Simak 6 Tanda Obesitas yang Harus Diwaspadai
Genhype mungkin sudah sering mendengar kata obesitas, tetapi apa sebenarnya obesitas itu? Obesitas adalah penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan dalam tubuh. Jika dibiarkan, ada berbagai risiko penyakit yang akan mengintai, seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Obesitas termasuk masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia. Selain menyebabkan masalah kesehatan, kondisi ini juga dapat memicu gangguan psikologis, seperti stres dan depresi.
Lantas, apa saja tanda-tanda orang yang mengalami obesitas? Berikut ini beberapa tandanya menurut Direktur Maryland Bariatric Center di Mercy Hospital Baltimore Kuldeep Singh.
1. Pakaian kamu semakin ketat
Kamu mungkin tidak sadar bahwa tubuhmu semakin menggemuk dan menyebabkan beberapa pakaian semakin ketat atau terasa lebih sempit dari biasanya. Jika kamu berhadapan dengan situasi tersebut, lebih baik segera periksakan ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh kamu dibandingkan mengabaikannya dengan cara membeli pakaian dengan ukuran yang lebih besar.
2. Pembengkakan kaki
Dokter Singh mengatakan bahwa peningkatan berat badan dapat memberikan tekanan pada sistem vena, yang membawa darah ke seluruh tubuh seperti kaki dan tungkai dan kembali ke jantung. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan pembuluh darah tersebut berhenti bekerja dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan. “Mereka mungkin menahan cairan karena tekanan darah tinggi, itu bahkan bisa menjadi tanda awal gagal jantung,” ujarnya.
3. Sesak napas
Orang dengan obesitas dapat mengembangkan timbunan lemak yang besar di dalam dan di sekitar dada, yang dapat menghambat pernapasan. Pada beberapa orang memiliki jumlah lemak dada atau perut yang sangat besar, diafragma mereka tidak bisa bergerak bebas dan menjadi sulit bernapas. “Ketika mereka berbaring, mereka tidak bisa bernapas dengan benar,” kata Dokter Singh.
4. Kelelahan
Orang dengan obesitas atau kelebihan lemak juga dapat menghalangi mereka saat tidur. Mereka juga cenderung mendengkur ketika tidur dan mereka terbangun karena oksigen darah yang sangat rendah. Siklus ini berulang setiap beberapa menit sepanjang malam sehingga tidak bisa mendapatkan tidur yang nyenyak dan merasa kelelahan di kemudian hari.
5. Sakit kepala
Dokter Singh juga mengatakan sakit kepala bisa sangat dipengaruhi oleh berat badan. Kondisi itu disebut hipertensi intrakranial jinak di mana tekanan meningkat pada otak seperti meniru rasa sakit tumor otak.
6. Depresi
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa obesitas membawa peningkatan risiko depresi begitupun sebaliknya depresi datang dengan risiko obesitas yang lebih tinggi. Bisa saja itu berarti upaya yang gagal untuk menurunkan berat badan kemudian menyerah, yang dapat mengakibatkan berat badan lebih meningkat dan depresi yang lebih buruk.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.