Ilustrasi ibu dan bayi (Photo by Manuel Schinner on Unsplash)

Hi Calon Ibu, Waspada Risiko dan Komplikasi Bayi Prematur

08 May 2021   |   21:36 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Setiap ibu pastinya mendambakan bayi yang dikandungnya dalam keadaan sehat dan normal. Namun beberapa dari mereka harus menghadapi kenyataan bahwa bayinya prematur.

Untuk kamu para milenial yang sedang mengandung anak pertama, pastikan selalu memeriksa kondisi kesehatan kandunganmu ya. Ini penting lho untuk menghindari risiko kehamilan seperti bayi prematur.

Kamu tau apa itu bayi prematur? Menurut Dokter Spesialis Kebidanan Dan Kandungan di Eka Hospital BSD dr. Wiku Andonotopo, bayi prematur adalah kelahiran bayi yang terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan. Untuk kelahiran normal biasanya berlangsung sekitar 40 minggu.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kelahiran prematur. Selain karena bayi kembar, kondisi ini juga disebabkan oleh infeksi pada kelamin dan saluran kemih, gaya hidup tidak sehat, pernah mengalami persalinan prematur, hingga penyakit kronis seperti diabetes, jantung, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Kata Dokter Wiku, ada sejumlah komplikasi yang dihadapi bayi prematur. Misalnya jaringan otak yang belum matang. Hal ini memunculkan risiko terganggunya perkembangan saraf. "Bisa hipoksia atau kekurangan oksigen di sel dan jaringan," ujarnya.

Begitu pula organ mata atau retina yang belum matang dan memunculkan risiko kebutaan. Selanjutnya adalah jantung.

Komplikasi jantung yang belum matang dikhawatirkan mengganggu fungsi metabolisme. Adapun paling fatal yakni paru-paru yang belum matang. "Paru-paru matang di usia 36 minggu. Umumnya bayi prematur beratnya bisa sekitar 1-2 kg itu masih rentan dan paru-paru belum terbentuk sempurna," sebut Dokter Wiku.

Kalaupun kamu harus menghadapi kelahiran prematur, Dokter Spesialis dan Konsultan Anak Eka Hospital dr. Eric Gultom mengungkapkan ada ruang perawatan intensif yang bisa digunakan seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang dilengkapi alat bantu nafas berteknologi tinggi dan Pediatric Intensive Care (PICU) seperti yang ada di Pusat Perawatan Bayi Prematur, Tangisan Pertama di Eka Hospital.

"Bayi prematur memerlukan perawatan kamar bayi yang lebih lama atau intens, obat-obatan, bahkan terkadang operasi," bebernya.

Bayi prematur yang lahir kata Eric segera dilakukan pemeriksaan awal, seperti skrining awal pendengaran bayi, kelainan jantung bawaan, serta gangguan penglihatan oleh spesialis mata anak.

Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Lebih dari Satu Dekade Vakum, King of Convenience Akhirnya Bermusik Lagi

BERIKUTNYA

Paul Van Doren Tutup Usia, Warisan Sol Wafelnya Tetap Melegenda

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: