Ilustrasi anak sedang minum susu-Alex Green (Pexels)

Bunda, Kenali Alergi Susu Sapi & Gejalanya pada Anak Yuk

26 June 2021   |   16:24 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pernah melihat anak mengalami diare kemudian muncul bintik-bintik merah setelah diberikan susu sapi? Sebaiknya para ibu tidak memberikan lagi susu sapi kepada anak, karena itu adalah tanda bahwa anak memiliki alergi terhadap susu sapi. 

Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan mengatakan alergi susu sapi adalah respon sistem imun atau kekebalan tubuh yang tidak normal seperti berlebihan dalam mengenali protein susu sapi yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain.

“Jadi, sebenarnya protein susu sapi itu adalah nutrisi yang baik untuk pertumbuhan anak-anak, tetapi bagi mereka yang alergi responnya berlebihan sehingga menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan,” kata Budi dalam diskusi virtual bertajuk Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini, Sabtu (26/6/2021).

Namun, Budi mengatakan alergi susu sapi ini biasanya hanya dijumpai pada anak-anak yang memang memiliki bakat alergi yang dikenal dengan atopi, yaitu bakat yang diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua anak.

Alergi susu sapi sendiri merupakan salah satu dari jenis alergi makanan dan merupakan alergi kedua terbesar setelah telur yang dialami oleh anak-anak di Asia. Budi mengatakan kejadian alergi susu sapi pada anak-anak di Indonesia yaitu antara 0,5 persen sampai 7,5 persen.

Dia juga mengatakan gejala yang bisa terjadi jika anak mengalami alergi susu sapi sangatlah beragam, mulai dari gejala ringan, sedang, dan berat yang dapat mengenai tiga organ utama, sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan organ kulit.

Kejadian yang paling sering yaitu keluhan di saluran cerna seperti diare sebanyak 53 persen kemudian kolik 27 persen. Pada saluran napas, biasanya anak yang terkena gejala alergi susu sapi yaitu batuk pada malam hari ke arah pagi hari. Kejadian lainnya pada saluran nafas yaitu asma sebesar 21 persen dan rintis 20 persen.

Selain itu, gejala alergi bisa muncul di kulit yang kebanyakan menunjukkan gejala eksim atau dermatitis atopik sebanyak 35 persen, sedangkan biduran atau urtikaria sebesar 18 persen.

“Tetapi jangan lupa, ada juga gejala-gejala yang muncul dan tergolong berat yaitu gejala sistemik seperti timbulnya anafilaksis sebesar 11 persen,” ujarnya.


Editor: Indyah Sutriningrum

 

SEBELUMNYA

Habitat for Humanity Indonesia Akan Bangun Rumah Ramah Badai di NTT

BERIKUTNYA

Kerja Sama Dengan Max Picture, WeTV Indonesia Garap Serial Original Kaget Nikah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: