Nada Bicara Sering Pake Otot, Ini Resep Harmonis Robby dan Natasya Shine

Mencari pasangan yang sempurna untuk membangun rumah tangga harmonis memang bukan hal yang mudah. Beragam perbedaan pasti ada, namun dengan komitmen, hubungan diyakini akan langgeng dalam jangka waktu yang lama. 

Seperti pasangan Robby Shine dan istrinya Natasya Shine. Menjalani hubungan dengan perbedaan negara, ras, dan budaya, bukan menjadi halangan untuk mereka tetap langgeng di usia 7 tahun pernikahannya.

Komunikasi Robby yang seorang Batak tulen dan Natasya bule asal Rusia tidak sempurna sejak membangun hubungan. Gaya bicara mereka pun jauh berbeda. Namun demikian, itu tidak menjadi kendala Robby dan Natasya tetap harmonis dalam berumah tangga.  

“Orang Batak kalau ngomong teriak-teriak, dia (Natasya) lembut sekali. Kalau ada masalah kita obrolin. Kita menikah 7 tahun sekalipun tidak pernah berantem,” ungkap Robby saat berbincang dengan Hypeabis.id beberapa waktu lalu. 

Dia menilai, perbedaan yang terjadi antara dirinya dan sang istri di dalam rumah tangga justru memberikan warna dan kebahagiaan tersendiri. Namun visi mereka sejak awal tetap sama, termasuk pandangan soal pesta pernikahan. 

“Sampai saat ini kami belum pernah menggelar acara perkawinan, karena tidak ada duit,” sebutnya seraya tertawa

Robby menuturkan esensial dari pernikahan bukan soal pesta, namun komitmen untuk membangun biduk rumah tangga yang bahagia hingga akhir hayat. Begitu pula Natasya yang lebih memilih untuk menyimpan uang untuk keperluan mereka ketimbang menghabiskannya sekejap hanya untuk sebuah pesta pernikahan.

“Saya open minded. Untuk apa buang uang, untuk saya saja,” imbuhnya. 

Sementara itu, walaupun memiliki banyak perbedaan, Robby dan Natasya mampu mendidik anak mereka dengan baik, terutama Jasmint Rich Shine, anak pertama mereka. Pasangan ini mengaku tidak pernah main tangan terhadap anaknya tersebut. 

Jasmint terbilang anak yang super aktif. Namun kakak dari Honey Rich Shine tersebut mampu menjadi anak yang baik dan jarang sekali tantrum. “Kami komunikasi anak dan orang tua. Kalau dia buat salah, kita arahkan dia salah bagaimana caranya jadi betul. Diarahkan dengan main-main,” sebut Robby.

Cara Menyatukan Visi yang Tak Lagi Sejalan 

Psikolog Klinis dan Peneliti Relasi Interpersonal Pingkan Rumondor menyebut dalam pernikahan pasti ada selisih paham atau pertengkaran yang timbul. Dia menegaskan penyebab perceraian paling banyak adalah soal finansial. 

Mungkin ketika masih zaman berpacaran dan berkomitmen ke jenjang pernikahan, hal ini dianggap bukan masalah besar. Namun ketika berumah tangga, ditambah dengan berbagai macam beban yang ditanggung, persoalan finansial bisa menjadi pemicu pertengkaran. Ketika stresnya gede sekarang, perbedaan makin terasa,” tegasnya.

Oleh karena itu, setiap pasangan menurutnya perlu meninjau kembali komitmen yang dibuat setelah menikah. Komitmen tetap menjadi yang utama, namun hal-hal kecil yang dulu tidak terlalu terlihat atau adanya perubahan, perlu dibicarakan lebih lanjut untuk meminimalisir pertengkaran dalam rumah tangga. 

“Perlu check in secara berkala. Cek komitmen masing-masing. Yang dulu kecil, itu perlu dibicarakan dan dibuat ulang lagi. Paling tidak seminggu sekali ngomongin ini. Apa yang oke, apa yang belum, apa yang berubah,” saran Pingkan.

Editor: Fajar Sidik