Bersiap, Pameran Incraf Bakal Digelar Dua Kali
19 June 2022 |
16:36 WIB
Dewi Andriani
Jurnalis Hypeabis.id
Pameran kriya bertaraf internasional atau International Handicraft Trade Fair ( Inacraft ) kembali digelar dua kali dalam setahun. Hal itu, diharapkan dapat menggairahkan kembali pasar produk kerajinan yang mayoritasnya merupakan para pelaku usaha kecil.
Pameran Inacraft dengan mengusung tema Transformasi & Kolaborasi Menuju Asephi Go Export ini akan dimulai pada Oktober. Sementara pameran utama Inacraft ke-23 tetap pada agenda tahunan yaitu pada Maret atau April.
Pameran tahunan ini akan membawa potensi seni dan budaya ekonomi kreatif, terutama sektor kerajinan yang diharapkan pula mendorong pemulihan sektor pariwisata.
Baca juga: Macrame, Kerajinan Simpul Tali Berasal dari Arab yang Berkembang di Eropa
Sekjen Asosiasi Eksportir & Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Baby Jurmawati Djuri mengatakan pelaksanakan dua kal ini tidak lepas dari tingginya permintaan akan gelaran produk kriya, khususnya produk-produk UMKM.
Selain itu hal ini juga dilakukan sebagai upaya memberikan kesempatan bagi pasar lokal sehingga dapat menangkap peluang yang lebih besar melalalui pameran dagang.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk mendukung proses go ekspor dari produk-produk UMKM, pihaknya telah berkolaborasi dengan berbagai platform digital yang ada seperti, Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan e-commerce lainnya serta kolaborasi dengan pemerintah.
Baby berharap melalui gelaran kriya internasional dapat mendongkrak potensi-potensi kerajinan unggulan UMKM-UMKM di tiap provinsi.
Baca juga: 3 Kerajinan dengan Bahan Buatan Ini Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Adapun untuk target transaksi diharapkan mendekati nilai transaksi pada Inacraft 2019 yang diselenggarakan sebelum pandemi Covid-19 mencapai Rp145 miliar dengan kontrak dagang kontrak dagang sebesar US$12,98 juta.
Melalui Inacraft, Asephi juga tetap mendukung cashless society dalam transaksi dagang dan melihat CHSE protokol dalam berinteraksi juga masih penting sehungga masih tetap menggunakan berbagai paltform yang mendukung termasuk dalam pembayaran iuran anggota dan pembelian tiket pameran.
Editor: Fajar Sidik
Pameran Inacraft dengan mengusung tema Transformasi & Kolaborasi Menuju Asephi Go Export ini akan dimulai pada Oktober. Sementara pameran utama Inacraft ke-23 tetap pada agenda tahunan yaitu pada Maret atau April.
Pameran tahunan ini akan membawa potensi seni dan budaya ekonomi kreatif, terutama sektor kerajinan yang diharapkan pula mendorong pemulihan sektor pariwisata.
Baca juga: Macrame, Kerajinan Simpul Tali Berasal dari Arab yang Berkembang di Eropa
Sekjen Asosiasi Eksportir & Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Baby Jurmawati Djuri mengatakan pelaksanakan dua kal ini tidak lepas dari tingginya permintaan akan gelaran produk kriya, khususnya produk-produk UMKM.
Selain itu hal ini juga dilakukan sebagai upaya memberikan kesempatan bagi pasar lokal sehingga dapat menangkap peluang yang lebih besar melalalui pameran dagang.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk mendukung proses go ekspor dari produk-produk UMKM, pihaknya telah berkolaborasi dengan berbagai platform digital yang ada seperti, Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan e-commerce lainnya serta kolaborasi dengan pemerintah.
Baby berharap melalui gelaran kriya internasional dapat mendongkrak potensi-potensi kerajinan unggulan UMKM-UMKM di tiap provinsi.
Baca juga: 3 Kerajinan dengan Bahan Buatan Ini Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Adapun untuk target transaksi diharapkan mendekati nilai transaksi pada Inacraft 2019 yang diselenggarakan sebelum pandemi Covid-19 mencapai Rp145 miliar dengan kontrak dagang kontrak dagang sebesar US$12,98 juta.
Melalui Inacraft, Asephi juga tetap mendukung cashless society dalam transaksi dagang dan melihat CHSE protokol dalam berinteraksi juga masih penting sehungga masih tetap menggunakan berbagai paltform yang mendukung termasuk dalam pembayaran iuran anggota dan pembelian tiket pameran.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.