Kata Cantika Abigail Soal Musik R&B : Infrastruktur Minim
08 September 2022 |
21:07 WIB
Beberapa musisi Indonesia mampu menembus pasar musik dunia, tidak terkecuali mereka yang bergelut di genre rhythm and blues (R&B). Namun seperti biasanya, mereka sukses dengan upaya sendiri dan setelah ramai di luar sana, barulah sang musisi diakui eksistensinya. Sebut saja Rich Brian atau Niki.
Tidak dipungkiri dukungan untuk musik genre R&B masih belum memuaskan. Kata penyanyi Cantika Abigail, masalahnya masih klasik yakni seputar infrastruktur. Dia menerangkan infrastruktur musik di dalam negeri secara keseluruhan belum mendukung musik itu sendiri. Mulai dari hal esensial seperti tempat pertunjukan yang masih minim.
Dia mengatakan pertunjukkan musik banyak digelar di ballroom hotel, di tengah mal, atau area yang tidak memiliki akustik maupun peredam suara yang cukup. Hal ini membuat pelaku musik R&B kurang nyaman saat tampil di atas panggung. "Ini menyebabkan harus punya toleransi yang besar terhadap hal teknis itu," ujarnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Personel grup GAC yang mencoba bersolo karier ini juga berpendapat bahwa kerap kali R&B masih dianggap sebagai pelengkap festival musik yang ada. "Jadinya kolamnya belum terlalu bisa difokuskan atau mengutamakan pelaku R&B saja, masih banyak yang perlu work in infrastruktur terutama untuk genre R&B," sebutnya.
Adapun beberapa penyanyi R&B asal Indonesia yang mampu go internasional pun dikenal karena memiliki kemampuan menulis lagu dengan baik atau karya yang tiba-tiba viral itu sangat unik. Alasan lain manajemen atau perusahaan rekaman yang menaungi artis tersebut punya koneksi ke luar negeri.
Cantika menilai pemerintah perlu belajar dari Korea Selatan. Otoritas di Negeri Gingseng itu kini bisa menguasai pasar musik dunia karena memang pemerintahnya sangat sadar untuk memajukan negara dan menyebarkan budayanya dengan percaya terhadap industri hiburan, terutama musik K-Pop yang dikenalkan.
Korsel juga mencontoh sama yang Amerika Serikat lakukan berpuluh tahun lalu dengan membentuk image Amerika sebagai negara, tempatnya orang mewujudkan mimpi mereka lewat film dan musik. "Itu yang belum disadari penuh Indonesia. Itu kenapa musisi Indonesia belum mendapat dukungan real 100 persen dari pemerintah," tuturnya.
Sementara itu, Cantika menyarankan agar para musisi R&B membuat ciri khas sendiri dengan memasukkan unsur budaya hingga musik tradisional di daerahnya. Mereka tidak perlu meniru gaya penyanyi R&B di Amerika. "Harus ada touch up Indonesia supaya membuat kita dikenal sebagai spesial dari Indonesia. Itu yang membuat kita lebih unik," tegas Cantika.
Bicara menembus pasar dunia, Cantika tidak mau terlalu ambisius. Dia lebih senang karyanya dinikmati pecinta musik di Indonesia terlebih dahulu. "Sampai detik ini belum kepikiran. Mudah-mudahan kalau go international untuk diriku dan jenjang karir aku, itu bonus," tambahnya.
Cantika menyebut tujuannya dalam membuat karya hanya ingin meluapkan perasaan. Dia merasa puas apabila karyanya bisa mewakili perasaan orang-orang dan menunjukan bahwa mereka tidak sendirian. Dia ingin menorehkan jejak di industri hiburan dan dikenang jika sudah tiada.
Kalaupun ada kesempatan, Cantika lebih ingin belajar di dapur produksi musik R&B di Amerika. Dia ingin mengamati langkah demi langkah dan hal esensi lainnya yang membuat industri musik di sana mendunia agar bisa diterapkan di Indonesia.
Editor: Roni Yunianto
Tidak dipungkiri dukungan untuk musik genre R&B masih belum memuaskan. Kata penyanyi Cantika Abigail, masalahnya masih klasik yakni seputar infrastruktur. Dia menerangkan infrastruktur musik di dalam negeri secara keseluruhan belum mendukung musik itu sendiri. Mulai dari hal esensial seperti tempat pertunjukan yang masih minim.
Dia mengatakan pertunjukkan musik banyak digelar di ballroom hotel, di tengah mal, atau area yang tidak memiliki akustik maupun peredam suara yang cukup. Hal ini membuat pelaku musik R&B kurang nyaman saat tampil di atas panggung. "Ini menyebabkan harus punya toleransi yang besar terhadap hal teknis itu," ujarnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Personel grup GAC yang mencoba bersolo karier ini juga berpendapat bahwa kerap kali R&B masih dianggap sebagai pelengkap festival musik yang ada. "Jadinya kolamnya belum terlalu bisa difokuskan atau mengutamakan pelaku R&B saja, masih banyak yang perlu work in infrastruktur terutama untuk genre R&B," sebutnya.
Adapun beberapa penyanyi R&B asal Indonesia yang mampu go internasional pun dikenal karena memiliki kemampuan menulis lagu dengan baik atau karya yang tiba-tiba viral itu sangat unik. Alasan lain manajemen atau perusahaan rekaman yang menaungi artis tersebut punya koneksi ke luar negeri.
Cantika menilai pemerintah perlu belajar dari Korea Selatan. Otoritas di Negeri Gingseng itu kini bisa menguasai pasar musik dunia karena memang pemerintahnya sangat sadar untuk memajukan negara dan menyebarkan budayanya dengan percaya terhadap industri hiburan, terutama musik K-Pop yang dikenalkan.
Korsel juga mencontoh sama yang Amerika Serikat lakukan berpuluh tahun lalu dengan membentuk image Amerika sebagai negara, tempatnya orang mewujudkan mimpi mereka lewat film dan musik. "Itu yang belum disadari penuh Indonesia. Itu kenapa musisi Indonesia belum mendapat dukungan real 100 persen dari pemerintah," tuturnya.
Sementara itu, Cantika menyarankan agar para musisi R&B membuat ciri khas sendiri dengan memasukkan unsur budaya hingga musik tradisional di daerahnya. Mereka tidak perlu meniru gaya penyanyi R&B di Amerika. "Harus ada touch up Indonesia supaya membuat kita dikenal sebagai spesial dari Indonesia. Itu yang membuat kita lebih unik," tegas Cantika.
Hanya ingin menyentuh hati
Bicara menembus pasar dunia, Cantika tidak mau terlalu ambisius. Dia lebih senang karyanya dinikmati pecinta musik di Indonesia terlebih dahulu. "Sampai detik ini belum kepikiran. Mudah-mudahan kalau go international untuk diriku dan jenjang karir aku, itu bonus," tambahnya.Cantika menyebut tujuannya dalam membuat karya hanya ingin meluapkan perasaan. Dia merasa puas apabila karyanya bisa mewakili perasaan orang-orang dan menunjukan bahwa mereka tidak sendirian. Dia ingin menorehkan jejak di industri hiburan dan dikenang jika sudah tiada.
Kalaupun ada kesempatan, Cantika lebih ingin belajar di dapur produksi musik R&B di Amerika. Dia ingin mengamati langkah demi langkah dan hal esensi lainnya yang membuat industri musik di sana mendunia agar bisa diterapkan di Indonesia.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.