Ilustrasi Rasuna Said (Sumber Google Doodle)

Jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut 5 Fakta Unik Pejuang Kemerdekaan Rasuna Said

14 September 2022   |   10:13 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Bagi Genhype yang tinggal di daerah Jakarta tentu tak asing dengan nama Rasuna Said di Jakarta Selatan. Yap, jalan yang membelah poros segitia emas ibu kota ini memang diambil dari nama pahlawan perempuan asal Sumatra Barat itu.

Akan tetapi pada hari ini, Rabu (14/9/2022) ada yang spesial loh Genhype, karena laman pencarian Google juga memacak sosok pemberani itu, dengan doodle artistik untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-112 yang secara khusus didedikasikan untuknya.

Baca juga: Jadi Doodle Hari Ini, Begini Asal Mula Mangkuk Ayam Jago Populer di Asia Tenggara

"Rasuna Said adalah seorang aktivis dan pembicara publik yang menginspirasi, seperti yang digambarkan dalam #GoogleDoodle hari ini. Dia dikenang sebagai Singa betina gerakan kemerdekaan Indonesia," tulis Google melalui doodle catalog.

Hajjah Rangkayo Rasuna Said memang dikenal sebagai salah satu perempuan pejuang kemerdekaan Indonesia, serta aktivis pembela hak-hak perempuan yang terkenal karena tulisan-tulisan dan orasinya kritis dalam membela kebenaran. 

Nah, bagi yang penasaran mengenai sosoknya yang pada 14 September 2022 ini dijadikan Gogle Doodle, berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber fakta-fakta mengenai beliau. Simak ya.
 

1. Lahir di Kabupaten Agam, Sumatra Barat

Rasuna lahir di dekat Danau Maninjau di Sumatera Barat pada 14 september 1910, atau tepat hari ini 112 tahun silam  di Desa Panyinggahan, Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ayahnya adalah seorang bangsawan bernama Muhammad Said, salah satu tokoh terpandang di tanah Minangkabau.
 

2. Dididik dalam Kultur Islam yang Kuat

Sebagai anak bangsawan, Rasuna Said termasuk anak yang mujur, karena pada masa itu tidak banyak yang dapat mengenyam pendidikan sekolah dengan baik. Hal itu karena langkanya tempat sekolah dan mahalnya biaya yang diperlukan.

Ayahnya yang melek terhadap pendidikan menyekolahkan Rasuna Said di sekolah yang menggabungkan mata pelajaran agama Islam dan umum. Setelah lulus dia dikirim ke pesantren Ar-Rasyidiyah, yang mana Rasuna menjadi satu-satunya santri perempuan di sana. 

Dari Ar-Rasyidiyah, dia lalu hijrah ke Padang dan masuk ke Madrasah Diniyah putri yang didirikan oleh Rahmah El Yanusiyah, salah satu tokoh emansipasi wanita di Sumatera Barat, dan tercatat sebagai sekolah khusus perempuan pertama di Indonesia yang berdiri pada 1923.
 

3. Dipenjara Karena Orasi

Sebagai perempuan yang terkenal garang dan tajam dalam menyampaikan orasi, Rasuna Said juga pernah dibui oleh Hindia Belanda lewat agitasi-agitasinya yang banyak mengecam ketidakaadilan dari pemerintah kolonial.

Pada 1932,  saat berpidato bersama Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI), Rasuna ditangkap aparat hingga dilakukan pengadilan kolonial. Hasilnya, dia dibui selama 1 tahun 2 bulan di Semarang dengan dakwaan spreekdelict (aturan yang menghukum siapapun yang berbicara menentang Hindia Belanda).
 

4. Menjadi Wartawan

Bebas dari terali besi pada 1934, tak membuat nyali Rasuna gentar untuk kembali ke kampung halaman dan melanjutkan pendidikan di Islamic College, Padang serta masih kritis menyuarakan ketidakadilan.

Rasuna lalu hijrah ke Medan untuk memulai gebrakannya di kancah jurnalistik dengan menulis jurnal  untuk Raya, Menara Poeteri, dan Suntiang Nagari.   Dia juga membuka sekolah khusus untuk anak perempuan yang berbicara atas nama kelompok wanita Muslim pada waktu itu yang tak terhitung jumlahnya.
 

5. Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Setelah gigih menanamkan nasionalisme dan antikolonialisme lewat tulisan-tulisannya,Rasuna kemudian diangkat menjadi pahlawan nasional dua tahun setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 13 Desember 1974 melalui Keputusan Presiden No 084/TK/Tahun 1974.

Baca juga: Google Doodle Tunjukkan 34 Tahun Dampak Perubahan Iklim

Rasuna tercatat menjadi perempuan ke-9 yang menerima tersebut, menyusul Cut Nyak Dhien, R.A Kartini, Cut Meutia, Raden Dewi Sartika, Martah Christina Tjiahahu, Maria Walanda Maramis, Nyai Ahmad Dahlan, dan Fatmawati Soekarno.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Memasuki Musim Hujan, Cek 3 Resep Masakan Berkuah Ini Yuk!

BERIKUTNYA

Bakal Rilis pada 2024, Perhatikan Informasi Kunci Seputar Film Thunderbolts

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: