Ilustrasi UFO terbang di atas langit. (Sumber gambar : Unsplash/Gianluca Carenza)

Langit Ukraina Diserbu UFO? Begini Penjelasan Astronom

16 September 2022   |   08:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Benda terbang tidak dikenal atau unidentified flying object (UFO) menyerbu langit Kyiv, ibu kota Ukraina, dan desa-desa di sekitarnya, Kamis (15/9/202) waktu setempat. Menurut laporan dari Observatorium Astronomi Utama dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina, benda itu bergerak cepat di langit pada siang hari. 

Diterbitkan ke database pracetak arXiv, para astronom Ukraina menangkap fenomena itu dengan menggunakan kamera yang dikalibrasi secara khusus di dua stasiun cuaca di Kyiv dan Vinarivka, sebuah desa sekitar 75 mil (120 kilometer) ke selatan ibu kota. Ada lusinan objek yang terpantau dan secara ilmiah tidak dapat diidentifikasi sebagai fenomena alam pada umumnya.

"Kami mengamati sejumlah besar objek yang sifatnya tidak jelas. Kami melihat mereka di mana-mana,” ujar para peneliti itu seperti dikutip dari Live Science. 

Baca juga: Wah, Amerika Serikat Bangun Kantor Penelitian UFO 
 

Laporan keberadaan UFO (Sumber gambar :

Laporan keberadaan UFO (Sumber gambar : Observatorium Astronomi Utama dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina)

Para peneliti membagi pengamatan fenomena udara tak dikenal (UAP) tersebut menjadi dua kategori, yakni “Cosmic” dan “Phantom”. Menurut laporan tersebut, Cosmic adalah objek bercahaya yang lebih terang dari latar belakang langit. Objek-objek ini diberi nama burung seperti swift, falcon, dan eagle. Objek tersebut telah diamati terbang sendiri maupun dalam skuadron.

Phantom sebaliknya. Berupa objek gelap, biasanya muncul sangat gelap seolah menyerap semua cahaya yang jatuh ke mereka. Dengan membandingkan pengamatan dari dua observatorium, para peneliti memperkirakan bahwa lebar Phantom berkisar antara 10 hingga 40 kaki (3 hingga 12 meter) dan dapat bergerak dengan kecepatan hingga 33.000 mph (53.000 km/jam). 

Sebagai perbandingan, rudal balistik antarbenua dapat mencapai kecepatan hingga 15.000 mph (24.000 km/jam), menurut The Center for ARMY Control and Non-Proliferation.

Para peneliti tidak berspekulasi seperti apa UFO ini. Sebaliknya, makalah mereka berfokus pada metode dan perhitungan yang digunakan untuk mendeteksi objek. Namun, menurut laporan 2021 dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) Amerika Serikat (AS), kemungkinan setidaknya beberapa UAP adalah teknologi yang digunakan oleh China, Rusia, negara lain, atau entitas non-pemerintah.
 
Mengingat invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, intelijen AS berspekulasi bahwa beberapa UAP yang dijelaskan dalam laporan dari Ukraina tersebut mungkin terkait dengan pengawasan asing atau teknologi militer.

Baca juga: NASA Kumpulkan Tim Peneliti untuk Pelajari Fenomena UFO 

Menurut laporan ODNI, penjelasan lain yang mungkin untuk UAP termasuk kekacauan di udara, seperti burung dan balon, atau fenomena atmosfer seperti kristal es, hingga dugaan proyek-proyek pemerintah.

Di sisi lain, Pemertintah AS saat ini tengah gencar-gencarnya meneliti keberadanaan UFO yang diduga sebagai kendaraan makhluk luar angkasa alias alien. Penyelidikan dimulai pada 2017 ketika beberapa video benda aneh di langit bergerak secepat kilat, bermanuver di luar nalar manusia, yang direkam Angkatan Laut AS bocor ke media. 

Pada sidang di Pentagon Juni 2021, terungkap bahwa pilot Angkatan Laut AS telah melaporkan 144 penampakan UAP sejak 2004. Kementerian Pertahanan AS pun mengumumkan bahwa mereka akan menerima dana federal untuk membuka kantor baru yang berfokus secara eksklusif pada pengelolaan laporan penampakan UFO.

Kantor baru tersebut dinamakan All-domain Anomaly Resolution Office (AARO). Lembaga ini akan dipimpin Sean M. Kirkpatrick, kepala ilmuwan di Pusat Intelijen Rudal dan Antariksa Badan Intelijen Pertahanan.

Dalam keterangan Departemen Keamanan AS pada Juli lalu, kantor ini bertugas sebagai penghubung pusat yang mengumpulkan, menyelidiki, dan mengelola laporan penampakan UFO dari seluruh matra pertahanan. Diantaranya, dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Namun, baru-baru ini, Angkatan Laut AS enggan menunjukkan video terkait objek tersebut ke hadapan publik. Mereka beralasan hal tersebut akan berdampak pada situasi keamanan nasional, dengan memberikan informasi seputar kemampuan dan kerentanan otoritas terkait di negara tersebut. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Wingstop Hadirkan Menu Ekonomis Flavor Krezz Krezz

BERIKUTNYA

Cek Keistimewaan Fitur Lock Screen di Sistem Operasi iOS 16

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: