Mau Merdeka Finansial? Lewati Dulu Tahapan Ini
23 August 2022 |
21:41 WIB
Hidup tanpa memikirkan utang, cicilan, membeli semua yang diinginkan, dan tidak cemas menghadapi masa depan tentu menjadi satu hal yang diimpikan banyak orang. Kondisi inilah yang disebut sebagai merdeka secara finansial.
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno menerangkan merdeka finansial adalah kemampuan untuk memenuhi gaya hidup yang diinginkan, tidak lagi bicara kebutuhan hidup rutin atau dasar. Mereka yang merdeka secara finansial memiliki sumber dana dan aset melimpah untuk memenuhi gaya hidup tersebut.
“Tinggal bagaimana menikmati hidup tanpa khawatir ada atau tersedianya uang atau tidak. Rasa merdekanya bukan kebutuhan hidup sekarang. Rasa merdekanya juga karena di masa depan sudah tidak khawatir lagi,” ujarnya kepada Hypeabis.id, Jumat (19/8/2022).
Salah satu contoh yang merdeka secara finansial yakni crazy rich. Namun siapapun menurutnya bisa merdeka secara finansial, termasuk generasi sandwich yang merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. “Yang penting itu money mindset dan kebiasaan keuangannya,” sebut Mike.
Mindset dan perilaku keuangan yang tepat menurutnya sangat menentukan. Walaupun seorang lajang dan memiliki pendapatan besar, namun tidak diiringi dengan pola pikir dan perilaku keuangan yang baik, tentu sulit untuk mencapai kemerdekaan finansial.
Untuk mencapai kemerdekaan finansial tersebut, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi. Mike menuturkan sebelum bebas, orang tersebut perlu mandiri secara finansial. Artinya, tidak bergantung dari pihak manapun untuk membangun atau memiliki sumber pendapatan.
Kendati demikian, sebelum mandiri secara finansial, keuangannya perlu aman terlebih dahulu. Dalam hal ini, individu tersebut punya pendapatan yang stabil, tabungan cukup untuk bisa mengantisipasi kondisi darurat (dana darurat), hingga aktivitas investasi yang terarah untuk mencapai kebutuhan utama di masa depan, seperti dana pendidikan anak atau dana haji.
Dengan demikian, individu tersebut merasakan segala sesuatunya pada tempatnya dan pengeluarannya terkendali, termasuk utang yang hanya untuk akumulasi aset.
“Kalau keamanan finansial, dia punya kendali atas keuangan dia karena memiliki sumber dana cukup, aset cukup, mindset yang tepat, dan perilaku yang mendukung untuk dia aman secara finansial,” jelasnya.
Tahapan berikutnya adalah mandiri finansial. Individu yang masuk kategori ini memiliki pendapatan sendiri tanpa harus bekerja dan keuangannya sehat.
“Kemandirian finansial punya pasif income, setidaknya satu kali dari gaya hidup dia. Jadi dia sudah tidak khawatir lagi dengan gaya hidup dia,” tambahnya.
Untuk mendapatkan pendapatan pasif, menurut Mike saat ini banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan. Baik aset digital maupun investasi.
Editor: Fajar Sidik
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno menerangkan merdeka finansial adalah kemampuan untuk memenuhi gaya hidup yang diinginkan, tidak lagi bicara kebutuhan hidup rutin atau dasar. Mereka yang merdeka secara finansial memiliki sumber dana dan aset melimpah untuk memenuhi gaya hidup tersebut.
“Tinggal bagaimana menikmati hidup tanpa khawatir ada atau tersedianya uang atau tidak. Rasa merdekanya bukan kebutuhan hidup sekarang. Rasa merdekanya juga karena di masa depan sudah tidak khawatir lagi,” ujarnya kepada Hypeabis.id, Jumat (19/8/2022).
Salah satu contoh yang merdeka secara finansial yakni crazy rich. Namun siapapun menurutnya bisa merdeka secara finansial, termasuk generasi sandwich yang merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. “Yang penting itu money mindset dan kebiasaan keuangannya,” sebut Mike.
Finansial Planner Mike Rini (Sumber gambar : Mike Rini)
Untuk mencapai kemerdekaan finansial tersebut, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi. Mike menuturkan sebelum bebas, orang tersebut perlu mandiri secara finansial. Artinya, tidak bergantung dari pihak manapun untuk membangun atau memiliki sumber pendapatan.
Kendati demikian, sebelum mandiri secara finansial, keuangannya perlu aman terlebih dahulu. Dalam hal ini, individu tersebut punya pendapatan yang stabil, tabungan cukup untuk bisa mengantisipasi kondisi darurat (dana darurat), hingga aktivitas investasi yang terarah untuk mencapai kebutuhan utama di masa depan, seperti dana pendidikan anak atau dana haji.
Dengan demikian, individu tersebut merasakan segala sesuatunya pada tempatnya dan pengeluarannya terkendali, termasuk utang yang hanya untuk akumulasi aset.
“Kalau keamanan finansial, dia punya kendali atas keuangan dia karena memiliki sumber dana cukup, aset cukup, mindset yang tepat, dan perilaku yang mendukung untuk dia aman secara finansial,” jelasnya.
Tahapan berikutnya adalah mandiri finansial. Individu yang masuk kategori ini memiliki pendapatan sendiri tanpa harus bekerja dan keuangannya sehat.
“Kemandirian finansial punya pasif income, setidaknya satu kali dari gaya hidup dia. Jadi dia sudah tidak khawatir lagi dengan gaya hidup dia,” tambahnya.
Untuk mendapatkan pendapatan pasif, menurut Mike saat ini banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan. Baik aset digital maupun investasi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.