Begini Perputaran Tren Riasan Wajah dalam 10 Dekade

Sama halnya dengan  busana, riasan wajah juga  mengikuti perubahan dari  waktu ke waktu. Tak  sekadar meningkatkan penampilan seseorang, penggunaan riasan wajah juga bisa mencerminkan kepribadian serta menambah kepercayaan diri seseorang.

Menurut Penata Rias Ryan Ogilvy,  tren riasan wajah (makeup)  mengikuti perubahan di bidang  fesyen dan musik. Setiap dekade  memiliki tren masing-masing, kendati  perbedaannya tak terlalu signifikan. 

Baginya, tren makeup lintas  dekade bisa dijadikan sebagai acuan  untuk mengubah penampilan  seseorang. Apalagi, tren penggunaan  riasan ini bisa menonjolkan  beberapa bagian di wajah. Bertepatan dengan seabad hari jadinya pada 2015 lalu, Maybelline  meluncurkan tren makeup selama 10  dekade. Berikut ulasan singkatnya.
 

1. Tampilan Fierce Flapper (era 1920-an)

Pada era 1920-an, tampilan Fierce Flapper menjadi tren riasan wajah  dengan memberikan sentuhan pensil  alis berwarna cokelat, eyeliner, dan  eyeshadow berwarna abu-abu lengkap  dengan bulu mata palsu lentik untuk  mendapatkan kesan mata yang lebih  indah.

Paduan lipstik berwarna  merah gelap menambah kesan  dramatis. Pada era ini, tren riasan wajah  bermain pada penggunaan penegas  alis serta bentuk mata dengan eyeliner dan eyeshadow. ”Tahun 1920-an itu  kan bermain di alis dan bulu mata  terbuka [lentik],” kata Ryan.
 

2. Tampilan classy (era 1930-an)

Selanjutnya, gaya tahun 30-an  dikenal dengan tampilan classy yang  menonjolkan bagian mata serta bibir.  Aplikasi eyeshadow bergaya smokey eyes dengan bulu mata lentik dan  tebal, serta ditambah polesan blush  on berwarna merah kecokelatan  seperti kayu manis dan lipstik merah  padam.
 

3. Eyeliner berwarna (era 1940-an)

Tahun 1940-an, tren make up kembali berubah yang ditandai  dengan bingkaian eyeliner berwarna yang ditarik keluar dari garis mata bawah. Bulu mata tebal dan lentik  serta alis tegas menyempurnakan  penampilan di era ini.
 

4. Lipstik glossy pink fuschia (era 1950-an)

Berlanjut ke era 1950-an,  menjadi era untuk riasan wajah  dengan bingkaian di bagian mata dan  lipstik glossy berwarna pink fuschia. 
 

5. Gaya chic rocker (era 1960-an)

Namun, pada dekade 1960-an, gaya  chic rocker dengan pilihan warna  gelap pada bagian mata dan bibir  menjadi tren. Mata yang dibuat bergaya smokey  eyes, serta dengan sapuan blush on berwarna merah kecokelatan  membuat tampilan layaknya musisi  beraliran rock.
 

6. Riasan ala disco diva (era 1970-an)

Sementara itu, pada 1970-an tren  tampilan riasan wajah ala disco diva mengemuka. Mata yang dipulas  dengan eyeshadow berwarna hijau,  pipi berwarna pink dan bibir orange menjadi ciri tampilan gaya ini.
 

7. Warna electric (era 1980-an)

Bergeser ke 1980-an, gaya  riasan wajah juga ikut berubah  dengan warna electric seperti gradasi  ungu dan fuschia, baik di mata  maupun bibir. 
 

8. Gaya natural (era 1990-an)

Selanjutnya, tren pemilihan warna  berani memudar ketika menginjak  generasi 90-an. Terinspirasi musik  pop, riasan wajah bergaya natural mulai terangkat. Kulit bersinar, riasan  wajah lembut di bagian mata, alis  tegas serta lipstik berwarna nude membuat tampilan terlihat alami.
 

9. Riasan sederhana (era 2000-an)

Namun, gaya era 2000-an ditandai dengan statement di bagian bibir.  Terlihat dari pilihan warna merah,  tetapi tetap membiarkan mata dan  wajah dengan riasan sederhana.
 

10. Bold and strong. (era 2010-an)

Hampir sama dengan tren makeup pada era sebelumnya, smokey eyes dan pilihan lipstik berwarna merah seperti buah berry dan ungu yang cenderung padam mengemuka pada dekade 2010-an. ”Era 2010-an sekarang ini, lipstik lebih bold and strong. Tapi bagian lainnya dibuat flawless,” kata Ryan.

Tren riasan ini, menurut makeup artist Bubah Alfian, sudah dimulai  sejak tiga tahun terakhir, dengan  memainkan warna-warna natural dan satu statement di bagian bibir.  

Catatan redaksi: artikel diambil dari BI Weekend edisi 7 Juni 2015.

Editor: Fajar Sidik