Ilustrasi (Photo by Louis Hansel on Unsplash)

Semua Tentang Tren Puasa Intermiten 5:2 yang Perlu Kalian Ketahui

24 June 2021   |   13:04 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

GenHype sudah pernah dengan tren puasa intermiten? Popularitas puasa intermiten telah meningkat dalam dekade terakhir.  Dari selebriti hingga penggemar kebugaran, semua orang tampaknya sudah merasakan manfaat dari tren gaya hidup populer ini, yang membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Diet 5:2 adalah salah satu dari banyak gaya puasa intermiten yang diadopsi orang untuk membatasi asupan kalori dan menumbuhkan kebiasaan makan yang lebih baik.

Juga dikenal sebagai Fast Diet, metode ini sekarang merupakan diet puasa intermiten paling populer berkat jurnalis Inggris Michael Mosley.

Disebut diet 5:2 karena lima hari dalam sepekan adalah hari makan normal, sedangkan dua lainnya membatasi kalori hingga 500-600 per hari.

Pembawa acara televisi Amerika dan komedian Jimmy Kimmel turun sekitar 11 kilogram dengan mengikuti diet 5:2. Sementara aktor Benedict Cumberbatch dan CEO Twitter Jack Dorsey juga mengikuti kebiasaan makan yang terkenal ini agar tetap bugar dan sehat.

Tujuan utama dalam tren diet ini adalah mengurangi asupan kalori hingga 25 persen dan makan secara normal selama dua hari berikutnya.

Adapun, menu pada lima hari normal dari diet 5:2 harus mencakup makanan sehat, kaya mineral dan vitamin.

Manfaat Mengikuti Metode Puasa Intermiten 5:2
 

Ilustrasi (Photo by Dan Gold on Unsplash)

Ilustrasi (Photo by Dan Gold on Unsplash)


Puasa intermiten bukan tentang menurunkan berat badan. Metode ini lebih fokus pada memberi tubuh kita waktu untuk pulih dan memperbaiki dirinya sendiri. 

Membatasi asupan kalori dan menurunkan berat badan hanyalah salah satu bagian dari tren puasa 5:2. Di sisi lain, mengikuti kebiasaan gaya hidup ini membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lemak.

Studi menunjukkan metode puasa ini juga membantu mengurangi risiko diabetes pada beberapa orang. 

Mengatur waktu dan porsi makan serta memberikan istirahat untuk fungsi internal tubuh kita mendukung berfungsinya insulin dan glukosa yang pada gilirannya mengurangi sensitivitas insulin.

Dalam puasa intermiten, kita tidak diharuskan membatasi jenis makanan apa pun tapi perbanyak asupan makanan yang sehat dan bergizi.

Menu makanan harus terdiri dari sayuran dan buah-buahan yang kaya serat, biji-bijian dan lemak sehat. Makanan olahan, karbohidrat olahan, dan lemak berlebih harus benar-benar dihindari.

Diet ini tidak terlalu ketat, yang menjadikannya pilihan yang menguntungkan bagi kebanyakan orang. Meski begitu, sebagian orang harus menjauhi tren diet ini. Membatasi asupan kalori mungkin bukan ide yang baik untuk orang yang menderita diabetes. 

Puasa intermiten juga dianggap tidak cocok bagi orang yang berurusan dengan gangguan makan. Begitu pula dengan ibu hamil dan menyusui yang disarankan untuk menghindarinya.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Raline Shah Jadi Bintang Tamu TalkShow Favorit di Dubai, Ngobrolin Apa?

BERIKUTNYA

Band Rock Indie Lokal Redsix Merilis Single Yorkie

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: