Sensasi Sigap & Aman Berkendara ala Hyundai Stargazer Prime saat Driving Day
08 September 2022 |
12:53 WIB
1
Like
Like
Like
Genhype, seiring dengan pesatnya teknologi di jagat otomotif yang berpadu dengan inovasi di dunia digitalisasi, maka berkendara menjadi makin terasa mudah, nyaman dan aman. Pengguna kendaraan kian ‘dimanjakan’ dengan berbagai fitur mutakhir. Sayangnya, sebagian orang masih salah persepsi atau kurang bijak menggunakan kecanggihan ini.
Kekeliruan persepsi tersebut sangat mungkin terjadi di sebagian pengguna mobil di berbagai jenis mobil, tidak saja pada kendaraan sport utility vehicle (SUV) tetapi juga kendaraan multifungsi atau yang populer dengan sebutan multi purpose vehicle (MPV) kelas atas yang makin kaya dengan fitur mumpuni.
Putra Samiaji, Head of Before Service Department PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan bahwa berbagai kemajuan atau inovasi driving assistance tersebut bukan dimaksudkan untuk menggantikan peran pengemudi.
Menurutnya, semua kelebihan atau kemudahan atau driving assistance tersebut sifatnya adalah memberi dukungan atau menambah kualitas dari keamanan kendaraan tersebut.
Baca juga: Cek Harga, Fitur, & Kelebihan Mobil Hyundai Stargazer
“Semua [fitur yang ada di kendaraan kami] yaitu safety gear atau safety assistance bukan untuk menggantikan peran driver. Setir tetap harus dipegang,” ujarnya di sela-sela rangkaian gelaran Hyundai Stargazer Driving Day bertema a Journey with the Star yang diikuti media termasuk Hypeabis.id baru-baru ini.
Begitu pula, bila terasa mengantuk, paparnya, seorang driver tidak boleh lengah dan melanjutkan perjalanan meskipun kendaraannya dilengkapi fitur-fitur pendukung keamanan tersebut. “[alat dan fitur] ini hanya membantu, bahwa berkendara itu menjadi lebih aman,” tegasnya.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengadakan kegiatan Stargazer Driving Day 5—7 September 2022, yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyeluruh dari Hyundai Stargazer yang diklaim sebagai trendsetter baru di kelas MPV ini.
Gelaran Batch 2 media test drive yang dimulai awal pekan ini melibatkan 60 orang yang mewakili media dan pegiat otomotif dengan 20 unit Stargazer tipe Prime, Hyundai. Para partisipan yang terbagi dalam tim-tim kecil tiga orang per unit mobil ini melakukan perjalanan dari Surabaya—Malang (Jawa Timur) pada hari pertama acara digelar.
Penjelajahan jalur Jawa Timur dengan Stargazer yang dimulai dari Surabaya hingga Malang menempuh jarak total 153 km. Adapun pada hari kedua dan ketiga kegiatan ini, Hyundai mengajak partisipan melintasi rute panjang total lebih dari 400 km.
Pada momen perjalanan hari pertama, para peserta diberi kesempatan secara independen, untuk mencoba ataupun menguji beragam fitur keamanan, kenyamanan dan performa berkendara yang dihadirkan pada unit Stargazer Prime, varian tertinggi dari 4 varian MPV yang ditawarkan Hyundai ini.
Setiap pengendara seringkali berkesempatan untuk memacu kendaraan MPV ini dengan kecepatan tinggi pada saat jalan memang aman dilintasi ataupun pada saat harus mendahului kendaraan lain yang lebih lambat.
Salah satu fitur yang dicoba adalah lane keeping assist (LKA). Fitur ini dirancang untuk mendeteksi marka jalan atau tepi jalan pada saat berkendara di atas kecepatan tertentu.
Fitur LKA pada Hyundai Stargazer sigap memberi peringatan kepada pengemudi jika kendaraan menjauh dari lajur tanpa menggunakan lampu sein. Secara otomatis fitur tersebut membantu pengemudi untuk mencegah kendaraan keluar lajur.
Ada pula fitur lane following assist (LFA). Peran LFA adalah membantu pengemudi dalam mendeteksi marka lajur atau kendaraan lain di jalan. Menariknya lagi, pengaktifan LFA juga membantu pengemudi mengarahkan roda kemudinya untuk menjaga kendaraan tetap di tengah lajur jalan.
Fitur keselamatan lainnya yang bekerja dengan baik pada Stargazer adalah blind-spot collision-avoidance assist (BCA), rear cross traffic collision avoidance assist (RCCA), rear view monitor (RVM), forward collision avoidance assist (FCA), safe exit warning (SEW), driver attention warning (DAW) serta high beam assist (HBA).
Secara rinci, fitur blind-spot collision-avoidance assist berperan membantu pengemudi dalam mengatasi keterbatasan penglihatan pada blind spot area. Cara kerjanya adalah fitur ini akan menampilkan video secara seketika pada layar TFT-LCD di dasbor, berkat tangkapan sensor yang terpasang pada bagian belakang kendaraan.
Selain berguna untuk mengenali dan mengantisipasi kendaraan yang melintas atau mendekat pada titik blind spot atau arah belakang, saat melaju di jalan tol. Fitur ini juga membantu pengemudi saat mobil akan mundur di lokasi parkir atau menggunakan gigi mundur.
Bentuk peringatan aktif dari sinyal fitur ini juga dapat bebentuk kedipan indikator pada kaca spion, nada peringatan serta getaran pada roda kemudi.
Adapun rear cross traffic collision avoidance assist lebih berperan dalam mendeteksi suatu objek atau kendaraan yang akan mendekat pada saat mobil melaju mundur.
Sementara itu, pengaktifan RVM akan membantu memberi peringatan bila terdapat kendaraan di belakang yang mendekat kala mobil bergerak mundur. Kelebihan lain fitur ini adalah membantu melakukan pengereman darurat secara otomatis bila dibutuhkan.
Baca juga: Hyundai Kian Agresif dengan SUV New Palisade
Selanjutnya, fitur FCA adalah sistem peringatan otomatis yang mampu membantu pengemudi memberi perhatian akan potensi risiko tabrakan dari arah depan kendaraan. Kemudian ada pula fitur SEW dapat memberikan peringatan untuk menghindari tabrakan atau kecelakaan dengan kendaraan lain yang sedang melaju dari arah belakang pada saat penumpang di baris kedua dalam posisi turun dari mobil.
Adapun fitur DAW berfungsi membantu menentukan fokus atau perhatian sang pengemudi. Fitur ini bekerja dengan menganalisis pola mengemudi dan waktu mengemudi pada saat kendaraan melaju. Peringatan DAW juga berperan dalam merekomendasikan waktu istirahat saat tingkat perhatian pengemudi turun di bawah tingkat tertentu.
Fitur ini sangat cocok untuk pengemudi yang sudah berkendara selama lebih dari 5 jam dengan perkiraan tingkat konsentrasi menurun, sehingga perlu untuk segera beristirahat.
Sementara itu, fitur HBA mengubah kondisi lampu jauh atau high beam menjadi lampu dekat atau low beam saat mendeteksi adakendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan pada malam hari. Namun, saat kendaraan lain tersebut telah melewati kendaraan yang kita tumpangi, kondisi lampu akan secara otomatis beralih ke posisi high beam.
Kekeliruan persepsi tersebut sangat mungkin terjadi di sebagian pengguna mobil di berbagai jenis mobil, tidak saja pada kendaraan sport utility vehicle (SUV) tetapi juga kendaraan multifungsi atau yang populer dengan sebutan multi purpose vehicle (MPV) kelas atas yang makin kaya dengan fitur mumpuni.
Putra Samiaji, Head of Before Service Department PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan bahwa berbagai kemajuan atau inovasi driving assistance tersebut bukan dimaksudkan untuk menggantikan peran pengemudi.
Menurutnya, semua kelebihan atau kemudahan atau driving assistance tersebut sifatnya adalah memberi dukungan atau menambah kualitas dari keamanan kendaraan tersebut.
Baca juga: Cek Harga, Fitur, & Kelebihan Mobil Hyundai Stargazer
“Semua [fitur yang ada di kendaraan kami] yaitu safety gear atau safety assistance bukan untuk menggantikan peran driver. Setir tetap harus dipegang,” ujarnya di sela-sela rangkaian gelaran Hyundai Stargazer Driving Day bertema a Journey with the Star yang diikuti media termasuk Hypeabis.id baru-baru ini.
Begitu pula, bila terasa mengantuk, paparnya, seorang driver tidak boleh lengah dan melanjutkan perjalanan meskipun kendaraannya dilengkapi fitur-fitur pendukung keamanan tersebut. “[alat dan fitur] ini hanya membantu, bahwa berkendara itu menjadi lebih aman,” tegasnya.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengadakan kegiatan Stargazer Driving Day 5—7 September 2022, yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyeluruh dari Hyundai Stargazer yang diklaim sebagai trendsetter baru di kelas MPV ini.
Flag off Hyundai Stargazer Media Drive_Batch 2 Day (Sumber gambar: Hyundai Motors Indonesia)
Gelaran Batch 2 media test drive yang dimulai awal pekan ini melibatkan 60 orang yang mewakili media dan pegiat otomotif dengan 20 unit Stargazer tipe Prime, Hyundai. Para partisipan yang terbagi dalam tim-tim kecil tiga orang per unit mobil ini melakukan perjalanan dari Surabaya—Malang (Jawa Timur) pada hari pertama acara digelar.
Penjelajahan jalur Jawa Timur dengan Stargazer yang dimulai dari Surabaya hingga Malang menempuh jarak total 153 km. Adapun pada hari kedua dan ketiga kegiatan ini, Hyundai mengajak partisipan melintasi rute panjang total lebih dari 400 km.
Pada momen perjalanan hari pertama, para peserta diberi kesempatan secara independen, untuk mencoba ataupun menguji beragam fitur keamanan, kenyamanan dan performa berkendara yang dihadirkan pada unit Stargazer Prime, varian tertinggi dari 4 varian MPV yang ditawarkan Hyundai ini.
Fitur Pintar
Beberapa di antara fitur yang diuji pada acara tersebut adalah fitur keamanan Hyundai Smartsense yang biasa disematkan di jajaran produk premium Hyundai. Para peserta Stargazer Driving Day sembari melanjutkan perjalanan menuju Golden Tulip di Batu, Malang untuk beristirahat sejenak dan menikmati coffee break, diajak untuk menguji fitur Smartsense.Setiap pengendara seringkali berkesempatan untuk memacu kendaraan MPV ini dengan kecepatan tinggi pada saat jalan memang aman dilintasi ataupun pada saat harus mendahului kendaraan lain yang lebih lambat.
Salah satu fitur yang dicoba adalah lane keeping assist (LKA). Fitur ini dirancang untuk mendeteksi marka jalan atau tepi jalan pada saat berkendara di atas kecepatan tertentu.
Fitur LKA pada Hyundai Stargazer sigap memberi peringatan kepada pengemudi jika kendaraan menjauh dari lajur tanpa menggunakan lampu sein. Secara otomatis fitur tersebut membantu pengemudi untuk mencegah kendaraan keluar lajur.
Hyundai Stargazer Media Drive_Batch 2 (Sumber gambar: Hyundai Motors Indonesia)
Ada pula fitur lane following assist (LFA). Peran LFA adalah membantu pengemudi dalam mendeteksi marka lajur atau kendaraan lain di jalan. Menariknya lagi, pengaktifan LFA juga membantu pengemudi mengarahkan roda kemudinya untuk menjaga kendaraan tetap di tengah lajur jalan.
Fitur keselamatan lainnya yang bekerja dengan baik pada Stargazer adalah blind-spot collision-avoidance assist (BCA), rear cross traffic collision avoidance assist (RCCA), rear view monitor (RVM), forward collision avoidance assist (FCA), safe exit warning (SEW), driver attention warning (DAW) serta high beam assist (HBA).
Secara rinci, fitur blind-spot collision-avoidance assist berperan membantu pengemudi dalam mengatasi keterbatasan penglihatan pada blind spot area. Cara kerjanya adalah fitur ini akan menampilkan video secara seketika pada layar TFT-LCD di dasbor, berkat tangkapan sensor yang terpasang pada bagian belakang kendaraan.
Selain berguna untuk mengenali dan mengantisipasi kendaraan yang melintas atau mendekat pada titik blind spot atau arah belakang, saat melaju di jalan tol. Fitur ini juga membantu pengemudi saat mobil akan mundur di lokasi parkir atau menggunakan gigi mundur.
Bentuk peringatan aktif dari sinyal fitur ini juga dapat bebentuk kedipan indikator pada kaca spion, nada peringatan serta getaran pada roda kemudi.
Adapun rear cross traffic collision avoidance assist lebih berperan dalam mendeteksi suatu objek atau kendaraan yang akan mendekat pada saat mobil melaju mundur.
Sementara itu, pengaktifan RVM akan membantu memberi peringatan bila terdapat kendaraan di belakang yang mendekat kala mobil bergerak mundur. Kelebihan lain fitur ini adalah membantu melakukan pengereman darurat secara otomatis bila dibutuhkan.
Baca juga: Hyundai Kian Agresif dengan SUV New Palisade
Selanjutnya, fitur FCA adalah sistem peringatan otomatis yang mampu membantu pengemudi memberi perhatian akan potensi risiko tabrakan dari arah depan kendaraan. Kemudian ada pula fitur SEW dapat memberikan peringatan untuk menghindari tabrakan atau kecelakaan dengan kendaraan lain yang sedang melaju dari arah belakang pada saat penumpang di baris kedua dalam posisi turun dari mobil.
Adapun fitur DAW berfungsi membantu menentukan fokus atau perhatian sang pengemudi. Fitur ini bekerja dengan menganalisis pola mengemudi dan waktu mengemudi pada saat kendaraan melaju. Peringatan DAW juga berperan dalam merekomendasikan waktu istirahat saat tingkat perhatian pengemudi turun di bawah tingkat tertentu.
Fitur ini sangat cocok untuk pengemudi yang sudah berkendara selama lebih dari 5 jam dengan perkiraan tingkat konsentrasi menurun, sehingga perlu untuk segera beristirahat.
Sementara itu, fitur HBA mengubah kondisi lampu jauh atau high beam menjadi lampu dekat atau low beam saat mendeteksi adakendaraan lain yang melaju dari arah berlawanan pada malam hari. Namun, saat kendaraan lain tersebut telah melewati kendaraan yang kita tumpangi, kondisi lampu akan secara otomatis beralih ke posisi high beam.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.