Ini Cerita Menarik Para Aktor yang Bintangi Film Autobiography
31 August 2022 |
13:42 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Autobiography menambah daftar film Indonesia yang berlaga di festival internasional. Film panjang pertama garapan sutradara Makbul Mubarak itu bakal berkompetisi di seksi Orrizonti (Horizons) di Venice International Film Festival 2022. Autobiography menjadi satu-satunya film dari Asia Tenggara yang berlaga di ajang bergengsi itu.
Selain mewakili Indonesia di Venice International Film Festival, Autobiography juga terpilih di Toronto International Film Festival 2022 dalam seksi World Contemporary Cinema dan berkompetisi untuk mendapatkan NETPAC Prize.
Autobiography berkisah tentang Rakib (Kevin Ardilova) yang bekerja menjaga rumah kosong milik seorang pensiunan bernama Purna (Arswendy Bening Swara). Suatu hari, Purna pulang kampung untuk mencalonkan diri menjadi bupati di daerah itu. Rumah yang Rakib jaga pun tak lagi kosong.
Setiap hari, Rakib menemani Purna dalam banyak kegiatan seperti berkampanye, memasang spanduk, dan lain sebagainya. Dalam sosok Purna, Rakib melihat sosok seorang ayah yang didambakannya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian tak terduga mengubah semua itu.
Aktor Kevin Ardilova mengatakan karakter Rakib dalam film Autobiography adalah pemuda yang tinggal di suatu daerah, dan menjadi pembantu rumah tangga dari seorang pensiunan militer bernama Purna.
Untuk mendalami perannya itu, Kevin mengaku telah menjalani proses workshop dalam waktu yang cukup lama, di tengah tertundanya proses syuting karena pandemi. Dalam prosesnya, dia juga banyak berdiskusi dengan sutradara dan para aktor yang lain untuk lebih memahami karakter Rakib.
Baca juga: Film Autobiography Siap Berkompetisi di Dua Festival Film Bergengsi
"Bersyukur banget bisa ada di film ini, bekerja dengan orang-orang yang luar biasa, yang memang mencintai pekerjaannya," katanya.
Bicara soal karakter yang diperankannya, Aktor senior Arswendy Bening Swara mengatakan Purna adalah seorang pensiunan jenderal militer yang seolah belum puas dengan kekuasaan yang pernah dinikmatinya. Di masa pensiunnya, Purna lantas kembali ke kampung halamannya.
"Kelihatannya ingin membangun kampung halamannya, entah benar entah pura-pura enggak tahu, yang penting dia ingin berkuasa di situ sebagai seorang bupati," katanya.
Arswendy juga mengatakan alasannya menerima tawaran untuk membintangi film Autobiography adalah lantaran kecenderungan Makbul sebagai sutradara yang meletakkan intensitas karakter-karakter dalam film garapannya.
"Dalam pengolahan filmnya, Makbul sangat terbuka. Jadi banyak input-input yang bisa dia serap dari teman-teman [pemain dan kru film]," kata aktor berusia 64 tahun itu.
Untuk mendalami perannya, Arswendy mengaku melakukan persiapan selama 2 tahun untuk melakukan proses workshop untuk lebih mengenal karakter Purna, bersama sutradara dan para aktor yang lain. Meski telah melakukan persiapan, lanjutnya, tak jarang terjadi pengembangan karakter mengikuti situasi saat proses syuting berlangsung.
Beradu akting dengan Kevin Ardilova, dia pun mengatakan intensitas pertemuan latihan di antara keduanya yang cukup lama membantu untuk membangun chemistry yang kuat sebagai dua karakter utama dalam film. "Itulah gunanya banyak latihan sebelum memulainya [syuting], dan terus berkembang," katanya.
Selain Kevin Ardilova dan Arswendy Bening Swara, Autobiography juga dibintangi oleh Yusuf Mahardika. Bicara soal karakternya, Yusuf mengaku belum bisa menjelaskan lebih detail terkait perannya. Selain belum ditampilkan di trailer, karakter yang diperankannya juga menjadi salah satu kunci dalam film itu yang akan menarik untuk diikuti kisahnya.
"Saya berperan sebagai Agus, anak kampung yang menikmati hidupnya di kampung halamannya," katanya.
Merasakan ketegangan yang ada dalam cerita filmnya, Yusuf pun mengaku sangat antusias bisa terlibat dalam proyek Autobiography dengan para pemain dan kru yang menurutnya sangat passionate di bidang ini.
Sutradara Makbul Mubarak membeberkan alasannya memilih para aktor tersebut dalam filmnya lantaran karakter mereka yang penuh dengan intensitas. Hal itu, lanjutnya, sesuai dengan cerita dalam film Autobiography yang dibuatnya.
"Ada orang-orang yang kalau kita temui itu kayak mereka diem aja tapi intens banget. Entah intens ngeliatin atau berpikir. Jadi kita ngerasa presence [kehadiran] mereka itu ada," katanya
Editor: Nirmala Aninda
Selain mewakili Indonesia di Venice International Film Festival, Autobiography juga terpilih di Toronto International Film Festival 2022 dalam seksi World Contemporary Cinema dan berkompetisi untuk mendapatkan NETPAC Prize.
Autobiography berkisah tentang Rakib (Kevin Ardilova) yang bekerja menjaga rumah kosong milik seorang pensiunan bernama Purna (Arswendy Bening Swara). Suatu hari, Purna pulang kampung untuk mencalonkan diri menjadi bupati di daerah itu. Rumah yang Rakib jaga pun tak lagi kosong.
Setiap hari, Rakib menemani Purna dalam banyak kegiatan seperti berkampanye, memasang spanduk, dan lain sebagainya. Dalam sosok Purna, Rakib melihat sosok seorang ayah yang didambakannya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian tak terduga mengubah semua itu.
Aktor Kevin Ardilova mengatakan karakter Rakib dalam film Autobiography adalah pemuda yang tinggal di suatu daerah, dan menjadi pembantu rumah tangga dari seorang pensiunan militer bernama Purna.
Untuk mendalami perannya itu, Kevin mengaku telah menjalani proses workshop dalam waktu yang cukup lama, di tengah tertundanya proses syuting karena pandemi. Dalam prosesnya, dia juga banyak berdiskusi dengan sutradara dan para aktor yang lain untuk lebih memahami karakter Rakib.
Baca juga: Film Autobiography Siap Berkompetisi di Dua Festival Film Bergengsi
"Bersyukur banget bisa ada di film ini, bekerja dengan orang-orang yang luar biasa, yang memang mencintai pekerjaannya," katanya.
Bicara soal karakter yang diperankannya, Aktor senior Arswendy Bening Swara mengatakan Purna adalah seorang pensiunan jenderal militer yang seolah belum puas dengan kekuasaan yang pernah dinikmatinya. Di masa pensiunnya, Purna lantas kembali ke kampung halamannya.
"Kelihatannya ingin membangun kampung halamannya, entah benar entah pura-pura enggak tahu, yang penting dia ingin berkuasa di situ sebagai seorang bupati," katanya.
Arswendy juga mengatakan alasannya menerima tawaran untuk membintangi film Autobiography adalah lantaran kecenderungan Makbul sebagai sutradara yang meletakkan intensitas karakter-karakter dalam film garapannya.
"Dalam pengolahan filmnya, Makbul sangat terbuka. Jadi banyak input-input yang bisa dia serap dari teman-teman [pemain dan kru film]," kata aktor berusia 64 tahun itu.
Untuk mendalami perannya, Arswendy mengaku melakukan persiapan selama 2 tahun untuk melakukan proses workshop untuk lebih mengenal karakter Purna, bersama sutradara dan para aktor yang lain. Meski telah melakukan persiapan, lanjutnya, tak jarang terjadi pengembangan karakter mengikuti situasi saat proses syuting berlangsung.
Beradu akting dengan Kevin Ardilova, dia pun mengatakan intensitas pertemuan latihan di antara keduanya yang cukup lama membantu untuk membangun chemistry yang kuat sebagai dua karakter utama dalam film. "Itulah gunanya banyak latihan sebelum memulainya [syuting], dan terus berkembang," katanya.
Selain Kevin Ardilova dan Arswendy Bening Swara, Autobiography juga dibintangi oleh Yusuf Mahardika. Bicara soal karakternya, Yusuf mengaku belum bisa menjelaskan lebih detail terkait perannya. Selain belum ditampilkan di trailer, karakter yang diperankannya juga menjadi salah satu kunci dalam film itu yang akan menarik untuk diikuti kisahnya.
"Saya berperan sebagai Agus, anak kampung yang menikmati hidupnya di kampung halamannya," katanya.
Merasakan ketegangan yang ada dalam cerita filmnya, Yusuf pun mengaku sangat antusias bisa terlibat dalam proyek Autobiography dengan para pemain dan kru yang menurutnya sangat passionate di bidang ini.
Sutradara Makbul Mubarak membeberkan alasannya memilih para aktor tersebut dalam filmnya lantaran karakter mereka yang penuh dengan intensitas. Hal itu, lanjutnya, sesuai dengan cerita dalam film Autobiography yang dibuatnya.
"Ada orang-orang yang kalau kita temui itu kayak mereka diem aja tapi intens banget. Entah intens ngeliatin atau berpikir. Jadi kita ngerasa presence [kehadiran] mereka itu ada," katanya
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.