5 Buku tentang Ratu Elizabeth II Ini Menarik Untuk Dibaca

4. All the Queen’s Corgis: The Story of Elizabeth II and Her Most Faithful Companions (Penny Junor, 2018)

 
Semua penonton The Crown di Netflix pastinya tidak asing dengan kebersamaan Ratu Elizabeth II dengan anjing kesayangannya.
Sejak berumur tujuh tahun, Elizabeth sudah memiliki corgi di sisinya hasil dari membujuk ayahnya.

Sangking cintanya pada corgi, ratu juga memiliki beberapa dorgi (persilangan yang dihasilkan dari hubungan yang tidak disengaja antara salah satu corginya dan dachshund Putri Margaret). Dia juga merupakan peternak anjing gun dog yang terkenal sangat bersemangat.

Anjing-anjing ini adalah teman setia ratu, mereka bepergian bersamanya melalui jalur darat hingga udara. Dia berjalan dan memberi makan anjing-anjingnya sendiri, memilih nama, hingga mengubur mereka dengan plakat pribadi untuk memperingati setiap anjingnya.

Penny Junor menuliskan pandangan menarik dan perlakuan kasih sayang ratu pada teman-temannya yang paling setia ini dan merupakan sebuah buku penting untuk pecinta anjing.
 

5. Philip and Elizabeth: Portrait of a Royal Marriage (Gyles Brandreth, 2004)

 
Buku ini merupakan biografi terlengkap pertama dari Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburg. Dengan latar belakang keduanya yang merupakan bangsawan, keduanya juga cicit dari Ratu Victoria, tetapi dalam temperamen dan pendidikan menunjukkan dua orang berbeda.

Masa kecil sang ratu yang penuh kasih dan aman, kontras dengan Duke dimana kakeknya dibunuh, ayahnya ditangkap, keluarganya diusir, orang tuanya berpisah saat dia berusia 10 tahun.

Putri Elizabeth jatuh cinta pada Pangeran Philip pada 1939, ketika dia berusia 13 tahun, dan Philip 18 tahun. Meskipun Philip adalah keturunan langsung Ratu Victoria, beberapa orang di istana menganggapnya pasangan yang tidak cocok.

Selama hampir 60 tahun, wajah mereka berada di antara wajah-wajah orang paling terkenal di dunia. Namun, kepribadian dibalik gambar itu terasa sulit dipahami, dan pernikahan mereka seperti teka-teki.

Gyles Brandreth sebagai penulis telah menemui semua tokoh utama dalam buku ini. Dia tidak mengutip sumber anonim, dia telah mengenal Duke of Edinburgh selama 25 tahun dan mewawancarainya.

Dalam tulisannya, Brandreth berusaha keras meyakinkan pembaca dengan menyangkal rumor tentang perselingkuhan Duke dan kecenderungan Ratu untuk mencurahkan kasih sayang lebih banyak pada corgi dan kudanya daripada pada keluarganya.

Tapi kejutan terbesar disini adalah penggambaran pasangan kerajaan seperti layaknya orang yang sudah menikah, misalnya ketika Duke berpikir ratu menghabiskan terlalu banyak waktu di telepon, dia tidak segan menyuruhnya menutup teleponnya.

Editor: Fajar Sidik