Sejumlah Komunitas Inisiasi Street Art Mural Kutipan Pidato Bung Karno
11 August 2022 |
06:00 WIB
Komunitas Kolaborasi, Jakarta Art Movement, dan sejumlah studio lainnya menginisiasi street art mural di Klender, Jakarta Timur, pada 10 Agustus 2022. 'Oret-oretan' yang disajikan itu merupakan mural kutipan pidato Presiden Soekarno dan ingatan tentang ulama Betawi yakni Haji Darip.
Bambang Asrini, Ketua sekaligus kurator Komunitas Jakarta Art Movement, mengatakan inisiasi karya street art berupa mural tersebut merupakan bentuk upaya menolak lupa, bahwa kesadaran membawa yang lampau layak menjadi jejak membangun kolaborasi antar elemen masyarakat. Dari Jakarta untuk Indonesia yang lebih baik.
Menurutnya, teks-teks provokatif dan revolusioner pidato Soekarno tentang ketahanan pangan di Bogor, pertemuan beberapa tahun sebelumnya dengan haji Darip, dan rapat akbar di Klender, memiliki relevansi yang nyata dalam usia Republik Indonesia yang menginjak 77 tahun pada 17 Agustus 2022 mendatang.
Baca Juga : Terowongan Kendal Hadirkan Mural Thor: Love and Thunder
Sementara itu, Ketua Komunitas Kolaborasi Sonny Muhammad mengatakan bahwa komunitas memiliki komitmen untuk bersama-sama memaknai Agustus ini dengan menggandeng sebanyak mungkin warga, profesional, dan seniman serta siapa pun dalam rangkat berbuat bersama dan berkarya memberi warna untuk Ibu Pertiwi.
Kelompok warga yang berkolaborasi dengan Komunitas Kolaborasi, lanjutnya, terdiri dari para aktivis, orang-orang kreatif sampai pekerja seni, yakni aktor teater, penari, penulis skenario film, para musisi, penyanyi, tim paskibraka pelajar, The Jak Mania, pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pemural dan seniman street art.
Adapun, seniman perempuan dari studio seni Papatong Artspace, Yeni Fatmawati, menambahkan bahwa mural yang ada sesuai dengan penggantian nama jalan Bekasi Timur menjadi Jalan Haji Darip sebagai bentuk penghargaan bagi masyarakat Betawi. Menurutnya, ulama Haji Darip layak menjadi nama jalan baru yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 565 Tahun 2022.
Sedangkan seniman lain sekaligus kurator, yakni Selo Riemulyadi mengatakan bahwa perspektif psiko- geografis menjadi pemandu para seniman untuk membuka kembali saksi-saksi sejarah dengan mewawancarai pemukim lokal selama ratusan tahun. “Dan data-data rekaman video-video lampau serta akses data-data digital lainnya pun menguak isu lokal dan dunia soal krisis pangan,” katanya.
Haji Darip pernah bertemu dengan Presiden Soekarno saat sang proklamator kemerdekaan itu memimpin rapat akbat pada Oktober 1945, atau 3 bulan usai pembacaan proklamasi. Pada saat itu, Haji Darip dan sejumlah tokoh lainnya mendampingi orang nomor satu di Indonesia itu.
Di dalam rapat tersebut, Bung Karno meneguhkan bahwa kondisi darurat perang sedang terjadi untuk yang pertama kalinya. Jadi, gudang-gudang yang berisi pangan dan beras yang berpusat di sekitar Klender-Jatinegara selayaknya direbut dan dipertahankan dan jangan sampai keluar wilayah itu.
Para jawara, ulama dan warga Betawi yang juga menjadi cikal bakal tentara nasional menuruti imbauan sang presiden. Masih dalam rilis, hampir seluruh literasi menunjukkan bahwa catatan sejarah memberikan arah pandu terhadap Haji Darip selain jawara lainnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Syaiful Millah
Bambang Asrini, Ketua sekaligus kurator Komunitas Jakarta Art Movement, mengatakan inisiasi karya street art berupa mural tersebut merupakan bentuk upaya menolak lupa, bahwa kesadaran membawa yang lampau layak menjadi jejak membangun kolaborasi antar elemen masyarakat. Dari Jakarta untuk Indonesia yang lebih baik.
Menurutnya, teks-teks provokatif dan revolusioner pidato Soekarno tentang ketahanan pangan di Bogor, pertemuan beberapa tahun sebelumnya dengan haji Darip, dan rapat akbar di Klender, memiliki relevansi yang nyata dalam usia Republik Indonesia yang menginjak 77 tahun pada 17 Agustus 2022 mendatang.
Baca Juga : Terowongan Kendal Hadirkan Mural Thor: Love and Thunder
(Sumber gambar: Komunitas Kolaborasi)
Sementara itu, Ketua Komunitas Kolaborasi Sonny Muhammad mengatakan bahwa komunitas memiliki komitmen untuk bersama-sama memaknai Agustus ini dengan menggandeng sebanyak mungkin warga, profesional, dan seniman serta siapa pun dalam rangkat berbuat bersama dan berkarya memberi warna untuk Ibu Pertiwi.
Kelompok warga yang berkolaborasi dengan Komunitas Kolaborasi, lanjutnya, terdiri dari para aktivis, orang-orang kreatif sampai pekerja seni, yakni aktor teater, penari, penulis skenario film, para musisi, penyanyi, tim paskibraka pelajar, The Jak Mania, pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pemural dan seniman street art.
Adapun, seniman perempuan dari studio seni Papatong Artspace, Yeni Fatmawati, menambahkan bahwa mural yang ada sesuai dengan penggantian nama jalan Bekasi Timur menjadi Jalan Haji Darip sebagai bentuk penghargaan bagi masyarakat Betawi. Menurutnya, ulama Haji Darip layak menjadi nama jalan baru yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 565 Tahun 2022.
Sedangkan seniman lain sekaligus kurator, yakni Selo Riemulyadi mengatakan bahwa perspektif psiko- geografis menjadi pemandu para seniman untuk membuka kembali saksi-saksi sejarah dengan mewawancarai pemukim lokal selama ratusan tahun. “Dan data-data rekaman video-video lampau serta akses data-data digital lainnya pun menguak isu lokal dan dunia soal krisis pangan,” katanya.
(Sumber gambar: Komunitas Kolaborasi)
Soekarno & Haji Darip
Untuk diketahui, Haji Darip dikenal oleh warga Betawi dengan ketokohannya sebagai ulama sampai dengan sekarang. Dia memimpin barisan perjuangan daerah Jatinegara dan Klender ketika revolusi fisik pada 1945.Haji Darip pernah bertemu dengan Presiden Soekarno saat sang proklamator kemerdekaan itu memimpin rapat akbat pada Oktober 1945, atau 3 bulan usai pembacaan proklamasi. Pada saat itu, Haji Darip dan sejumlah tokoh lainnya mendampingi orang nomor satu di Indonesia itu.
Di dalam rapat tersebut, Bung Karno meneguhkan bahwa kondisi darurat perang sedang terjadi untuk yang pertama kalinya. Jadi, gudang-gudang yang berisi pangan dan beras yang berpusat di sekitar Klender-Jatinegara selayaknya direbut dan dipertahankan dan jangan sampai keluar wilayah itu.
Para jawara, ulama dan warga Betawi yang juga menjadi cikal bakal tentara nasional menuruti imbauan sang presiden. Masih dalam rilis, hampir seluruh literasi menunjukkan bahwa catatan sejarah memberikan arah pandu terhadap Haji Darip selain jawara lainnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.