Sistem transmisi pada mobil manual. (sumber gambar ilustrasi: Ryland zweifel/Pexels)

Sebelum Turun ke Jalan, Kenali Lebih Dulu Sistem Transmisi Mobil

20 June 2022   |   16:12 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Transmisi mobil, juga dikenal sebagai sistem transmisi, adalah mekanisme di mana tenaga yang diciptakan oleh mesin ditransfer ke roda penggerak. Bagian kendaraan ini adalah yang paling penting dalam menentukan kekuatan dan fungsionalitas sistem mesin mobil kalian.

Asst. To Service Department Head PT Suzuki Indomobil Sales Harriadi menuturkan ada dua jenis transmisi mobil antara lain transmisi otomatis dan transmisi manual. Transmisi manual mengharuskan pengemudi untuk menyelesaikan langkah ekstra dalam memilih dan menggunakan rasio gigi.

Sebaliknya, upaya mekanis diminimalkan dalam transmisi otomatis, dan kecepatan yang berbeda diperoleh secara otomatis.

(Baca juga: Kenali yuk 3 Penyebab Setir Mobil Bergetar)

“Perbedaannya terletak pada bagaimana cara perpindahan gigi atau transmisi dilakukan,” katanya.

Pada mobil manual, perpindahan gigi harus dilakukan dengan manual menggunakan persneling atau girboks. Sementara itu, mobil otomatis memiliki pemindahan transmisi yang mudah karena mengandalkan girboks.

Secara penggunaan, mobil otomatis hanya perlu menginjak pedal gas pada kaki kanan dan rem pada kaki kiri. Tanpa ada transmisi, pengemudi tidak bisa menciptakan momen atau kecepatan yang berbeda-beda.

Berikut jenis-jenis sistem transmisi yang biasa digunakan pada mobil:
 

Transmisi mobil otomatis. (Sumber gambar: Hasan Gulec/Pexels)

Transmisi mobil otomatis. (Sumber gambar: Hasan Gulec/Pexels)
 

1. Sliding Mesh

Sliding mesh adalah jenis sistem transmisi manual yang prinsip kerjanya lebih sederhana lantaran menggerakan roda gigi agar bisa mengatur percepatan dari output. SIstem ini sudah tidak digunakan karena dua  roda gigi yang dikaitkan akan menghasilkan putaran berbeda saat terjadi putaran tinggi. Kondisi tersebut membuat perpindahan gigi menjadi tidak halus, dan juga akan sangat mengganggu pengemudi.


2. Constant Mesh

Constant mesh juga sistem transmisi manual. Sistem ini membutuhkan kopling untuk proses perpindahan dari porot input ke output. Proses perpindahan tersebut memanfaatkan keterkaitan roda gigi yang tetap.

Sistem transmisi constant mesh lebih rumih jika melihat cara kerjanya lantaran poros input akan memutar counter gear saat mesin hidup. Dampaknya adalah output gear yang terhubung akan mengambang dan ketika berputar justru poros output tidak akan berputar.


3. Synchromesh

Sistem transmisi ini merupakan sistem yang menjadi pilihan sebagian besar para pembuat mobil karena perpindahan giginya lebih halus. Cara kerja sistem ini mirip dengan sistem constant mesh. Namun, terdapat komponen ring synchronizer di clutch hub yang berfungsi menyamakan putaran hub sleep dengan output gear ketika keduanya belum terkait. Kondisi tersebut membuat perpindahan gigi pada mobil manual akan lebih halus.


4. CVT

Continuously Variable Transmission atau yang kerap disebut CVT merupakan salah satu jenis sistem transmisi mobil otomatis yang perpindahannya secara variabel. Di sistem ini terdapat dua gear yang memiliki variabel diameter dan dihubungkan menggunakan belt.

Driven akan memiliki gear yang diameternya lebih besar ketika diameter drive mengecil. Sementara driven gear akan mengecil saat drive gear membesar. Sistem ini memiliki hasil putaran output yang akan sama dengan input yang ada di mesin.


5. Automatic Gear Shift

Sistem transmisi lainnya yang terdapat pada mobil matik adalah transmisi automatic gear shift. Transmisi ini memiliki konsep mengintegrasikan aktuator hidrolik yang secara operasional melalui Electronic Control Unit (ECU) dan juga Transmission Control Module (TCM). ECU dan TCM memiliki fungsi mengontrol kinerja kopling dan perpindahan gigi yang sesuai dengan putaran mesin.

Editor: Nirmala Aninda 

SEBELUMNYA

Aman dikonsumsi, Begini Cara Potong dan Olah Sapi yang Terjangkit PMK

BERIKUTNYA

Cerita di Balik Lukisan-lukisan karya Maestro Koleksi Istana Kepresidenan, dari Raden Saleh hingga Affandi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: