Peraih Nobel Perdamaian 2022, Ales Bialiatski (Sumber gambar: senat.gov.pl)

Siapa Ales Bialiatski? Aktivis Hak Asasi Manusia Peraih Nobel Perdamaian 2022

08 October 2022   |   19:15 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Dua Organisasi

Selain Bialiatski, Komite Nobel Norwegia juga memberikan hadiah nobel perdamaian kepada dua organisasi, yakni Memorial dan the Center for Civil Liberties.

Memorial adalah organisasi hak asasi manusia yang didirikan pada 1987 oleh aktivis hak asasi manusia di bekas Uni Soviet. Mereka ingin memastikan bahwa para korban penindasan rezim komunis tidak akan pernah dilupakan.

Memorial didasarkan pada gagasan bahwa menghadapi kejahatan masa lalu sangat penting dalam mencegah yang baru. Setelah runtuhnya Uni Soviet, Memorial tumbuh menjadi organisasi hak asasi manusia terbesar di Rusia.

Selain mendirikan pusat dokumentasi tentang korban era Stalinis, Memorial mengumpulkan dan mensistematisasikan informasi tentang penindasan politik dan pelanggaran hak asasi manusia di Rusia.

Organisasi ini menjadi sumber informasi paling otoritatif tentang tahanan politik di fasilitas penahanan Rusia. Kemudian, memorial juga telah berdiri di garis depan dalam upaya memerangi militerisme dan mempromosikan hak asasi manusia dan pemerintahan berdasarkan supremasi hukum.

Aktor masyarakat sipil di Rusia telah menjadi sasaran ancaman, pemenjaraan, penghilangan dan pembunuhan selama bertahun-tahun. Sebagai bagian dari pelecehan pemerintah terhadap Memorial, organisasi ini dicap sejak awal sebagai "agen asing".

Pada Desember 2021, pihak berwenang memutuskan bahwa Memorial akan dilikuidasi secara paksa dan pusat dokumentasi akan ditutup secara permanen. Penutupan menjadi efektif pada bulan-bulan berikutnya, tetapi orang-orang di belakang Memorial menolak untuk ditutup.

Sementara itu, The Center for Civil Liberties adalah organisasi yang didirikan pada 2007. Organisasi ini bertujuan memajukan hak asasi manusia dan demokrasi di Ukraina.

Organisasi telah mengambil sikap untuk memperkuat masyarakat sipil Ukraina dan menekan pihak berwenang untuk menjadikan Ukraina sebagai negara demokrasi penuh. The Center for Civil Liberties secara aktif mengusulkan agar Ukraina berafiliasi dengan International Criminal Court untuk membuat Ukraina menjadi negara yang berlandaskan hukum.

Organisasi ini terlibat dalam berbagai upaya mengidentifikasi dan mendokumentasikan kejahatan perang Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Bekerja sama dengan mitra internasional, The Center for Civil Liberties telah  memainkan peran sebagai perintis dengan tujuan untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang bersalah atas kejahatan mereka.

Untuk diketahui, pemenang hadiah Nobel Perdamaian mewakili masyarakat sipil di negara asalnya. Mereka telah bertahun-tahun memromosikan hak untuk mengritik kekuasaan dan melindungi hak-hak asasi warga negara.

Mereka yang memenangkan hadiah Nobel Perdamaian juga telah melakukan upaya luar biasa untuk mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia, dan penyalahgunaan kekuasaan. Bersama-sama, mereka menunjukkan betapa penting masyarakat sipil bagi perdamaian dan demokrasi.

Sementara itu, Komite Nobel Norwegia yang didirikan oleh Norwegian Storting pada 1897, adalah komite yang memiliki tugas untuk memilih siapa penerima suatu Hadiah Nobel Perdamaian.

Menurut wasiat Alfred Nobel, hadiah bagi para pejuang perdamaian akan diberikan oleh sebuah komite "yang terdiri dari lima orang, untuk dipilih oleh Norwegian Storting". Aturan yang kemudian diadopsi oleh Storting menyatakan bahwa anggota Komite Nobel dipilih untuk masa jabatan enam tahun, dan dapat dipilih kembali.

Editor: Dika Irawan
 
1
2


SEBELUMNYA

Yuk Kenalan dengan Layanan Entertainment on Board di Kereta Api

BERIKUTNYA

Sejarah Singkat Kota Yogyakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: