Sejumlah koleksi di Art Jakarta 2022. (sumber gambar: Hypeabis.id/Suselo Jati)

Kolektor Muda Tunjukkan Antusiasme Tinggi di Art Jakarta 2022

29 August 2022   |   16:31 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Kolektor muda, ambisius, berpendidikan, dan kaya raya yang datang dari generasi baru kini menggebrak dunia seni. Fenomena tersebut mungkin bukan hal baru bagi pasar global, tetapi melihat geliat Art Jakarta 2022 yang digelar akhir pekan lalu menunjukkan minat generasi muda yang makin besar terhadap dunia seni rupa.

Art Jakarta 2022 mencatat sejumlah galeri berhasil menjual karya di ajang yang berlangsung selama tiga hari, dari 26 sampai dengan 28 Agustus 2022. Fair Director Art Jakarta Tom Tandio mengatakan bahwa kinerja penjualan karya pada ajang pameran tahun ini sangat luar biasa dan di luar ekspektasi.

Tidak hanya itu, dia juga mendapatkan laporan dari galeri yang ikut serta bahwa banyak sekali kolektor baru yang membeli karya di ajang Art Jakarta 2022. Tom tidak tahu alasan di balik antusiasme ini, tetapi menurutnya ada para kolektor begitu rindu dengan seni rupa dan telah menyisihkan cukup uang untuk membeli karya.

Baca juga: Art Jakarta Jadi Ajang Penting Bagi Perkembangan Pasar Seni

Tom menilai ini adalah bentuk sifat gotong royong masyarakat Indonesia yang berupaya mendukung pasar seni rupa dalam negeri dan berharap dampaknya dapat memberikan stimulus yang lebih besar, walaupun dia mengakui tahun ini penyelenggaraan Art Jakarta 2022 tidak memasang target penjualan.

Pemilik CGartspace Christiana Gouw mengatakan bahwa jumlah pengunjung dan pendapatan yang diperoleh oleh galeri tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan ajang Art Jakarta yang diselenggarakan pada 2019 lalu.

CGartspace mencatatkan penjualan sebanyak 51 karya dengan perkiraan  pendapatan sekitar Rp1 miliar atau,m meningkat sekitar 20 persen, jika dibandingkan dengan Art Jakarta 2019. Dia menyebut bahwa tahun ini ada banyak baru dengan usia muda berkisar 40 tahunan, yang membeli ragam karya seni.

Christiana menyebutkan para kolektor baru di rentang usia itu membeli sejumlah karya dengan rentang harga Rp7 juta – Rp30 juta. Adapun, karya seni yang paling banyak terjual adalah karya dengan harga Rp15 juta. Dia mengatakan harga karya yang dibawa oleh CGartspace di ajang ini berkisar dari Rp7 juta sampai dengan Rp220 juta.


Pada kesempatan lain, pemilik Nadi Gallery, Biantoro Santoso mengungkapkan penjualan yang diperoleh oleh Nadi Gallery pada ajang ini juga lebih besar jika dibandingkan dengan ajang yang sama pada 2019 silam. Dari perkiraan 30 persen hingga 40 persen karya terjual pada 2019, tahun ini dia telah menjual 50 persen dari total 16 karya yang dibawa di ajang Art Jakarta 2022. 

Dia mengaku tidak tahu pasti apa yang membuat penjualan Art Jakarta 2022 lebih besar jika dibandingkan dengan Art Jakarta 2019. Namun, dia menduga ada kemungkinan orang-orang rindu dengan pameran seni rupa. Dugaan lainnya adalah terkait dengan kondisi ekonomi. Jika ekonomi membaik, penjualan juga dapat lebih lancar mengingat karya seni bukan merupakan suatu kebutuhan primer bagi individu.

“Pasti orang mendahulukan kebutuhan prioritas,” katanya.

Hal ini pula yang membuat Biantoro tidak memasang target penjualan mengingat kondisi Covid-19 yang belum usai. “Kami mencoba membawa karya yang terbagus,” katanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Punah di Perairan China, Intip 5 Fakta Menarik Dugong

BERIKUTNYA

Taylor Swift Mendominasi, Ini Daftar Pemenang & Nominasi Video Music Awards 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: