Contoh perusahaan yang peduli terhadap kesehatan mental karyawan. (Sumber gambar : Unsplash/Austin Diesel)

3 Kiat Menjaga Kesehatan Mental Karyawan

19 August 2022   |   21:54 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Rutinitas bekerja di kantor yang mulai aktif di masa pemulihan pandemi Covid-19 ternyata membawa dampak negatif kepada kesehatan mental karyawan. Berdasarkan survei yang dilakukan McKinsey Health Institute terhadap hampir 15.000 karyawan dan 1.000 HRD di 15 negara, diketahui bahwa para pekerja mengalami kelelahan, stres, gangguan kecemasan, hingga depresi. 

Sayangnya, kondisi ini belum dipahami dengan baik oleh banyak perusahaan di Indonesia. Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya mengatakan isu kesehatan mental kerap kali dianggap sebagai kelemahan, dan ketidaksanggupan karyawan dalam beradaptasi oleh pekerjaan serta lingkungan. 

Toleransi yang rendah ini menyebabkan karyawan enggan mengkomunikasikan kondisinya kepada perusahaan hingga menimbulkan isu-isu lain akibat kondisi kesehatan yang tidak tertangani dengan baik.

“Sudah seharusnya perusahaan mulai berbenah, dan mengatur lagi sistem employee benefit supaya lebih mengakomodir kesehatan mental karyawannya,” tegas Damar dikutip Hypeabis.id, Jumat (19/8/2022).

Baca jugaAwas, 5 Gangguan Mental Ini Mengintai karena Overthinking

Oleh karena itu, prusahaan harus menaruh perhatian khusus terhadap kesehatan mental karyawannya. Sebab, perusahaan yang peduli dengan kesehatan mental dan kebahagiaan karyawannya adalah tipe perusahaan yang mampu bertahan di masa depan. 

“Lingkungan kerja yang baik dan peduli dengan kesehatan mental menjadi salah satu faktor penting bagi karyawan dalam memilih tempat bekerja pasca pandemi,” ujarnya.

Berikut ini tiga hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk menjaga kesehatan mental karyawannya. 


1. Edukasi dan insentif untuk layanan kesehatan mental

Kata Damar, perusahaan dapat menyelenggarakan kegiatan edukasi kesehatan mental seperti masalah kecemasan, manajemen konflik di kantor, menghadapi tekanan dalam bekerja, dan lainnya. Perusahaan juga dapat menyediakan employee benefit dengan membiayai karyawan untuk berkonsultasi dengan professional. 


2. Menerapkan sistem bekerja hybrid

 Lingkungan kerja hybrid menawarkan fleksibilitas jam kerja bagi karyawan, dan mampu meningkatkan kesehatan mental, aktivitas fisik, dan work life balance. Pada akhirnya, ini katanya akan berdampak pada produktivitas dan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. 

Baca jugaTips dari Adjie Santosoputro Agar Kesehatan Mental Kita Tetap Terjaga Selama WFH

Damar menyebut sistem ini memang tidak dapat diterapkan di seluruh industri atau jabatan dalam organisasi, namun akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan yang membutuhkan analisa, strategi, inspirasi, dan kreativitas.  


3. Kepemimpinan yang memberikan teladan

Leader harus menjadi contoh. Hal tersebut dapat dimulai dengan mengkondisikan pengetahuan tentang kesehatan mental sebagai hal yang lumrah, normalisasi untuk pengambilan cuti untuk melakukan terapi kejiwaan, atau sekedar break dari rutinitas pekerjaan. 

Dengan menaruh perhatian pada kesehatan mental karyawan, perusahaan dapat membidik return of investment (ROI) yang sepadan dari hasil produktivitas karyawannya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Eison Cai Meninggal Dunia Usai Jatuh dari Gedung, Agensi Minta Netizen Hormati Privasi

BERIKUTNYA

Kiat Praktis Mengurangi Food Waste ala Chef Ragil

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: