Waspada Gejala Flu Tomat, Virus Baru yang Serang Anak-Anak
24 August 2022 |
17:44 WIB
Wabah penyakit semakin beragam. Setelah dunia heboh dengan Covid-19, virus cacar monyet, langya, dan hepatitis misterius, kini muncul wabah infeksi baru yang disebut flu tomat atau demam tomat. Virus ini pertama kali ditemukan di negara bagian Kerala, India Selatan.
Kabar mengenai infeksi virus ini datang dari artikel yang terbit di jurnal The Lancet Respiratory Medicine. Dilaporkan dalam penelitian tersebut bahwa 82 anak berusia di bawah lima tahun terinfeksi flu tomat ini pada 26 Juli.
Baca juga: Ternyata, Rumput Laut Dapat Mencegah Influenza
Kasus ini kemudian ditemukan pula di negara bagian Tamil Nadu dan Odisha, yang berdekatan dengan Kerala. Di wilayah ini, infeksi lebih banyak terjadi pada anak-anak berusia sembilan tahun.
“Infeksi virus yang langka berada dalam keadaan endemik dan dianggap tidak mengancam jiwa, namun, karena pengalaman mengerikan dari pandemi Covid-19, manajemen yang waspada diperlukan untuk mencegah wabah lebih lanjut,” kata artikel yang terbit di Lancet tersebut.
Dikatakan pula flu tomat bisa menjadi efek lanjutan dari chikungunya atau demam berdarah pada anak-anak daripada infeksi virus. Virus itu juga bisa menjadi varian baru dari penyakit tangan, kaki dan mulut, penyakit menular umum yang menargetkan anak-anak berusia satu hingga lima tahun dan orang dewasa dengan gangguan imunitas.
Label flu tomat yang disematkan pada infeksi virus ini tidak lepas dari gejala yang ditimbulkan. Gejalanya didahului demam dan sedikit mialgia (nyeri otot). Kemudian timbul ruam di area bokong, telapak tangan, dan telapak kaki. Pasien juga sering mengeluarkan air liur dari mulut karena sariawan yang timbul.
“Orang mungkin mengira itu adalah cacar air, tetapi ruam yang terlihat di mulut, telapak tangan, dan telapak kaki adalah diagnosis demam tomat,” ujar Profesor Klinis dan Kepala Pediatri Umum, Rumah Sakit Amrita Dr. C. Jayakumar, dikutip dari Times of India, Rabu (24/8/2022).
Flu tomat sangat menular di antara anak-anak. Diagnosisnya pun cukup mudah karena ruam yang muncul memang khas di area mulut, bokong, telapak tangan, dan telapak kaki.
Dia menyarankan agar anak-anak harus menghindari kontak dengan mereka yang terinfeksi. Walaupun tidak menular ke orang dewasa, dia menyarankan agar mereka tetap waspada dan selalu menjaga bersihkan sebagai upaya pencegahan.
Baca juga: Ramai Flu Singapura, Ini Gejala dan Cara Menanganinya
Untuk penanganan, menurut Jayakumar, anak yang demam harus dilakukan isolasi di rumah hingga demam hilang. Apabila timbul ruam, segera diisolasi sampai ruam tersebut mengering dan tidak timbul ruam baru dalam waktu 5-7 hari.
Sebagian besar anak yang terkena demam tomat ini diberikan pengobatan hanya untuk meringankan gejala. untuk sariawan, kata Jayakumar bisa dioleskan krim atau gel yang mengandung lignokain dan asam asetilsalisilat sebelum makan. Es krim menurutnya juga bisa meringankan rasa sakit.
Editor: Fajar Sidik
Kabar mengenai infeksi virus ini datang dari artikel yang terbit di jurnal The Lancet Respiratory Medicine. Dilaporkan dalam penelitian tersebut bahwa 82 anak berusia di bawah lima tahun terinfeksi flu tomat ini pada 26 Juli.
Baca juga: Ternyata, Rumput Laut Dapat Mencegah Influenza
Kasus ini kemudian ditemukan pula di negara bagian Tamil Nadu dan Odisha, yang berdekatan dengan Kerala. Di wilayah ini, infeksi lebih banyak terjadi pada anak-anak berusia sembilan tahun.
“Infeksi virus yang langka berada dalam keadaan endemik dan dianggap tidak mengancam jiwa, namun, karena pengalaman mengerikan dari pandemi Covid-19, manajemen yang waspada diperlukan untuk mencegah wabah lebih lanjut,” kata artikel yang terbit di Lancet tersebut.
Dikatakan pula flu tomat bisa menjadi efek lanjutan dari chikungunya atau demam berdarah pada anak-anak daripada infeksi virus. Virus itu juga bisa menjadi varian baru dari penyakit tangan, kaki dan mulut, penyakit menular umum yang menargetkan anak-anak berusia satu hingga lima tahun dan orang dewasa dengan gangguan imunitas.
Label flu tomat yang disematkan pada infeksi virus ini tidak lepas dari gejala yang ditimbulkan. Gejalanya didahului demam dan sedikit mialgia (nyeri otot). Kemudian timbul ruam di area bokong, telapak tangan, dan telapak kaki. Pasien juga sering mengeluarkan air liur dari mulut karena sariawan yang timbul.
“Orang mungkin mengira itu adalah cacar air, tetapi ruam yang terlihat di mulut, telapak tangan, dan telapak kaki adalah diagnosis demam tomat,” ujar Profesor Klinis dan Kepala Pediatri Umum, Rumah Sakit Amrita Dr. C. Jayakumar, dikutip dari Times of India, Rabu (24/8/2022).
Flu tomat sangat menular di antara anak-anak. Diagnosisnya pun cukup mudah karena ruam yang muncul memang khas di area mulut, bokong, telapak tangan, dan telapak kaki.
Dia menyarankan agar anak-anak harus menghindari kontak dengan mereka yang terinfeksi. Walaupun tidak menular ke orang dewasa, dia menyarankan agar mereka tetap waspada dan selalu menjaga bersihkan sebagai upaya pencegahan.
Baca juga: Ramai Flu Singapura, Ini Gejala dan Cara Menanganinya
Untuk penanganan, menurut Jayakumar, anak yang demam harus dilakukan isolasi di rumah hingga demam hilang. Apabila timbul ruam, segera diisolasi sampai ruam tersebut mengering dan tidak timbul ruam baru dalam waktu 5-7 hari.
Sebagian besar anak yang terkena demam tomat ini diberikan pengobatan hanya untuk meringankan gejala. untuk sariawan, kata Jayakumar bisa dioleskan krim atau gel yang mengandung lignokain dan asam asetilsalisilat sebelum makan. Es krim menurutnya juga bisa meringankan rasa sakit.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.