Gramofon adalah alat pemutar musik yang digunakan oleh Ismail Marzuki untuk mendengarkan berbagai macam lagu (sumber gambar ilustrasi: pexels/Skitterphoto)

Ismail Marzuki dan Benyamin Sueb, Sosok Seniman Betawi yang Melegenda

21 June 2022   |   11:17 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Sebagai salah satu kota pusat kegiatan seni dan kebudayaan di Indonesia, Jakarta memiliki sejumlah seniman yang terkenal, dan telah memberikan warna terhadap dunia seni dan budaya di Indonesia.  Sosok seniman asli Betawi yang terkenal dan memberikan warna terhadap dunia seni dan budaya adalah Ismail Marzuki dan Benyamin Sueb.

Supaya kalian mengenali lebih dekat dua sosok senimana legendaris itu, simak ulasan singkat kiprah dan perjalanan seni keduanya yang dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber resmi.
 

Ismail Marzuki  

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, seniman yang namanya diabadikan sebagai pusat kesenian di Jakarta, yakni Taman Ismail Marzuki, itu lahir di Jakarta pada 11 Mei 1914 silam. Komponis besar Indonesia ini lahir dari keluarga sederhana mengingat sang ayah adalah seorang wiraswasta kecil di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta.

Pria seniman yang tumbuh dalam asuhan seorang ayah ini telah mengenal musik sejak kecil mengingat sang ayah adalah seorang pemain rebana. Ismail yang kerap disapa Ma’ing ini menjadi anggota perkumpulan musik Lief Java pada 1923.

Di perkumpulan itu, dia mengalami perkembangan baik sebagai instrumentalis, penyanyi, penyair lagu, dan juga mulai menciptakan lagu. Berbagai macam lagu pun didengar oleh sang seniman dengan menggunakan alat pemutar musik gramafon.

Lagu-lagu yang didengar oleh sang seniman adalah lagu dari luar negeri dan lagu-lagu daerah. Lagu-lagu daerah yang sering didengar seperti lagu daerah Jawa, Minang, Bugis, Maluku Maluku, dan sebagainya. Sementara lagu-lagu dari luar negeri seperti Mozart, Schumann, Schubert, dan sebagainya.

Ismail Marzuki telah menghasilkan banyak karya, baik lagu sendiri maupun lagu pencipta seniman lain yang diaransemen ulang. Karya-karya tersebut berjudul Rayuan Pulau Kelapa, Indonesia Tanah Pustaka, Sepasang Mata Bola, Selendang Sutra, dan sebagainya. Sang seniman meninggal dunia pada usia 44 tahun ketika tengah berbaring di pangkuan sang istri.  
 

Benyamin Sueb

Seniman asli Jakarta lainnya yang juga menjadi legenda di tanah air adalah Benyamin Sueb. Dilansir dari laman Bensradio.com, sang seniman yang lahir pada 5 Maret 1939 telah menghasilkan 75 album musik dan 53 judul film.

Kegiatan kesenian dan kebudayaan yang dilakukan oleh pria seniman yang meninggal pada 5 September 1995 tersebut sudah dilakukan semasa kecil. Anak dari pasangan Sueb dan Aisyah itu sempat membuat orkes keliling bersama 7 kakaknya.

Kesuksesan sang seniman dalam dunia musik diawali ketika bergabung dengan grup orkes Naga Mustika. Grup ini mengantarkan pria seniman yang kerap disapa Babe tersebut menjadi penyanyi terkenal di dalam negeri.

Pada 2 Oktober 1959, Benyamin menikah dengan wanita bernama Noni, dan memperoleh 5 orang anak laki-laki. Benyamin juga kembali menikah dengan wanita bernama Alfiah setelah rumah tangga dengan Noni kandas di tengah jalan.

Sang seniman memperoleh keturunan 4 orang anak saat berumah tangga dengan Alifah, dan membuat anak sang seniman mencapai sebanyak 9 orang secara keseluruhan.

??????Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ancaman Malware Perangkat Seluler Indonesia Turun, Tapi Masih Top Global 

BERIKUTNYA

Daftar 10 Musisi Paling Populer di Dunia Saat Ini, Favoritmu Peringkat Berapa?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: