5 Bahaya Overwork Bagi Kesehatan Tubuh
31 August 2022 |
20:39 WIB
Bekerja merupakan cara manusia mengisi aktivitas keseharian di samping mendapatkan uang. Umumnya, manusia disarankan untuk bekerja tidak lebih dari 8 jam per hari untuk menjaga keseimbangan hidup antara rutinitas bekerja dengan aktivitas lainnya.
Bahkan pemerintah Indonesia menegaskan secara khusus mengenai waktu maksimal dalam bekerja. Dalam pasal 21 ayat (1) dan (2), dalam Peraturan Pemerintah No. 35/2021 mengatur jam maksimal kerja adalah 7 jam dalam 6 hari kerja, dan 8 jam untuk 5 hari kerja.
Baca juga: 5 Masalah yang Membuat Kalian Kurang Mendapat Apresiasi di Tempat Kerja
Selain membuat hidup lebih seimbang, bekerja melebihi batas waktu atau yang dikenal dengan overwork dapat membahayakan kesehatan secara umum.
Lebih lanjut, overwork dapat menyebabkan kondisi burnout yang menguras motivasi dan semangat kerja. Sebelum kamu memilih bekerja berlebihan, yuk simak dulu bahaya overwork bagi kesehatan tubuh.
Overwork dapat berdampak pada kualitas tidur manusia. Dengan terlalu banyak bekerja, maka manusia melupakan pentingnya menjaga waktu untuk tidur. Padahal, tidur dibutuhkan untuk mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas. Jika Genhype kurang tidur, bukan tak mungkin risiko penyakit diabetes tipe 2 bisa mengintai kesehatanmu.
Manusia hanya memiliki 24 jam dalam sehari, sementara 8 jamnya dimanfaatkan untuk bekerja dan sisanya untuk beraktivitas lain seperti tidur, makan, hingga berolahraga. Saat jam kerja Genhype melampaui batas yang seharusnya, otomatis otak dipaksa untuk terus bekerja yang mimicu pelepasan hormon kortisol dalam tubuh. Lepasnya hormon kortisol ini bisa menyebabkan jantung bekerja ekstra. Akibatnya, kamu bisa terkena penyakit stroke pada usia muda.
Selain menyebabkan stres dan kurang tidur, overwork juga membuat kualitas dan produktivitas kerja kamu menurun. Dengan terlalu lama bekerja, otak kamu dipacu untuk terus berpikir. Bahkan studi menyebutkan tak sedikit orang yang overwork justru mengalami kesusahan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini disebabkan kelebihan waktu kerja terkadang menekankan kuantitas daripada kualitas kerja.
Berapa banyak di antara Genhype yang meninggalkan makan demi terus menerus bekerja? Makan merupakan kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi untuk menjaga kondisi tetap prima. Meninggalkan makan, sementara otak kamu terus berpikir saat kerja tidak membuat pekerjaanmu berjalan efektif dan efisien. Kamu akan merasa kesulitan berkonsentrasi hingga mengalami brainfog alias kesulitan berpikir jernih.
Sebuah studi di London menyimpulkan orang yang bekerja lebih dari 7 jam per hari lebih rentan terhadap risiko penyakit jantung. Jika kamu terus menerus bekerja berlebihan, masalah kesehatan jantung akan berdampak lebih jauh seperti kemungkinan berisiko terkena serangan jantung.
Baca juga: 5 Fakta Kaizen, Budaya Kerja Produktif Ala Jepang
Genhype, itulah beberapa bahaya overwork untuk kesehatn tubuh. Yuk terapkan work-life balance agar kualitas hidup lebih terjaga!
Editor: Fajar Sidik
Bahkan pemerintah Indonesia menegaskan secara khusus mengenai waktu maksimal dalam bekerja. Dalam pasal 21 ayat (1) dan (2), dalam Peraturan Pemerintah No. 35/2021 mengatur jam maksimal kerja adalah 7 jam dalam 6 hari kerja, dan 8 jam untuk 5 hari kerja.
Baca juga: 5 Masalah yang Membuat Kalian Kurang Mendapat Apresiasi di Tempat Kerja
Selain membuat hidup lebih seimbang, bekerja melebihi batas waktu atau yang dikenal dengan overwork dapat membahayakan kesehatan secara umum.
Lebih lanjut, overwork dapat menyebabkan kondisi burnout yang menguras motivasi dan semangat kerja. Sebelum kamu memilih bekerja berlebihan, yuk simak dulu bahaya overwork bagi kesehatan tubuh.
1. Kurang Tidur
Overwork dapat berdampak pada kualitas tidur manusia. Dengan terlalu banyak bekerja, maka manusia melupakan pentingnya menjaga waktu untuk tidur. Padahal, tidur dibutuhkan untuk mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas. Jika Genhype kurang tidur, bukan tak mungkin risiko penyakit diabetes tipe 2 bisa mengintai kesehatanmu.
2. Stres meningkat.
Manusia hanya memiliki 24 jam dalam sehari, sementara 8 jamnya dimanfaatkan untuk bekerja dan sisanya untuk beraktivitas lain seperti tidur, makan, hingga berolahraga. Saat jam kerja Genhype melampaui batas yang seharusnya, otomatis otak dipaksa untuk terus bekerja yang mimicu pelepasan hormon kortisol dalam tubuh. Lepasnya hormon kortisol ini bisa menyebabkan jantung bekerja ekstra. Akibatnya, kamu bisa terkena penyakit stroke pada usia muda.
3. Kualitas kerja menurun.
Selain menyebabkan stres dan kurang tidur, overwork juga membuat kualitas dan produktivitas kerja kamu menurun. Dengan terlalu lama bekerja, otak kamu dipacu untuk terus berpikir. Bahkan studi menyebutkan tak sedikit orang yang overwork justru mengalami kesusahan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini disebabkan kelebihan waktu kerja terkadang menekankan kuantitas daripada kualitas kerja.
4. Lupa makan.
Berapa banyak di antara Genhype yang meninggalkan makan demi terus menerus bekerja? Makan merupakan kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi untuk menjaga kondisi tetap prima. Meninggalkan makan, sementara otak kamu terus berpikir saat kerja tidak membuat pekerjaanmu berjalan efektif dan efisien. Kamu akan merasa kesulitan berkonsentrasi hingga mengalami brainfog alias kesulitan berpikir jernih.
5. Berisiko terkena penyakit jantung.
Sebuah studi di London menyimpulkan orang yang bekerja lebih dari 7 jam per hari lebih rentan terhadap risiko penyakit jantung. Jika kamu terus menerus bekerja berlebihan, masalah kesehatan jantung akan berdampak lebih jauh seperti kemungkinan berisiko terkena serangan jantung.Baca juga: 5 Fakta Kaizen, Budaya Kerja Produktif Ala Jepang
Genhype, itulah beberapa bahaya overwork untuk kesehatn tubuh. Yuk terapkan work-life balance agar kualitas hidup lebih terjaga!
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.