Mengenal Escargot, Bekicot Ala Prancis yang Jadi Hidangan Berkelas
29 July 2022 |
20:37 WIB
1
Like
Like
Like
Bagi masyarakat Indonesia, bekicot atau siput darat mungkin hanya hewan melata menjijikkan yang sering dijumpai di area kebun, parit atau persawahan. Namun, bagi masyarakat Eropa terutama Prancis, bekicot justru diolah menjadi hidangan mewah dan berkelas yang biasa disebut dengan Escargot.
Salah satu menu andalan paling favorit di Prancis adalah Classic French Escargot. Daging bekicot atau Escargot yang sudah dibersihkan tersebut diolah dengan campuran saos yang terdiri dari dari bawang putih, peterseli, mentega, kaldu ayam atau anggur dan disajikan lengkap dengan cangkangnya.
Selain itu, escargot ini juga bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan mulai dari sop, campuran kue atau roti, risotto, dan lain sebagainya. Escargot ini umumnya dijadikan sebagai menu pembuka pada restoran-restoran mewah di Prancis dan menjadi salah satu menu yang paling favorit.
Baca juga: Selain Inggris, 5 Negara Ini Punya Menu Sarapan Unik
Escagot ini cukup digemari selain karena rasanya yang mirip daging ayam atau ikan dan tekstur dagingnya yang kenyal, juga kaya akan kandungan gizi dan protein yang baik untuk kesehatan.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Fisherish Sciences, bahwa daging escargot ini kaya akan kandungan asam amino esensial, protein, vitamin dan mineral.
Mineral yang terkandung dalam bekicot antara lain kalsium, kalium, fosfor, natrium, zat besi, magnesium. Sementara kandungan vitamin pada bekicot meliputi vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin C, dan vitamin E.
Menariknya, escargot bisa juga bisa dijadikan panganan diet karena tergolong rendah lemak tetapi tinggi protein. Itu sebabnya, makan olahan bekicot dipercaya bisa membantu merasa kenyang lebih lama. Selain itu, daging dari bekicot ini juga bisa menjadi alternatif untuk seafood yang mungkin bagi sebagian orang bisa menyebabkan alergi.
Escargot ini juga tinggi triptofan yaitu senyawa kimia yang meangsang otak memproduksi hormon serotin dan melatonin yang bisa membuat suasana hati dan kualitas tidur menjadi lebih baik.
Meski memiliki banyak manfaat ternyata nggak semua bekicot atau siput bisa dikonsumsi loh Genhype. Ternyata tidak semua bekicot bisa dikonsumsi loh biasanya yang digunakan untuk escargot adalah jenis Helix pomatia, Cornu aspersa, Helix lucorum, dan Elona quimperiana.
Sementara bekicot yang ada di Indonesia adalah jenis Achatina fulica. Tapi menurut beberapa sumber, Prancis kerap mengimpor bekicot dari beberapa negara termasuk Indonesia.
Baca juga: 10 Hidangan Terpopuler Khas Asia Tenggara, Genhype Sudah Coba?
Nah, jika kalian ingin mengolahnya harus berhati-hati juga ya Genhype sebab karena hidupnya yang ada di tempat kotor, bisa saja ada kemungkinan bekicot mengandung parasit yang berisiko membahayakan tubuh ketika termakan yang justru bisa menimbulkan infeksi.
Apalagi, jika saat akan diolah daging escargot tersebut tidak dicuci bersih atau belum sepenuhnya matang saat disajikan. Karena itula, biasanya jenis bekicot yang boleh dimakan adalah yang khusus diternakkan, bukan yang sembarangan diambil atau yang biasa hidup bebas di alam liar.
Editor: Gita Carla
Salah satu menu andalan paling favorit di Prancis adalah Classic French Escargot. Daging bekicot atau Escargot yang sudah dibersihkan tersebut diolah dengan campuran saos yang terdiri dari dari bawang putih, peterseli, mentega, kaldu ayam atau anggur dan disajikan lengkap dengan cangkangnya.
Selain itu, escargot ini juga bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan mulai dari sop, campuran kue atau roti, risotto, dan lain sebagainya. Escargot ini umumnya dijadikan sebagai menu pembuka pada restoran-restoran mewah di Prancis dan menjadi salah satu menu yang paling favorit.
Baca juga: Selain Inggris, 5 Negara Ini Punya Menu Sarapan Unik
Escagot ini cukup digemari selain karena rasanya yang mirip daging ayam atau ikan dan tekstur dagingnya yang kenyal, juga kaya akan kandungan gizi dan protein yang baik untuk kesehatan.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Fisherish Sciences, bahwa daging escargot ini kaya akan kandungan asam amino esensial, protein, vitamin dan mineral.
Mineral yang terkandung dalam bekicot antara lain kalsium, kalium, fosfor, natrium, zat besi, magnesium. Sementara kandungan vitamin pada bekicot meliputi vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin C, dan vitamin E.
Menariknya, escargot bisa juga bisa dijadikan panganan diet karena tergolong rendah lemak tetapi tinggi protein. Itu sebabnya, makan olahan bekicot dipercaya bisa membantu merasa kenyang lebih lama. Selain itu, daging dari bekicot ini juga bisa menjadi alternatif untuk seafood yang mungkin bagi sebagian orang bisa menyebabkan alergi.
Escargot ini juga tinggi triptofan yaitu senyawa kimia yang meangsang otak memproduksi hormon serotin dan melatonin yang bisa membuat suasana hati dan kualitas tidur menjadi lebih baik.
Meski memiliki banyak manfaat ternyata nggak semua bekicot atau siput bisa dikonsumsi loh Genhype. Ternyata tidak semua bekicot bisa dikonsumsi loh biasanya yang digunakan untuk escargot adalah jenis Helix pomatia, Cornu aspersa, Helix lucorum, dan Elona quimperiana.
Sementara bekicot yang ada di Indonesia adalah jenis Achatina fulica. Tapi menurut beberapa sumber, Prancis kerap mengimpor bekicot dari beberapa negara termasuk Indonesia.
Baca juga: 10 Hidangan Terpopuler Khas Asia Tenggara, Genhype Sudah Coba?
Nah, jika kalian ingin mengolahnya harus berhati-hati juga ya Genhype sebab karena hidupnya yang ada di tempat kotor, bisa saja ada kemungkinan bekicot mengandung parasit yang berisiko membahayakan tubuh ketika termakan yang justru bisa menimbulkan infeksi.
Apalagi, jika saat akan diolah daging escargot tersebut tidak dicuci bersih atau belum sepenuhnya matang saat disajikan. Karena itula, biasanya jenis bekicot yang boleh dimakan adalah yang khusus diternakkan, bukan yang sembarangan diambil atau yang biasa hidup bebas di alam liar.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.