Ilustrasi gelisah (Sumber gambar - Unsplash - Christopher Ott)

Jika Kalian Gampang Gelisah & Cepat Panik, Coba Atasi dengan 7 Cara Ini

06 July 2022   |   14:48 WIB

Perasaan tidak tenteram dan selalu merasa khawatir bisa menghinggapi setiap orang. Namun, perempuan ternyata lebih rentan diterpa rasa gelisah ketimbang pria. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan perempuan masa kini semakin rentan gelisah dan cepat panik. 

Dari segi usia, perempuan yang berumur di bawah 35 tahun, juga berpeluang lebih besar mengalami kegelisahan dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 23 Oktober 2016, berikut tujuh kiat bagi perempuan milennial untuk menghadapi dan mencari solusi atas rasa cemas yang dialaminya. 
 

1. Setop Membanding-bandingkan

Kita boleh saja terinspirasi dengan orang lain agar bisa berubah menjadi lebih baik. Namun, tak ada salahnya berhati-hati bila melihat orang lain, justru membuat Anda menjadi rendah diri. 

Dalam kehidupan generasi milennial, media sosial berperan besar dalam hal ini. Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Health, interaksi di medsos bahkan bisa memicu seseorang mengalami stres. 

Baca juga: Kalian Suka Mengedit Foto Selfie? Jangan-jangan Alami Gangguan Kejiwaan Ini

“Berinteraksi melalui media sosial memang penting, tetapi jangan berpikir tak ada dampak dari pengalaman berinteraksi secara virtual itu bagi seseorang,” ujar Samantha Rosenthal, asisten peneliti epidemiologi dari Brown University’s School of Public Health, Rhode Island. 

Dia mengatakan, risiko depresi yang lebih tinggi setidaknya terjadi empat kali atau lebih menjadi korban kesalahpahaman. Sementara itu, satu hingga tiga kasus bullying berhubungan dengan risiko depresi yang lebih tinggi. Selain itu, medsos juga membuat seseorang acapkali membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal ini juga membuat Kaum Hawa turut tertekan. 
 

2. Be yourself

Dengan fokus pada diri sendiri, setidaknya bisa membatasi diri untuk tidak membandingbandingkannya dengan orang lain. Paling tidak, Anda bisa memahami siapa Anda, apa yang dimiliki, dan apa yang bisa dilakukan. 
 

3. Menjalin pertemanan

Salah satu cara terbaik menumpas rasa cemas soal karir adalah dengan menghargai bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, sehingga bisa belajar untuk bekerja sama dan mendukung satu sama lain. 
 

4. Jangan galau karena banyak pilihan 

Salah satu masalah yang dihadapi perempuan millennial adalah paradoks pilihan. Dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi membuat generasi millennial mempunyai banyak kesempatan dibandingkan dengan dulu.

 Namun, dengan banyaknya pilihan ini malah membuat banyak perempuan menjadi takut salah memilih. Akhirnya, ada keinginan untuk mengambil semua kesempatan. Padahal, Anda tidak harus memilih semuanya, dan bisa memprioritaskan mana yang paling penting. 
 

5. Ambil sisi positif dari rasa cemas 

Cemas adalah perasaan yang wajar, tetapi hal itu akan menjadi masalah ketika terjadi setiap hari dan mencegah seseorang melakukan hal yang diinginkan. Bila dialami dalam dosis kecil, rasa cemas bisa mendorong Anda melakukan hal yang terbaik. 
 

6. Jangan takut gagal 

Rasa takut gagal bisa menahan seseorang untuk mencoba sesuatu. Padahal, kegagalan juga tidak akan membuat hidup Anda berhenti. Jadi, jangan ragu mencoba hal-hal baru hanya karena takut gagal.
 

7. Hindari duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama, misalnya sambil menonton televisi, bekerja di depan komputer dan sebagainya, ternyata juga dapat meningkatkan rasa cemas. Begitu hasil sebuah studi yang disiarkan pada jurnal BMC Public Health. 

Cemas adalah salah satu masalah kesehatan mental yang dialami lebih dari 27 juta orang di dunia. Kondisi ini biasanya berwujud dalam gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sulit bernafas dan sakit kepala. 

“Kami melihat meningkatnya gejala cemas pada masyarakat modern, yang nampaknya berhubungan dengan peningkatan perilaku duduk diam. Penelitian memperlihatkan, hubungan positif antara perilaku duduk diam dan gejala depresi,” kata Megan Teychenne, ketua peneliti dan dosen pada Universitas Deakin, Australia. 

Dalam penelitian itu, para peneliti menganalisa sembilan studi yang secara khusus meneliti hubungan antara perilaku duduk dengan kecemasan. Mereka mendapati fakta lima dari sembilan studi menyatakan perilaku duduk selama lebih dari dua jam per hari mempertinggi cemas, ketimbang mereka yang duduk kurang dari dua jam per hari. 

Yang patut diwaspadai, perilaku duduk diam juga berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe dua, penyakit jantung, dan osteoporosis. 

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Pelesiran Asyik ke Mildura Australia, Menyusuri Sungai Murray Menggunakan Kapal Uap Kincir Abad ke-19

BERIKUTNYA

Yuk Nikmati 5 Kolaborasi Keren Film Thor: Love and Thunder dengan Seniman Lokal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: