Hati-hati Mitos Covid-19 Banyak Bertebaran, Simak Faktanya dari WHO
28 June 2021 |
19:38 WIB
Virus corona, SARS-CoV-2, telah menyebar dari Wuhan, China, ke setiap benua kecuali Antartika.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah klasifikasi situasi mereka dari darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional menjadi pandemi pada 11 Maret 2020.
Virus ini bertanggung jawab atas puluhan juta infeksi secara global serta menyebabkan lebih dari satu juta kematian.
Memasuki tahun kedua, pandemi Covid-19 sayangnya terus berlanjut diikuti dengan mitos, rumor dan teori konspirasi yang terus berkembang.
Di bawah ini, kami membedah beberapa mitos paling umum yang saat ini beredar di media sosial dan di luar seperti yang dilansir melalui publikasi WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Tanya: Apakah vitamin D dapat menyembuhkan Covid-19?
Fakta: Vitamin D TIDAK menyembuhkan Covid-19. Saat ini WHO tidak dapat memastikan apakah vitamin D dapat melindungi seseorang dari infeksi Covid-19. Namun, vitamin D dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk kesehatan karena memperkuat tulang dan memiliki manfaat lainnya.
Tanya: Apakah COVID-19 menyebar lebih mudah di iklim tertentu?
Fakta: Covid-19 dapat ditularkan pada iklim apapun, termasuk di wilayah dengan iklim panas dan lembap. Cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain, mengenakan masker sesuai ketentuan dan rajin mencuci tangan.
Dengan melakukan hal ini, kita dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan dan menghindari infeksi yang dapat terjadi ketika menyentuh mata, mulut dan hidung.
Tanya: Apakah menyemprot alkohol, disinfektan dan klorin pada kulit dapat membunuh virus dalam tubuh?
Fakta: Menyemprot alkohol, disinfektan dan klorin langsung justru akan merusak kulit, terutama jika masuk ke mata atau mulut. Bahan kimia ini dapat mendisinfeksi permukaan, tetapi tidak untuk digunakan secara langsung pada tubuh manusia. Selain itu, produk ini tidak dapat membunuh virus dalam tubuh.
Tanya: Apakah hanya orang dewasa, lansia dan orang dengan komorbid yang berisiko terkena infeksi dan komplikasi?
Fakta: SARS-CoV-2, seperti virus corona lainnya, dapat menular ke orang-orang dari segala usia. Namun, orang dewasa yang lebih tua dan individu dengan komorbid seperti diabetes, obesitas, atau asma, lebih mungkin untuk menderita sakit parah.
Sementara orang di bawah 40 tahun, termasuk anak-anak, cenderung tidak mengalami gejala parah akibat COVID-19, tapi perlu diingat penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi dan kematian pada siapa pun.
Tanya: Apakah anak-anak berisiko tertular Covid-19?
Fakta: Siapa pun, dari segala usia, dapat berisiko terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19. Sejauh ini, sebagian besar kasus Covid-19 terjadi pada orang dewasa, tetapi bukan berarti anak-anak kebal. CDC melaporkan sebagian besar anak-anak yang tertular Covid-19 memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali.
Tanya: Apakah COVID-19 sama dengan flu biasa?
Fakta: Infeksi virus SARS-CoV-2 dapat menyebabkan Covid-19, penyakit yang dapat menyebabkan gejala mirip flu, seperti nyeri tubuh, demam, dan batuk. Gejala Covid-19 atau flu bisa ringan, parah, atau jarang, fatal. Kedua penyakit tersebut juga dapat menyebabkan pneumonia.
Namun, profil keseluruhan Covid-19 lebih serius. Tiap negara telah melaporkan tingkat kematian yang berbeda. Sementara para ilmuwan masih menentukan tingkat kematian yang tepat berdasarkan data yang berkembang, kemungkinan angkanya akan berkali-kali lebih tinggi daripada flu musiman.
Tanya: Apakah semua orang yang terjangkit Covid-19 meninggal?
Fakta: Ini salah. Covid-19 berakibat fatal bagi sebagian kecil orang yang terinfeksi. WHO telah melaporkan bahwa sekitar 80% orang dengan Covid-19 mengalami bentuk penyakit yang relatif dan tidak memerlukan perawatan spesialis di rumah sakit. Gejala ringan mungkin termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas. Ada pula penderita yang terinfeksi namun tidak mengalami gejala apapun.
Tanya: Apakah kucing dan anjing menyebarkan virus corona?
Fakta: CDC mengungkapkan beberapa laporan hewan peliharaan yang terinfeksi Covid-19. Dalam kebanyakan kasus, hewan peliharaan menjadi sakit setelah melakukan kontak dengan orang yang juga terinfeksi Covid-19.
Menurut CDC, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus yang menyebabkan Covid-19.
Tanya: Apakah masker selalu melindungi dari virus corona?
Fakta: Petugas kesehatan menggunakan masker wajah profesional yang menutup akses saluran pernafasan dengan ketat untuk melindungi diri dari infeksi. Masker sekali pakai dan kain dapat melindungi dari droplet, tetapi keduanya tidak dapat melindungi dari partikel aerosol.
Sejumlah institusi kesehatan di Indonesia merekomendasikan agar semua orang memakai masker berlapis (masker medis di dalam + masker kain di luar) di tempat umum di mana sulit untuk menjaga jarak 2 meter dari orang lain. Ini membantu memperlambat penyebaran virus.
Meski menggunakan masker, tetap penting untuk tetap melakukan tindakan pencegahan lainnya, seperti tidak menyentuh wajah, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan.
Editor: Dika Irawan
Virus ini bertanggung jawab atas puluhan juta infeksi secara global serta menyebabkan lebih dari satu juta kematian.
Memasuki tahun kedua, pandemi Covid-19 sayangnya terus berlanjut diikuti dengan mitos, rumor dan teori konspirasi yang terus berkembang.
Di bawah ini, kami membedah beberapa mitos paling umum yang saat ini beredar di media sosial dan di luar seperti yang dilansir melalui publikasi WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Tanya: Apakah vitamin D dapat menyembuhkan Covid-19?
Fakta: Vitamin D TIDAK menyembuhkan Covid-19. Saat ini WHO tidak dapat memastikan apakah vitamin D dapat melindungi seseorang dari infeksi Covid-19. Namun, vitamin D dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk kesehatan karena memperkuat tulang dan memiliki manfaat lainnya.
Tanya: Apakah COVID-19 menyebar lebih mudah di iklim tertentu?
Fakta: Covid-19 dapat ditularkan pada iklim apapun, termasuk di wilayah dengan iklim panas dan lembap. Cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain, mengenakan masker sesuai ketentuan dan rajin mencuci tangan.
Dengan melakukan hal ini, kita dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan dan menghindari infeksi yang dapat terjadi ketika menyentuh mata, mulut dan hidung.
Tanya: Apakah menyemprot alkohol, disinfektan dan klorin pada kulit dapat membunuh virus dalam tubuh?
Fakta: Menyemprot alkohol, disinfektan dan klorin langsung justru akan merusak kulit, terutama jika masuk ke mata atau mulut. Bahan kimia ini dapat mendisinfeksi permukaan, tetapi tidak untuk digunakan secara langsung pada tubuh manusia. Selain itu, produk ini tidak dapat membunuh virus dalam tubuh.
Fakta COVID-19 (Dok. WHO)
Tanya: Apakah hanya orang dewasa, lansia dan orang dengan komorbid yang berisiko terkena infeksi dan komplikasi?
Fakta: SARS-CoV-2, seperti virus corona lainnya, dapat menular ke orang-orang dari segala usia. Namun, orang dewasa yang lebih tua dan individu dengan komorbid seperti diabetes, obesitas, atau asma, lebih mungkin untuk menderita sakit parah.
Sementara orang di bawah 40 tahun, termasuk anak-anak, cenderung tidak mengalami gejala parah akibat COVID-19, tapi perlu diingat penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi dan kematian pada siapa pun.
Tanya: Apakah anak-anak berisiko tertular Covid-19?
Fakta: Siapa pun, dari segala usia, dapat berisiko terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19. Sejauh ini, sebagian besar kasus Covid-19 terjadi pada orang dewasa, tetapi bukan berarti anak-anak kebal. CDC melaporkan sebagian besar anak-anak yang tertular Covid-19 memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali.
Tanya: Apakah COVID-19 sama dengan flu biasa?
Fakta: Infeksi virus SARS-CoV-2 dapat menyebabkan Covid-19, penyakit yang dapat menyebabkan gejala mirip flu, seperti nyeri tubuh, demam, dan batuk. Gejala Covid-19 atau flu bisa ringan, parah, atau jarang, fatal. Kedua penyakit tersebut juga dapat menyebabkan pneumonia.
Namun, profil keseluruhan Covid-19 lebih serius. Tiap negara telah melaporkan tingkat kematian yang berbeda. Sementara para ilmuwan masih menentukan tingkat kematian yang tepat berdasarkan data yang berkembang, kemungkinan angkanya akan berkali-kali lebih tinggi daripada flu musiman.
Fakta COVID-19 (Dok. WHO)
Tanya: Apakah semua orang yang terjangkit Covid-19 meninggal?
Fakta: Ini salah. Covid-19 berakibat fatal bagi sebagian kecil orang yang terinfeksi. WHO telah melaporkan bahwa sekitar 80% orang dengan Covid-19 mengalami bentuk penyakit yang relatif dan tidak memerlukan perawatan spesialis di rumah sakit. Gejala ringan mungkin termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas. Ada pula penderita yang terinfeksi namun tidak mengalami gejala apapun.
Tanya: Apakah kucing dan anjing menyebarkan virus corona?
Fakta: CDC mengungkapkan beberapa laporan hewan peliharaan yang terinfeksi Covid-19. Dalam kebanyakan kasus, hewan peliharaan menjadi sakit setelah melakukan kontak dengan orang yang juga terinfeksi Covid-19.
Menurut CDC, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus yang menyebabkan Covid-19.
Fakta COVID-19 (Dok. WHO)
Tanya: Apakah masker selalu melindungi dari virus corona?
Fakta: Petugas kesehatan menggunakan masker wajah profesional yang menutup akses saluran pernafasan dengan ketat untuk melindungi diri dari infeksi. Masker sekali pakai dan kain dapat melindungi dari droplet, tetapi keduanya tidak dapat melindungi dari partikel aerosol.
Sejumlah institusi kesehatan di Indonesia merekomendasikan agar semua orang memakai masker berlapis (masker medis di dalam + masker kain di luar) di tempat umum di mana sulit untuk menjaga jarak 2 meter dari orang lain. Ini membantu memperlambat penyebaran virus.
Meski menggunakan masker, tetap penting untuk tetap melakukan tindakan pencegahan lainnya, seperti tidak menyentuh wajah, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.