Punya Bisnis Pakaian Muslim? Ikut Muslim Fash Forward Yuk
01 September 2022 |
21:30 WIB
Geliat fesyen lokal makin kuat seiring tingginya jumlah UMKM yang ditargetkan pemerintah yang mencapai angka 30 juta pada 2024. Tak sedikit jumlah UMKM yang menggeluti fesyen modest di Tanah Air mengingat kebutuhan akan busana juga tinggi.
Bukan hanya di Indonesia, secara global data dari SGIE 2020 mencatat konsumsi fesyen di dunia mencapai US$402 miliar, dan Indonesia mencatat pertumbuhan hingga 18,2 persen konsumsi fesyen. Hal ini membawa peluang besar bagi perkembangan UMKM lokal untuk bersaing di dalam dan luar negeri.
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran marketplace menjadi wadah bagi UMKM untuk menjual produknya secara online, terutama saat pandemi Covid-19 yang sempat melanda dalam dua tahun belakangan.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia memiliki potensi kuat memegang pasar fesyen Muslim. Tokopedia selaku martketplace di Indonesia mencatat transaksi fesyen muslim meningkat hingga 80 persen dari tahun 2020 ke 2021.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo menegaskan dukungan penuh pemerintah dalam mendorong UMKM fesyen muslim di Indonesia untuk terus bertumbuh di dalam dan luar negeri.
“Pemerintah mendukung UMKM untuk masuk ke marketplace, tetapi juga mengembangkan skill digital. Saat ini telah tercatat 19 juta UMKM di Indonesia, dan kita punya target 30 juta pada 2024 nanti,” katanya.
Yuana Rochma Astuti selaku Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf menjelaskan luasnya market fesyen muslim dalam negeri saat ini. “Total 80% warga kita ini muslim, dan tercatat 20 juta orangnya menggunakan hijab, maka ini demand-nya sangat tinggi,” kata Yuana.
Pemerintah mendukung upaya UMKM dalam fesyen modest untuk berkompetisi secara lokal dan global melalui sebuah program yang menjembatani desainer dan investor.
“Kita punya program Modest Founder Fashion Fund yang mempertemukan penggelut fesyen modes dengan investor, selain pendanaan ada juga edukasi mempersiapkan ekspor. Dan program ini berlangsung tiap tahun," lanjut Yuana.
Aldhy Darmayo selaku Category Development Senior Lead Tokopedia menyambut baik upaya pemerintah dalam memperbesar angka UMKM Indonesia. Tokopedia mengajak mitra untuk berkolaborasi dalam misi meratakan ekonomi secara digital, kali ini dalam hal mengandeng UMKM yang bergerak di fesyen muslim di program Muslim Fash Forward.
“Kami ingin Muslim Fash Forward ini jadi panggung agar mereka dapat exposure melalui Tokopedia, serta kami ingin masyarakat melihat jika ternyata banyak penggiat fesyen muslim di Indonesia,” kata Aldhy.
Tokopedia turut menggaet brand lokal seperi Deenay, Gonegani, dan DOA yang akan melakukan special launching di program Muslim Fash Forward. Dalam program ini, Tokopedia akan memberikan diskon dan flash sale bagi konsumen khusus pembeli brand-brand fesyen muslim.
Tingginya animo UMKM yang menggeluti brand fesyen memberi secercah harapan potensi brand lokal bersaing di pasar global. Trini Midiati Yuniar selaku Pemilik Usaha Deenay mengharapkan pemerintah memberi dukungan penuh termasuk dalam edukasi ekspor dan akses bahan.
“Kita berharap Kementerian membantu juga untuk go international dengan cara edukasi ekspor dan lain lain. Termasuk untuk industri tekstil juga memberi support ke UMKM dalam hal akses bahan sesuai karakteristik brand masing-masing,” kata Trini.
Editor: M R Purboyo
Bukan hanya di Indonesia, secara global data dari SGIE 2020 mencatat konsumsi fesyen di dunia mencapai US$402 miliar, dan Indonesia mencatat pertumbuhan hingga 18,2 persen konsumsi fesyen. Hal ini membawa peluang besar bagi perkembangan UMKM lokal untuk bersaing di dalam dan luar negeri.
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran marketplace menjadi wadah bagi UMKM untuk menjual produknya secara online, terutama saat pandemi Covid-19 yang sempat melanda dalam dua tahun belakangan.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia memiliki potensi kuat memegang pasar fesyen Muslim. Tokopedia selaku martketplace di Indonesia mencatat transaksi fesyen muslim meningkat hingga 80 persen dari tahun 2020 ke 2021.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo menegaskan dukungan penuh pemerintah dalam mendorong UMKM fesyen muslim di Indonesia untuk terus bertumbuh di dalam dan luar negeri.
“Pemerintah mendukung UMKM untuk masuk ke marketplace, tetapi juga mengembangkan skill digital. Saat ini telah tercatat 19 juta UMKM di Indonesia, dan kita punya target 30 juta pada 2024 nanti,” katanya.
Yuana Rochma Astuti selaku Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf menjelaskan luasnya market fesyen muslim dalam negeri saat ini. “Total 80% warga kita ini muslim, dan tercatat 20 juta orangnya menggunakan hijab, maka ini demand-nya sangat tinggi,” kata Yuana.
Pemerintah mendukung upaya UMKM dalam fesyen modest untuk berkompetisi secara lokal dan global melalui sebuah program yang menjembatani desainer dan investor.
“Kita punya program Modest Founder Fashion Fund yang mempertemukan penggelut fesyen modes dengan investor, selain pendanaan ada juga edukasi mempersiapkan ekspor. Dan program ini berlangsung tiap tahun," lanjut Yuana.
Aldhy Darmayo selaku Category Development Senior Lead Tokopedia menyambut baik upaya pemerintah dalam memperbesar angka UMKM Indonesia. Tokopedia mengajak mitra untuk berkolaborasi dalam misi meratakan ekonomi secara digital, kali ini dalam hal mengandeng UMKM yang bergerak di fesyen muslim di program Muslim Fash Forward.
Muslim Fash Forward/Tokopedia
“Kami ingin Muslim Fash Forward ini jadi panggung agar mereka dapat exposure melalui Tokopedia, serta kami ingin masyarakat melihat jika ternyata banyak penggiat fesyen muslim di Indonesia,” kata Aldhy.
Tokopedia turut menggaet brand lokal seperi Deenay, Gonegani, dan DOA yang akan melakukan special launching di program Muslim Fash Forward. Dalam program ini, Tokopedia akan memberikan diskon dan flash sale bagi konsumen khusus pembeli brand-brand fesyen muslim.
Tingginya animo UMKM yang menggeluti brand fesyen memberi secercah harapan potensi brand lokal bersaing di pasar global. Trini Midiati Yuniar selaku Pemilik Usaha Deenay mengharapkan pemerintah memberi dukungan penuh termasuk dalam edukasi ekspor dan akses bahan.
“Kita berharap Kementerian membantu juga untuk go international dengan cara edukasi ekspor dan lain lain. Termasuk untuk industri tekstil juga memberi support ke UMKM dalam hal akses bahan sesuai karakteristik brand masing-masing,” kata Trini.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.