Esportstainment, Hiburan Terkini dari Industri Esports

Beberapa tahun terakhir ini popularitas esports atau electronic sports memang cukup menanjak. Apalagi pertandingan esports mulai masuk sebagai salah satu cabang olahraga di Asian Games 2018 dan terus berlanjut hingga saat ini. Namun, selain menjadi bagian dari cabang olahraga yang dikompetisikan, saat ini esports juga makin berkembang menjadi bagian dari hiburan atau entertainment.

Irliansyah Wijanarko, Co-founder dan CGO RevivaLTV mengatakan bahwa pergeseran esports dari kompetisi ke arah entertainment tidak lepas dari perkembangan media sosial seperti YouTube dan digital platform lainnya.

"Ini menjadikan esports tak terpisahkan dari dunia lifestyle dan entertainment. Secara natural, esports kemudian berubah menjadi menjadi esportstainment," ucapnya dalam webinar UniPin 11th Birthday #11YearsWithU, UniPin Community (UNITY).

Baca juga: Menciptakan Talenta Esports Berkualitas

Sementara itu Ericko Lim, seorang YouTuber yang juga mantan pro player dan caster di ranah esports kompetitif menjelaskan bahwa esportstainment menjadi sebuah jalan keluar bagi para pemain profesional yang tidak terlalu berhasil. “Enggak semua pro player bisa jadi nomor satu, membuatnya berhasil dan menjadi kaya. Esportstainment adalah escape route untuk mereka gain more money," jelasnya.

Namun, apakah kemudian esportstainment ini membuat semangat kompetisi di ranah esports melesu? Irlie menjelaskan bahwa esportstainment hadir dari esports itu sendiri, tapi bisa saja pasarnya ikut bergeser dan menyesuaikan dengan tren yang ada.

“Nyawanya esports adalah kompetisi. Namun, segala ekosistem di sekitar esports tersebut makin lama makin berkembang dan bakalan lebih banyak pasarnya ketimbang kompetisinya itu sendiri," terangnya.

Meski tampak menggiurkan, menjajaki esportstainment bukanlah hal yang mudah. Ericko menyebutkan bahwa mengetahui karakteristik dan keunikan diri bisa menjadi kunci keberhasilan di dunia baru ini.

Baca juga: Peran Vital Komunitas dalam Perkembangan Esports Indonesia

“You need to know your strong point, kamu harus riset, misalnya kamu harus tau apakah kamu lucu, suka marah-marah, atau bagaimana. Jadi harus tahu karakteristik dirimu. Selain itu, dukungan komunitas juga penting banget. Kebanyakan YouTuber sekarang enggak bisa maintain komunitas mereka sehingga akhirnya influence mereka malah jadi tidak lagi sebesar itu. Jadi selain fokus pada diri sendiri, kita juga perlu memberi timbal balik pada komunitas, pada para penonton dan fans,” tuturnya.


 Editor: Gita Carla