Genhype, Ini Loh Lukisan Raden Saleh yang Mendunia
24 August 2022 |
21:30 WIB
Nama maestro seni lukis Raden Saleh tengH menjadi perbincangan jelang penayangan film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko berjudul Mencuri Raden Saleh pada 25 Agustus 2022. Bagi sebagian orang, ini mungkin pertama kalinya mereka mendengar nama maestro itu.
Dalam film Mencuri Raden Saleh, karya lukisan sang seniman yang menjadi target pencurian merupakan salah satu karya terbaiknya berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan tersebut bahkan ditetapkan oleh pemerintah sebagai cagar budaya.
Karya-karya seniman pemilik nama lengkap Raden Saleh Sjarif Boestaman itu sebenarnya bukan hanya lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Di antara karya seni sang seniman yang menjadi koleksi kolektor dunia, berikut ini lukisan Raden Saleh yang terkenal seperti dilansir dari berbagai sumber:
Dilansir dari auction.fr, karya Raden Saleh berjudul La Chasse au Taureau Sauvage memiliki ukuran 110 x 180 cm. Karya yang dilelang di Ruellan Auctions pada 2018 silam dimiliki oleh Jules Stanislas Sigisbert Cézard.
Cézard adalah putra saudagar kaya Prancis yang mengekspor kopi dan gula, dan mengimpor produk-produk eropa. Jules mengambil alih perdagangan dan trasnportasi gula sang ayah ke Eropa.
Pada 1859, dia meninggalkan Hindia Timur untuk kembali ke Prancis. Pada kesempatan ini, dia pun menjual semua perabotan dan dekorasi interior rumahnya, termasuk lukisan Raden Saleh, seperti yang diumumkan dalam surat kabar Jawa-Bode 30 April 1859.
Dalam lukisan tersebut, Raden Saleh menempatkan adegan perburuan banteng di padang rumput alang-alang di Jawa dan merepresentasikan dirinya dengan potret dirinya di tengah komposisi, di atas kuda cokelat, menyerang banteng dengan klewangnya, pedang bermata satu.
The Wounded Lion atau singa yang terluka adalah lukisan lainnya dari sang seniman yang mendunia. Lukisan dengan medium minyak di atas kanvas dan berukuran 88 cm x 108,5 cm dan dibuat pada 1839 tersebut saat ini merupakan koleksi Galeri Nasional Singapura.
Lukisan ini memperlihatkan bagaimana seekor singa yang tertusuk oleh sesuatu. Sang singa membuka mulutnya seolah merasakan kesakitan. Tidak hanya itu, terdapat juga air mata yang keluar dari kedua mata sang singa.
Di lukisan The Wounded Lion ini, sang seniman memberikan dominan warna-warna gelap pada sang singa.
Dilansir dari laman balai lelang Christies, lukisan yang dibuat pada 1840 tersebut adalah lukisan dengan medium oil on canvas dan berukuran 85 x 140 cm. Pada 2002 silam, lukisan ini berhasil terjual dengan harga 4,36 juta dolar Hong Kong. Penjualan tersebut melebihi estimasi dari balai lelang, yakni 1,2 juta – 1,6 juta dolar Hong Kong.
Lukisan tersebut memiliki komposisi dengan tiga denah pegunungan di kejauhan dan denah dengan sosok kecil di tengah dan latar depan kelompok pemburu dan hewan yang hidup serta berbaur.
Karya sang maestro disebut memiliki warna yang segar dan berkilauan. Render detail dalam gambar paling akurat dan nuansa dalam kain berbahan kulit dibuat dengan indah.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, karya ini merujuk pada peristiwa yang memang terjadi pada masa lalu. Karya dari sang seniman juga merupakan tanggapan dari lukisan Nicolaas Pieneman yang mendapatkan tugas mendokumentasikan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda.
Terdapat dugaan bahwa sang seniman melihat lukisan Pieneman saat tinggal di Eropa. Perbedaan lukisan antara karya Raden Saleh dengan Pieneman dipandang sebagai bentuk rasa nasionalisme yang ada dalam diri sang seniman.
Beberapa perbedaan penting antara lukisan Raden Saleh dan Pieneman antara lain Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah. Sementara itu, Raden Saleh menggambarkan Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah.
Kemudian, Pieneman memberi judul lukisannya Penyerahan Diri Diponegoro. Adapun Raden Saleh memberi judul Penangkapan Diponegoro. Lukisan bendera Belanda yang dibuat oleh Pieneman juga tidak ditampilkan dalam lukisan karya Raden Saleh.
Editor: Nirmala Aninda
Dalam film Mencuri Raden Saleh, karya lukisan sang seniman yang menjadi target pencurian merupakan salah satu karya terbaiknya berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan tersebut bahkan ditetapkan oleh pemerintah sebagai cagar budaya.
Karya-karya seniman pemilik nama lengkap Raden Saleh Sjarif Boestaman itu sebenarnya bukan hanya lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Di antara karya seni sang seniman yang menjadi koleksi kolektor dunia, berikut ini lukisan Raden Saleh yang terkenal seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Perburuan Banteng atau La Chasse au Taureau Sauvage (1855).
Perburuan Banteng (Banteng Hunt) oleh Raden Saleh. (Sumber gambar: French Auction House/ Jack-Philippe Ruellan)
Cézard adalah putra saudagar kaya Prancis yang mengekspor kopi dan gula, dan mengimpor produk-produk eropa. Jules mengambil alih perdagangan dan trasnportasi gula sang ayah ke Eropa.
Pada 1859, dia meninggalkan Hindia Timur untuk kembali ke Prancis. Pada kesempatan ini, dia pun menjual semua perabotan dan dekorasi interior rumahnya, termasuk lukisan Raden Saleh, seperti yang diumumkan dalam surat kabar Jawa-Bode 30 April 1859.
Dalam lukisan tersebut, Raden Saleh menempatkan adegan perburuan banteng di padang rumput alang-alang di Jawa dan merepresentasikan dirinya dengan potret dirinya di tengah komposisi, di atas kuda cokelat, menyerang banteng dengan klewangnya, pedang bermata satu.
2. The Wounded Lion (1839)
The Wounded Lion oleh Raden Saleh. (Sumber gambar: National Gallery Singapore)
The Wounded Lion atau singa yang terluka adalah lukisan lainnya dari sang seniman yang mendunia. Lukisan dengan medium minyak di atas kanvas dan berukuran 88 cm x 108,5 cm dan dibuat pada 1839 tersebut saat ini merupakan koleksi Galeri Nasional Singapura.
Lukisan ini memperlihatkan bagaimana seekor singa yang tertusuk oleh sesuatu. Sang singa membuka mulutnya seolah merasakan kesakitan. Tidak hanya itu, terdapat juga air mata yang keluar dari kedua mata sang singa.
Di lukisan The Wounded Lion ini, sang seniman memberikan dominan warna-warna gelap pada sang singa.
3. The Lion Hunt (1840)
The Lion Hunt oleh Raden Saleh. (Sumber gambar: The Art Museum Riga Bourse)
Dilansir dari laman balai lelang Christies, lukisan yang dibuat pada 1840 tersebut adalah lukisan dengan medium oil on canvas dan berukuran 85 x 140 cm. Pada 2002 silam, lukisan ini berhasil terjual dengan harga 4,36 juta dolar Hong Kong. Penjualan tersebut melebihi estimasi dari balai lelang, yakni 1,2 juta – 1,6 juta dolar Hong Kong.
Lukisan tersebut memiliki komposisi dengan tiga denah pegunungan di kejauhan dan denah dengan sosok kecil di tengah dan latar depan kelompok pemburu dan hewan yang hidup serta berbaur.
Karya sang maestro disebut memiliki warna yang segar dan berkilauan. Render detail dalam gambar paling akurat dan nuansa dalam kain berbahan kulit dibuat dengan indah.
4. Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857)
Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857). (Sumber gambar: Istana Negara)
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, karya ini merujuk pada peristiwa yang memang terjadi pada masa lalu. Karya dari sang seniman juga merupakan tanggapan dari lukisan Nicolaas Pieneman yang mendapatkan tugas mendokumentasikan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda.
Terdapat dugaan bahwa sang seniman melihat lukisan Pieneman saat tinggal di Eropa. Perbedaan lukisan antara karya Raden Saleh dengan Pieneman dipandang sebagai bentuk rasa nasionalisme yang ada dalam diri sang seniman.
Beberapa perbedaan penting antara lukisan Raden Saleh dan Pieneman antara lain Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah. Sementara itu, Raden Saleh menggambarkan Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah.
Kemudian, Pieneman memberi judul lukisannya Penyerahan Diri Diponegoro. Adapun Raden Saleh memberi judul Penangkapan Diponegoro. Lukisan bendera Belanda yang dibuat oleh Pieneman juga tidak ditampilkan dalam lukisan karya Raden Saleh.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.