Siap Tambah 40 Gerai Hingga Akhir Tahun, Simak Cara Jalin Kemitraan ala Pizza Hut
11 August 2022 |
18:39 WIB
Bagi kalian para penggemar piza, tentu sudah tidak asing lagi dengan brand Pizza Hut yang sudah hadir di dalam negeri lebih dari 4 dekade lalu. Meskipun banyak bermunculan brand piza lainnya, tetapi jaringan restoran piza asal Kansas, Amerika Serikat yang dikelola PT Sari Melati Kencana, Tbk. ini tetap eksis di Indonesia.
Direktur PT Sari Melati Kencana Tbk Budi Setiawan mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya sudah mengelola sekitar 577 gerai di seluruh Indonesia. Rencananya, tahun ini akan menambah sekitar 40 gerai lainnya sehingga ditargetkan sampai akhir tahun akan ada lebih dari 600 restoran Pizza Hut di seluru Indonesia.
“Saat ini kita mulai berada dari ujung Sumatra di Banda Aceh hhingga ke Papua. Tahun ini akan nambah lagi buka di kota-kota tingkat 2 dan 3 seperti di Boyolali, Pasuruan, Bojonegoro, Bima, dan lain sebagainya,” ujar Budi baru-baru ini.
Nah, semua pembukaan gerai Pizza Hut ini menurutnya dibuka sendiri oleh perseroan, jika pun ada yang ingin bermitra maka bentuk kerjasamanya berupa penyewaan lokasi bukan dalam bentuk kemitraan atau waralaba.
“Kami hingga saat ini belum ada hak untuk menawarkan sistem subfranchising kepada pihak ketiga. Yang bisa kami lakukan adalah pola kerja sama dalam bentuk penyewaan toko atau ruko. Misalnya ada calon mitra yang punya lokasi bagus di kota tertentu bisa menawarkan pada kami,” ujarnya.
Namun, tentu saja lokasi yang dipilih harus sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh Pizza Hut, mulai dari luas tanah dan bangunan, lokasi apakah berada di jalan utama atau jalan sekunder, hingga penilaian terhadap feasibility bisnisnya. “Kriteria itu yang nantinya akan dikaji oleh tim kami ,” jelasnya.
Budi mengatakan, umumnya para penyedia lahan atau bangunan akan senang ketika lokasinya disewa ole Pizza Hut karena pada saat itu nilai propertinya bisa naik karena brand tersebut diklaimnya sudah sangat dikenal dan menjadi daya tarik yang bisa membuat daerah tersebut menjadi ramai.
Adapun terkait strategi yang diterapkan Pizza Hut untuk bisa bertahan selama lebih dari 40 tahun di Indonesia, Budi mengatakan bahwa inovasi yang menjadi kuncinya, baik dari sisi produk menu, desain interior setiap gerai, servis dan pelayanan pada konsumen hingga proses pembayaran.
“Saat awal pandemi juga menjadi masa berat bagi kami, tetapi kami senang memiliki karyawan yang loyal dan mencintai brand ini sehingga mereka pun rela untuk berjualan di pinggir jalan dan menjadi viral hingga kami mampu bertahan sejauh ini,” terangnya.
Sementara itu, gebrakan lainnya yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan menghadirkan konsep terbaru di Outlet Gatot Subroto lengkap dengan menu-menu istimewa yang hanya tersedia di outlet tersebut. Selain itu, desain interior yang dihadirkan juga unik dengan konsep open kitchen sehingga memberikan pengalaman berbeda untuk menikmati inovasi menu baru.
Stephen James McCarthy, Managing Director Pizza Hut Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan momentum penting bagi Pizza Hut yang telah tumbuh selama 4 dekade di Indonesia sebagai pelopor restoran piza.
“Kami ingin menjawab keinginan masyarakat akan tempat kekinian yang dapat menjadi pilihan untuk hangout dan merasakan pengalaman berbeda sambil menikmati ragam menu yang hadir untuk melengkapi setiap momen seru mereka,” ujarnya.
Dari sisi menu, outlet ini juga menghadirkan kreasi menu, tak hanya inovasi produk piza dan pasta tevapi juga menyediakan menu tambahan lainnya yang baru yaitu dessert dan menu protein seperti roasted chicken dan steak.
Editor: Roni Yunianto
Direktur PT Sari Melati Kencana Tbk Budi Setiawan mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya sudah mengelola sekitar 577 gerai di seluruh Indonesia. Rencananya, tahun ini akan menambah sekitar 40 gerai lainnya sehingga ditargetkan sampai akhir tahun akan ada lebih dari 600 restoran Pizza Hut di seluru Indonesia.
“Saat ini kita mulai berada dari ujung Sumatra di Banda Aceh hhingga ke Papua. Tahun ini akan nambah lagi buka di kota-kota tingkat 2 dan 3 seperti di Boyolali, Pasuruan, Bojonegoro, Bima, dan lain sebagainya,” ujar Budi baru-baru ini.
Nah, semua pembukaan gerai Pizza Hut ini menurutnya dibuka sendiri oleh perseroan, jika pun ada yang ingin bermitra maka bentuk kerjasamanya berupa penyewaan lokasi bukan dalam bentuk kemitraan atau waralaba.
“Kami hingga saat ini belum ada hak untuk menawarkan sistem subfranchising kepada pihak ketiga. Yang bisa kami lakukan adalah pola kerja sama dalam bentuk penyewaan toko atau ruko. Misalnya ada calon mitra yang punya lokasi bagus di kota tertentu bisa menawarkan pada kami,” ujarnya.
Namun, tentu saja lokasi yang dipilih harus sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh Pizza Hut, mulai dari luas tanah dan bangunan, lokasi apakah berada di jalan utama atau jalan sekunder, hingga penilaian terhadap feasibility bisnisnya. “Kriteria itu yang nantinya akan dikaji oleh tim kami ,” jelasnya.
Budi mengatakan, umumnya para penyedia lahan atau bangunan akan senang ketika lokasinya disewa ole Pizza Hut karena pada saat itu nilai propertinya bisa naik karena brand tersebut diklaimnya sudah sangat dikenal dan menjadi daya tarik yang bisa membuat daerah tersebut menjadi ramai.
Adapun terkait strategi yang diterapkan Pizza Hut untuk bisa bertahan selama lebih dari 40 tahun di Indonesia, Budi mengatakan bahwa inovasi yang menjadi kuncinya, baik dari sisi produk menu, desain interior setiap gerai, servis dan pelayanan pada konsumen hingga proses pembayaran.
“Saat awal pandemi juga menjadi masa berat bagi kami, tetapi kami senang memiliki karyawan yang loyal dan mencintai brand ini sehingga mereka pun rela untuk berjualan di pinggir jalan dan menjadi viral hingga kami mampu bertahan sejauh ini,” terangnya.
Sementara itu, gebrakan lainnya yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan menghadirkan konsep terbaru di Outlet Gatot Subroto lengkap dengan menu-menu istimewa yang hanya tersedia di outlet tersebut. Selain itu, desain interior yang dihadirkan juga unik dengan konsep open kitchen sehingga memberikan pengalaman berbeda untuk menikmati inovasi menu baru.
Stephen James McCarthy, Managing Director Pizza Hut Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan momentum penting bagi Pizza Hut yang telah tumbuh selama 4 dekade di Indonesia sebagai pelopor restoran piza.
“Kami ingin menjawab keinginan masyarakat akan tempat kekinian yang dapat menjadi pilihan untuk hangout dan merasakan pengalaman berbeda sambil menikmati ragam menu yang hadir untuk melengkapi setiap momen seru mereka,” ujarnya.
Dari sisi menu, outlet ini juga menghadirkan kreasi menu, tak hanya inovasi produk piza dan pasta tevapi juga menyediakan menu tambahan lainnya yang baru yaitu dessert dan menu protein seperti roasted chicken dan steak.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.