Daya Ingat Menurun & Sulit Fokus? Waspadai Gejala Alzheimer
17 June 2021 |
14:00 WIB
Guys, kamu tahu enggak kalau otak sebagai organ pusat kendali tubuh adalah bagian dari sistem saraf yang juga mencakup sumsum tulang belakang dan jaringan besar saraf dan sel saraf? Ketika otak rusak, hal ini dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk turunnya kemampuan kognitif seperti demensia.
Di Indonesia, istilah yang paling dekat dengan demensia memang adalah pikun. Pikun biasanya identik dengan gangguan daya ingat namun ternyata demensia tidak terbatas pada gangguan daya ingat saja.
Penurunan fungsi kognitif atau fungsi pikir yang terjadi pada penderita demensia menyebabkan gangguan dalam membuat perencanaan dan keputusan, gangguan berbahasa, hingga gangguan otak dalam memproses sinyal visual yang ditangkap oleh mata.
Nah, jenis demensia yang paling sering terjadi pada orang Indonesia yakni penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak.
Kordinator Wilayah Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) cabang Depok, Dunanty RK Sianipar mengatakan ada 10 gejala alzheimer nih yang perou kamu catat.
Di antaranya, gangguan daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan familiar, disorientasi seperti lupa tanggal dan waktu, kesulitan memahami visuo spasial atau mengukur jarak.
Selanjutnya, gangguan berkomunikasi, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, hingga perubahan perilaku dan kepribadian.
"Cek, kalau sudah ada satu bahkan lebih gejala, segera atasi agar bisa diperlambat progres kerusakan otak dan bisa sehat kembali," ujar Dunanty.
Bagi kita yang kondisi otaknya masih sehat, ada sejumlah cara loh untuk mencegah penyakit ini. Antara lain rutin mengecek kesehatan termasuk fungsi otak. Kemudian hindari asap rokok serta melakukan aktivitas fisik dan spiritual.
Penting juga melakukan diet seimbang dan makan-makanan yang dapat menstimulasi otak serta beristirahat yang cukup ya. "Kelola stres dan bersosialisasi. Stres bisa memicu demensia," sebut Dunanty.
Editor: Roni Yunianto
Di Indonesia, istilah yang paling dekat dengan demensia memang adalah pikun. Pikun biasanya identik dengan gangguan daya ingat namun ternyata demensia tidak terbatas pada gangguan daya ingat saja.
Penurunan fungsi kognitif atau fungsi pikir yang terjadi pada penderita demensia menyebabkan gangguan dalam membuat perencanaan dan keputusan, gangguan berbahasa, hingga gangguan otak dalam memproses sinyal visual yang ditangkap oleh mata.
Nah, jenis demensia yang paling sering terjadi pada orang Indonesia yakni penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak.
Kordinator Wilayah Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) cabang Depok, Dunanty RK Sianipar mengatakan ada 10 gejala alzheimer nih yang perou kamu catat.
Di antaranya, gangguan daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan familiar, disorientasi seperti lupa tanggal dan waktu, kesulitan memahami visuo spasial atau mengukur jarak.
Selanjutnya, gangguan berkomunikasi, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, hingga perubahan perilaku dan kepribadian.
"Cek, kalau sudah ada satu bahkan lebih gejala, segera atasi agar bisa diperlambat progres kerusakan otak dan bisa sehat kembali," ujar Dunanty.
Bagi kita yang kondisi otaknya masih sehat, ada sejumlah cara loh untuk mencegah penyakit ini. Antara lain rutin mengecek kesehatan termasuk fungsi otak. Kemudian hindari asap rokok serta melakukan aktivitas fisik dan spiritual.
Penting juga melakukan diet seimbang dan makan-makanan yang dapat menstimulasi otak serta beristirahat yang cukup ya. "Kelola stres dan bersosialisasi. Stres bisa memicu demensia," sebut Dunanty.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.