Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Interior Design, Stylist, dan Decorator

28 September 2022 | 07:58 WIB

Muthi Asyifa

Masih banyak orang yang bingung dengan penamaan interior design, interior, stylist, dan interior decorator. Tak sedikit yang mengira bahwa ketiganya sama saja. Padahal ketiga profesi tersebut cukup berbeda. terutama menyangkut kapasitas pelayanan yang diberikan dalam penataan sebuah ruangan.

Untuk mengetahui secara jelas mengenai perbedaan antara interior design, interior stylist, dan interior decorator mari kita simak penjelasan berikut ini.

1. Interior Design

Seorang yang berprofesi dalam membantu menciptakan ruang interior yang fungsional. Seorang desainer akan memertimbangkan hal-hal detail seperti soal pencahayaan, suara dan aspek-aspek desain lainnya yang sesuai dengan pertimbangan struktural.

Lingkup kerja interior designer biasanya berfokus pada satu ruang atau satu bagian ruang saja sehingga benar-benar memahami bagaimana penghuni atau pemilik rumah akan menggunakan setiap ruangan.

Para interior designer mempelajari dan mengaplikasikan kemampuan detailnya tentang:

Desain pencahayaan
Jenis, sifat, tekstur, dan warna bahan, serta pemanfaatannya
Teori dan sejarah desain
Sistem dan teknologi bangunan
Desain yang tahan lama dan tidak ketinggalan zaman
Desain yang bermanfaat dan mudah diakses
Manajemen proyek
Kode dan standar yang berlaku di wilayah atau negara masing-masing.

2. Interior Stylist

Selain istilah interior design, dunia interior juga mengenal istilah lain, yaitu stylist. Stylist interior adalah seseorang yang memiliki kapasitas dan kemampuan mengubah, mendekorasi dan men-styling ruangan sesuai dengan gaya dan perkembangan tren terkini.

Memang tanpa perlu melalui pendidikan formal di bidang interior, namun para interior stylist juga bisa dari kalangan yang memang berbakat, berpengalaman, atau memang lulusan jurusan yang berhubungan dengan dekorasi dan estetika.

Seringkali keahlian mereka diperlukan agen real estate untuk mempercantik rumah contoh agar menarik pembeli. Para interior stylist juga berperan dalam mempercantik dan mengatur interior untuk sesi pemotretan.

3. Interior Decorator

Hal yang dipelajari dan dikerjakan para interior decorator memang mirip dengan interior designer dan interior stylist. Namun, pekerjaan mereka tidak terlibat dalam perencanaan desain bangunan dan atau tata letak ruangan. Tidak membutuhkan sekolah atau kursus khusus untuk menjadi seorang dekorator, hanya dibutuhkan kreativitas yang dapat dituangkan menjadi kreasi-kreasi dan karya-karya seni yang menarik untuk mendukung tampilan sebuah ruangan. Hype-Gen juga bisa menjadi seorang interior decorator.

Para interior decorator mempelajari dan mengaplikasikan kemampuan detailnya tentang: :

Penginstalasian, atau perencanaan sistem keamanan dan utilitas.
Fokus mendekorasi elemen arsitektur yang memang sudah ada.
Spesialis estetika, dan biasanya bergelar diploma.
Turut membantu memilih warna cat dinding, material furnitur, hingga aksesoris apa saja yang cocok untuk dekorasi rumah Anda.
Tidak terlibat dalam perencanaan desain bangunan dan atau tata letak ruangan.
Hanya fokus sepenuhnya pada soal furnitur, warna, dan bentuk yang sudah jadi pada sebuah ruangan.

Jadi, interior design, interior stylist, dan interior decorator memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mereka bekerja sesuai dengan karakter dan gaya permintaan klien, sehingga menjadikan sebuah ruangan memiliki gaya yang khas, elegan, dan artistik yang selaras dengan keseluruhan gaya desain.

Adapun tingkatannya sendiri yaitu 1. Interior design, 2. Interior stylist, 3. Interior decorator. Dengan begitu, mudah untuk diketahui bahwa seorang interior design juga merupakan seorang stylist dan decorator. Sementara seorang stylist dan decorator belum tentu merupakan seorang interior design.

Editor: Fajar Sidik