Namun, jika lebih produktif dengan bekerja sambil minum kopi dan menyantap makanan enak, ada juga deretan cafe yang bisa dijadikan pilihan. Misalnya di daerah Canggu, Seminyak, Sanur, atau Ubud. Jaringan internet di cafe-cafe tersebut juga sudah mumpuni.
Untuk sewa vila maupun hotel di Bali, harga yang ditawarkan bervariasi. Semua tergantung dari fasilitas yang ingin didapat. Ada vila dengan harga biaya sewa Rp 3 jutaan per bulan, ada juga yang mencapai puluhan juta. Jadi, hitung juga pemasukan kalian.
Namun, jika ingin tempat tinggal yang lebih murah dan dekat dengan coworking space, Genhype bisa memilih daerah Canggu yang terkenal sebagai destinasi digital nomad. Biaya hidup di sini disebut juga lebih murah bila dibanding wilayah lainnya.
Bekerja sambil berwisata mungkin akan membuat Genhype tergoda untuk jalan-jalan mengeksplorasi destinasi wisata. Tapi ingat juga jangan sampai pekerjaan kalian terbengkalai oleh kegiatan itu.
Nah, biar lebih fokus, kalian harus membuat daftar prioritas terkait pengeluaran maupun kegiatan selama bekerja sebagai digital nomad. Sebab, jika terlalu bebas malah akan menguras kantong kalian dan bujet jadi membengkak.
Jalan-jalan hingga berburu kuliner sah-sah saja dilakukan, tapi setelah semua pekerjaan selasai. Menjaga keseimbangan waktu bekerja dan berwisata adalah kunci utama untuk menjadi digital nomad yang sukses.
Di sini Genhype bisa bergabung dengan komunitas digital nomad untuk memperluas jaringan. Dengan cara ini kalian juga bisa saling berbagi pengalaman dari orang-orang yang menjalani rutinitas sama.
Selain menyerap ilmu, siapa tahu nantinya Genhype malah bisa mendapatkan banyak proyek pekerjaan dari kenalan di komunitas digital nomad. Sehingga cuan bakal bertambah, dan kesempatan menjadi digital nomad lebih panjang.
Tak hanya alamnya yang indah, Bali juga kaya akan budaya yang patut dipelajari. Jadi, saat ada waktu luang Genhype bisa jalan-jalan dengan area di sekitar tempat tinggal untuk lebih mengenal budaya lokal setempat.
Selain itu, cobalah untuk berbincang dengan warga setempat untuk lebih mengenal kebiasaan maupun budaya di daerah tersebut. Sehingga selain bersosialisasi kalian juga akan semakin akrab dengan mereka.
Sempatkan juga untuk belajar budaya dan kesenian lokal di beberapa desa adat yang masih ada di Bali. Salah satunya adalah Desa Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli. Di sini kalian bisa melihat festival dan menikmati lanskap desanya yang asri.
Baca juga: 5 Alasan Work From Bali Menarik untuk Kamu Coba
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Era digital semakin memudahkan pekerjaan manusia. Kecepatan internet, dukungan teknologi perangkat komputer jinjing hingga tren bekerja tidak harus ke kantor saat ini memang mulai menjamur, tidak hanya di luar negeri, bahkan hingga Indonesia.
Sebagai tempat dengan pesona wisata alamnya yang khas, Bali baru-baru ini juga menjadi tujuan para pengembara digital. Dengan dukungan fasilitas yang mumpuni Pulau Dewata ini berhasil masuk dalam 5 kota terbaik tujuan digital nomad di dunia.
Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Terbaik untuk Digital Nomad, Ada Canggu dan Ubud di Pulau Bali
Nah, bagi Genhype yang ingin menjalani rutinitas sebagai digital nomad, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulainya. Dirangkum Hypeabis.id dari Indonesiatravel yuk simak 5 tip menjadi digital nomad di Bali dalam ulasan berikut.
1. Tentukan suasana untuk dukung produktivitas
Sebagai tempat tujuan digital nomad, Bali memang memiliki banyak pilihan tempat untuk bekerja. Di sana ada kafe hingga coworking space yang menawarkan berbagai fasilitas mumpuni bagi para pengembara digital.Nah, biar semakin produktif, sebelum memulainya tentukan dulu suasana seperti apa yang dapat mendukung pekerjaan kalian. Bisa saja Genhype nyaman bekerja di pinggir pantai atau di coworking space. Setiap orang tentu memiliki preferensi berbeda.
Namun, jika lebih produktif dengan bekerja sambil minum kopi dan menyantap makanan enak, ada juga deretan cafe yang bisa dijadikan pilihan. Misalnya di daerah Canggu, Seminyak, Sanur, atau Ubud. Jaringan internet di cafe-cafe tersebut juga sudah mumpuni.
2. Cari penginapan yang pas sesuai kebutuhan
Pertimbangan kedua adalah menentukan tempat tinggal. Di Bali ada banyak pilihan seperti vila ataupun hotel dengan harga yang beragam. Jadi jangan sampai salah memilih tempat tinggal yang bakalan melebihi budget.Untuk sewa vila maupun hotel di Bali, harga yang ditawarkan bervariasi. Semua tergantung dari fasilitas yang ingin didapat. Ada vila dengan harga biaya sewa Rp 3 jutaan per bulan, ada juga yang mencapai puluhan juta. Jadi, hitung juga pemasukan kalian.
Namun, jika ingin tempat tinggal yang lebih murah dan dekat dengan coworking space, Genhype bisa memilih daerah Canggu yang terkenal sebagai destinasi digital nomad. Biaya hidup di sini disebut juga lebih murah bila dibanding wilayah lainnya.
3. Fokus dan buat daftar prioritas
Bekerja sambil berwisata mungkin akan membuat Genhype tergoda untuk jalan-jalan mengeksplorasi destinasi wisata. Tapi ingat juga jangan sampai pekerjaan kalian terbengkalai oleh kegiatan itu.Nah, biar lebih fokus, kalian harus membuat daftar prioritas terkait pengeluaran maupun kegiatan selama bekerja sebagai digital nomad. Sebab, jika terlalu bebas malah akan menguras kantong kalian dan bujet jadi membengkak.
Jalan-jalan hingga berburu kuliner sah-sah saja dilakukan, tapi setelah semua pekerjaan selasai. Menjaga keseimbangan waktu bekerja dan berwisata adalah kunci utama untuk menjadi digital nomad yang sukses.
4. Gabung dengan komunitas digital nomad
Sebagai tempat tujuan para digital nomad, tak ayal di Bali juga ada banyak pengembara digital dari berbagai negara di dunia. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan tersebut untuk kenalan dan menjalin relasi dengan mereka.Di sini Genhype bisa bergabung dengan komunitas digital nomad untuk memperluas jaringan. Dengan cara ini kalian juga bisa saling berbagi pengalaman dari orang-orang yang menjalani rutinitas sama.
Ilustrasi (sumber gambar unsplash/harry kessell)
Selain menyerap ilmu, siapa tahu nantinya Genhype malah bisa mendapatkan banyak proyek pekerjaan dari kenalan di komunitas digital nomad. Sehingga cuan bakal bertambah, dan kesempatan menjadi digital nomad lebih panjang.
5. Berbaur dengan masyarakat setempat
Tak hanya alamnya yang indah, Bali juga kaya akan budaya yang patut dipelajari. Jadi, saat ada waktu luang Genhype bisa jalan-jalan dengan area di sekitar tempat tinggal untuk lebih mengenal budaya lokal setempat.Selain itu, cobalah untuk berbincang dengan warga setempat untuk lebih mengenal kebiasaan maupun budaya di daerah tersebut. Sehingga selain bersosialisasi kalian juga akan semakin akrab dengan mereka.
Sempatkan juga untuk belajar budaya dan kesenian lokal di beberapa desa adat yang masih ada di Bali. Salah satunya adalah Desa Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli. Di sini kalian bisa melihat festival dan menikmati lanskap desanya yang asri.
Baca juga: 5 Alasan Work From Bali Menarik untuk Kamu Coba
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.