Liburan Berkesan di Kota Vatikan
30 June 2022 |
21:00 WIB
Jika Genhype mengunjungi Roma, Italia, tentu tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Vatikan. Di Vatikan, wisatawan akan dapat menjumpai gereja-gereja besar yang menjadi semacam istana dari negara Vatican City yang berdaulat dan yang menerapkan keunikan sistem administrasi di dunia karena menjadi negara yang berada dalam wilayah kota.
Vatikan, sebagai satu negara yang secara ex officio dikepalai oleh Paus yang juga uskup Roma, kian terkesan lebih terbuka. Kehadiran Paus kerap dinanti oleh umat Katolik, termasuk pada saat musim liburan.
Sambutan Vatikan kian terasa salah satunya ditandai dengan tersedianya paket wisata yang menyediakan tur pagi yang dikemas secara khusus dalam grup-grup terbatas, dengan santap pagi di situs-situs tertentu di sekitar kompleks Vatikan.
Baca juga: Rona Roma Menyambut Liburan Musim Panas
Namun untuk menikmati ini wisatawan mesti booking dulu di agen-agen tur yang ada di sekitar. Pelancong, juga diberi kesempatan menjelajahi Museum Vatikan sebelum dibuka untuk umum sehingga mereka dapat melihat-lihat secara dekat objek-objek wisata seperti kapel Sistina—tempat yang juga biasa digunakan untuk konklaf atau rapat dewan kardinal untuk pemilihan Paus—lalu kemudian berjalan mengarah ke Basilika Santo Petrus atau St Peter’s Basilica melalui jalur khusus seperti Vatican City dan taman Vatikan.
Museum Vatikan sendiri berisikan karya-karya lukis dan patung-patung peninggalan yang merupakan koleksi gereja Katolik Roma. Di dalamnya juga terdapat tangga spiral, Raphael Rooms dan dekorasi indah kapel Sistina. Sementara itu, St Peter’s Basilica adalah pusat gereja besar yang menjadi pusat Katolik dunia dengan ketinggian interior hingga 120 meter. Gereja ini didirikan pada masa Paus Julius II pada abad ke-6.
Berkunjung ke kompleks Vatikan, pada umumnya, dilakukan dengan berjalan kaki. Namun di bagian lain, selain jalan kaki, turis juga disediakan pilihan bagi yang ingin menggunakan kendaraan seperti sepeda listrik, segway hingga vespa. Lalu lintas di jalan raya Roma terhitung ramai lancar, meskipun di ruas jalan tertentu lalu lintasnya kerap terhadang kemacetan seperti halnya Jakarta.
Di tepian sepanjang jalan, kafetarianya siap menyajikan berbagai menu andalan sebut saja kopi racikan khas setempat, pizza, spaghetti, dan hidangan tradisi lainnya. Banyak juga tersedia pit stop-pit stop gelato--es krim khas Italia—dan juga gerai-gerai penjual suvenir. Setelah berkeliling di kompleks Vatikan, destinasi lain yang juga layak dikunjungi adalah Trevi Fountain.
Air mancur Trevi yang didesain Nicola Salvi dan dibangun pada 1762 ini posisinya berada di titik persimpangan dari pertigaan jalan dan merupakan bagian dari sistem saluran air kuno yang mengalirkan air ke Roma. Menariknya, berkembang mitos, jika Anda melempar koin ke dalam kolam Trevi ini, Anda akan kembali lagi ke Roma. Sekali lagi, ini hanya mitos, tentu saja banyak jalan menuju Roma.
Editor: Roni Yunianto
Vatikan, sebagai satu negara yang secara ex officio dikepalai oleh Paus yang juga uskup Roma, kian terkesan lebih terbuka. Kehadiran Paus kerap dinanti oleh umat Katolik, termasuk pada saat musim liburan.
Piazza San Petro, salah satu sisi utama di kompleks Vatikan (sumber gambar: Hypeabis/Roni Yunianto)
Sambutan Vatikan kian terasa salah satunya ditandai dengan tersedianya paket wisata yang menyediakan tur pagi yang dikemas secara khusus dalam grup-grup terbatas, dengan santap pagi di situs-situs tertentu di sekitar kompleks Vatikan.
Baca juga: Rona Roma Menyambut Liburan Musim Panas
Namun untuk menikmati ini wisatawan mesti booking dulu di agen-agen tur yang ada di sekitar. Pelancong, juga diberi kesempatan menjelajahi Museum Vatikan sebelum dibuka untuk umum sehingga mereka dapat melihat-lihat secara dekat objek-objek wisata seperti kapel Sistina—tempat yang juga biasa digunakan untuk konklaf atau rapat dewan kardinal untuk pemilihan Paus—lalu kemudian berjalan mengarah ke Basilika Santo Petrus atau St Peter’s Basilica melalui jalur khusus seperti Vatican City dan taman Vatikan.
Salah satu sudut dii kompleks Vatikan (sumber gambar: Hypeabis/Roni Yunianto)
Museum Vatikan sendiri berisikan karya-karya lukis dan patung-patung peninggalan yang merupakan koleksi gereja Katolik Roma. Di dalamnya juga terdapat tangga spiral, Raphael Rooms dan dekorasi indah kapel Sistina. Sementara itu, St Peter’s Basilica adalah pusat gereja besar yang menjadi pusat Katolik dunia dengan ketinggian interior hingga 120 meter. Gereja ini didirikan pada masa Paus Julius II pada abad ke-6.
Berkunjung ke kompleks Vatikan, pada umumnya, dilakukan dengan berjalan kaki. Namun di bagian lain, selain jalan kaki, turis juga disediakan pilihan bagi yang ingin menggunakan kendaraan seperti sepeda listrik, segway hingga vespa. Lalu lintas di jalan raya Roma terhitung ramai lancar, meskipun di ruas jalan tertentu lalu lintasnya kerap terhadang kemacetan seperti halnya Jakarta.
Di tepian sepanjang jalan, kafetarianya siap menyajikan berbagai menu andalan sebut saja kopi racikan khas setempat, pizza, spaghetti, dan hidangan tradisi lainnya. Banyak juga tersedia pit stop-pit stop gelato--es krim khas Italia—dan juga gerai-gerai penjual suvenir. Setelah berkeliling di kompleks Vatikan, destinasi lain yang juga layak dikunjungi adalah Trevi Fountain.
Trevi Fountain (sumber gambar: Hypeabis/Roni Yunianto)
Air mancur Trevi yang didesain Nicola Salvi dan dibangun pada 1762 ini posisinya berada di titik persimpangan dari pertigaan jalan dan merupakan bagian dari sistem saluran air kuno yang mengalirkan air ke Roma. Menariknya, berkembang mitos, jika Anda melempar koin ke dalam kolam Trevi ini, Anda akan kembali lagi ke Roma. Sekali lagi, ini hanya mitos, tentu saja banyak jalan menuju Roma.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.