Siswa Asal Indonesia Ini Meraih Juara di Olimpiade Bahasa Jerman Internasional 2022
08 August 2022 |
18:00 WIB
Siswa asal Indonesia, yakni Wilbert Thamrin, meraih gelar juara kedua di ajang Olimpiade Bahasa Jerman Internasional 2022 pada level bahasa B2 atau tingkat lanjut yang diselenggarakan di Hamburg, Jerman, pada 25 Juli – 5 Agustus 2022.
Dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Wilbert mengangkat tema Masa Depan dalam presentasi yang dilakukan sendiri. Tema Masa Depan, lanjutnya, fokus terhadap gambaran kota-kota dari berbagai negara yang terancam tenggelam, termasuk potret keadaan di Jakarta.
Dia bercerita, harus melakukan presentasi sendirian selama dalam Olimpiade Bahasa Jerman Internasional 2022 lantaran tidak mendapatkan kelompok. “Presentasi di Olimpiade Bahasa Jerman Internasional dilakukan secara berkelompok tiga sampai empat orang selama 7-10 menit,” katanya.
Dia menuturkan, tidak mendapatkan kelompok untuk kompetisi bagian presentasi lantaran harus menjalani isolasi mandiri di hotel karena positif Covid-19. Tidak hanya itu, dia juga harus ketinggalan beberapa rangkaian workshop persiapan menjelang perlombaan.
Baca juga: Keren! Ini 5 Anak Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional
Wilbert menuturkan dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti salah satu kegiatan workshop Olimpiade Bahasa Jerman Internasional. Meski harus melakukan isolasi mandiri dan tidak mengikuti rangkaian workshop Olimpiade Bahasa Jerman Internasional, Wilbert tetap merasa siap karena sebelumnya sudah mengikuti kursus tiga minggu serta kelas persiapan selama lima hari di Jakarta sebelum berangkat ke Jerman.
Sebelumnya, Wilbert dinobatkan sebagai juara satu Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022 yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien pada 24-25 Januari 2022 secara daring.
Selain Wilbert, Condoleezza Gnade Tanabi yang terpilih sebagai juara kedua Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022 juga turut berlomba di Olimpiade Bahasa Jerman Internasional tahun ini dalam level B1.
Selama mengikuti olimpiade di Hamburg, Wilbert dan Condoleezza mendapatkan pendampingan dari guru bahasa Jerman, yakni Sugiarti Sugeng Budiono. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Goethe-Institut Johannes Ebert mengatakan bahwa sangat senang memiliki kesempatan lagi untuk bertemu secara langsung dan berdialog dengan pemuda dari seluruh dunia tentang bahasa Jerman.
Baca juga: Penelitian Ini Temukan Manfaat Membaca Bersama Orang Tua, Tingkatkan Kecerdasan Anak
“Bahasa yang menghubungkan kita semua. Ini adalah cara kami membuat dampak dengan berbagi momen-momen kepercayaan diri, keramahan, dan komunitas di masa-masa sulit ini,” katanya.
Johannes Ebert menuturkan bahwa pertemuan ini bisa menciptakan kepercayaan pribadi, hubungan, dan persahabatan lintas batas yang merupakan salah satu kontribusi penting untuk masa depan.
Untuk diketahui, sebanyak 107 pelajar tingkat SMA dengan usia dari 14 sampai dengan 17 tahun dari 56 negara mengikuti olimpiade 2 tahun ini. Kompetisi yang diselenggarakan Goethe-Institut bekerja sama dengan Asosiasi Guru Bahasa Jerman Internasional ini melombakan tiga level bahasa Jerman, yakni A2, B1, serta B2.
Para juri menilai peserta dari kompetensi komunikasi antarbudaya dan kerja tim di tingkat internasional, kreativitas, hingga kemampuan inovasi selain menguji keterampilan berbahasa Jerman. Dua dari tiga tugas dalam kompetisi ini juga dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang yang ikut serta dalam ajang olimpiade ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Wilbert mengangkat tema Masa Depan dalam presentasi yang dilakukan sendiri. Tema Masa Depan, lanjutnya, fokus terhadap gambaran kota-kota dari berbagai negara yang terancam tenggelam, termasuk potret keadaan di Jakarta.
Dia bercerita, harus melakukan presentasi sendirian selama dalam Olimpiade Bahasa Jerman Internasional 2022 lantaran tidak mendapatkan kelompok. “Presentasi di Olimpiade Bahasa Jerman Internasional dilakukan secara berkelompok tiga sampai empat orang selama 7-10 menit,” katanya.
Dia menuturkan, tidak mendapatkan kelompok untuk kompetisi bagian presentasi lantaran harus menjalani isolasi mandiri di hotel karena positif Covid-19. Tidak hanya itu, dia juga harus ketinggalan beberapa rangkaian workshop persiapan menjelang perlombaan.
Baca juga: Keren! Ini 5 Anak Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional
Wilbert menuturkan dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti salah satu kegiatan workshop Olimpiade Bahasa Jerman Internasional. Meski harus melakukan isolasi mandiri dan tidak mengikuti rangkaian workshop Olimpiade Bahasa Jerman Internasional, Wilbert tetap merasa siap karena sebelumnya sudah mengikuti kursus tiga minggu serta kelas persiapan selama lima hari di Jakarta sebelum berangkat ke Jerman.
Sebelumnya, Wilbert dinobatkan sebagai juara satu Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022 yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien pada 24-25 Januari 2022 secara daring.
Selain Wilbert, Condoleezza Gnade Tanabi yang terpilih sebagai juara kedua Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022 juga turut berlomba di Olimpiade Bahasa Jerman Internasional tahun ini dalam level B1.
Selama mengikuti olimpiade di Hamburg, Wilbert dan Condoleezza mendapatkan pendampingan dari guru bahasa Jerman, yakni Sugiarti Sugeng Budiono. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Goethe-Institut Johannes Ebert mengatakan bahwa sangat senang memiliki kesempatan lagi untuk bertemu secara langsung dan berdialog dengan pemuda dari seluruh dunia tentang bahasa Jerman.
Baca juga: Penelitian Ini Temukan Manfaat Membaca Bersama Orang Tua, Tingkatkan Kecerdasan Anak
“Bahasa yang menghubungkan kita semua. Ini adalah cara kami membuat dampak dengan berbagi momen-momen kepercayaan diri, keramahan, dan komunitas di masa-masa sulit ini,” katanya.
Johannes Ebert menuturkan bahwa pertemuan ini bisa menciptakan kepercayaan pribadi, hubungan, dan persahabatan lintas batas yang merupakan salah satu kontribusi penting untuk masa depan.
Untuk diketahui, sebanyak 107 pelajar tingkat SMA dengan usia dari 14 sampai dengan 17 tahun dari 56 negara mengikuti olimpiade 2 tahun ini. Kompetisi yang diselenggarakan Goethe-Institut bekerja sama dengan Asosiasi Guru Bahasa Jerman Internasional ini melombakan tiga level bahasa Jerman, yakni A2, B1, serta B2.
Para juri menilai peserta dari kompetensi komunikasi antarbudaya dan kerja tim di tingkat internasional, kreativitas, hingga kemampuan inovasi selain menguji keterampilan berbahasa Jerman. Dua dari tiga tugas dalam kompetisi ini juga dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang yang ikut serta dalam ajang olimpiade ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.