Ilustrasi kerja di startup. (Sumber gambar : Freepik/Austin Distel)

3 Alasan Milenial dan Gen Z Pilih Kerja di Startup

06 October 2022   |   22:25 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Perusahaan rintisan atau startup menjadi salah satu kekuatan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Startup juga sering menjadi katalisator inovasi radikal sehingga tetap menarik di kalangan pencari kerja terutama generasi milenial dan gen z.

Beberapa startup pun menjadi favorit para job seekers dari dua generasi ini. Dalam daftar Top Startups 2022 yang diterbitkan LinkedIn, Flip, Sayurbox, Sociolla, Tentang Anak, Ajaib, dan Mamikos dianggap menarik karena ide-ide terbaru dan inovasi canggih dan menginspirasi.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut berbagai faktor yang mendorong para milenial dan gen z tertarik bekerja di startup.


1.  Keterlibatan karyawan


Di antara perusahaan rintisan teratas yang masuk dalam daftar Top Startups 2022, terdapat kesamaan yakni mereka bekerja ekstra untuk terlibat dengan karyawan, dengan tindakan yang bermakna dan berhubungan. 

Dari studi kasus Sociolla, ketika situasi berangsur-angsur berubah menjadi normal, perusahaan mengembangkan banyak aktivitas menarik untuk mempertahankan semangat positif dan membangun dinamika tim yang lebih kuat di antara karyawan. 

Sociolla secara khusus mengadakan Sociolla Inspiring Day, yang terdiri dari berbagai kegiatan menghibur dan menyegarkan untuk GenPink (sebutan untuk karyawannya) di seluruh negara.

Beberapa contoh kegiatan Sociolla Inspiring Day adalah Train your Body & Mind, The Simple Yoga for Everyone, Dancing in the Rain - Entering a New Chapter of Life in The Middle of Corona Crisis, serta Smart Financial Planning. Kegiatan ini membuktikan komitmen Sociolla untuk menyediakan lingkungan kerja terbaik untuk semua GenPink-nya.

 

Ilustrasi startup/ aptika kominfo

Ilustrasi startup/ aptika kominfo


2. Semangat muda 


Milenial dan Gen Z cenderung mencari tempat kerja yang memiliki lingkungan yang dinamis dan beragam. Mereka ingin bisa berhubungan satu sama lain dan terus beroperasi di perusahaan yang sama. 

Kata praktisi HR Agnes Diah Tjondro, budaya anak muda di sini bukan berarti menyediakan kantor keren dengan bean bag warna-warni dan meja biliar.

“Apalagi saat startup bergerak ke tahap akhir, milenial dan gen mengharapkan budaya dan kepemimpinan perusahaan yang kuat dan relevan yang sesuai dengan mereka,” tuturnya dikutip Hypeabis.id, Kamis (6/10/2022).

Dia menambahkan, era baru budaya startup yang dituntut lebih banyak talenta masa kini adalah kombinasi dari fleksibilitas, keterbukaan komunikasi dan pembinaan yang inspiratif, serta lingkungan yang dinamis dan beragam. Faktor fleksibilitas menjadi lebih penting sejak pandemi. 

Pekerjaan hybrid adalah hal baru yang dituntut oleh generasi ini. Beberapa perusahaan rintisan pun kini telah membuang jam kerja tradisional 9 hingga 5 untuk memberi jalan kepada jam kerja yang lebih fleksibel agar beradaptasi dengan tren baru.


3. Pemberdayaan 


Agnes menyebut rasa keinginan yang kuat akan sesuatu dengan mentalitas startup adalah salah satu kualitas terbaik. Sikap seperti ini telah melibatkan banyak talenta untuk menjadi bagian dari perjalanan startup dalam membentuk masa depan yang lebih baik untuk semua.

Selain itu, hal tersebut membantu karyawan tetap tertantang dan termotivasi, membuat mereka aktif dalam peran mereka saat ini.

“Perasaan terbaik yang dapat dirasakan oleh seorang talenta adalah dapat benar-benar menikmati sebuah pekerjaan karena percaya dengan misi perusahaan dan dapat menyaksikan dampak nyata yang dibawanya bagi kemajuan masyarakat,” jelas Agnes.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Masalah Finansial Sering Bikin Karyawan Stres, Ini yang Perlu Dilakukan Perusahaan

BERIKUTNYA

Konser Justin Bieber di Jakarta Resmi Ditunda, Berikut Cara Refund Tiketnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: