3 Kerajinan Bahan Buatan Ini Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Pembuatan kerajinan tangan dengan bahan buatan kini menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan pada masa pandemi, saat orang-orang ingin mencari hobi baru melalui kegiatan prakarya yang hasilnya bisa digunakan atau dimanfaatkan sebagai barang yang bisa dijual.

Tiga kerajinan ini bisa dibuat di rumah dengan alat-alat yang dibeli melalui satu set kerajinan yang kini banyak dijual secara satuan maupun dalam satu paket. Yuk telisik tiga kerajinan bahan buatan yang bisa dibuat di rumah.
 

Kerajinan kain merupakan salah satu kerajinan bahan buatan yang bisa dibuat di rumah, dan kerajinan ini bisa memanfaatkan berbagai macam kain untuk dijadikan barang baru seperti tas, selimut, hingga taplak meja yang dibuat dengan cara dijahit.

Dengan memanfaatkan kain-kain perca (kain sisa), bahan kain kiloan, hingga kain dari pakaian yang sudah tidak bisa digunakan dan kemampuan menjahit, upaya untuk memberikan nilai tambah pada kain-kain ini bisa dilakukan.
 

Prakarya lilin kini mulai populer seiring dengan berkembangnya potensi bisnis lilin buatan sendiri dan tren penggunaan lilin yang mengandung aromaterapi. Lilin sendiri telah digunakan sejak lama, tepatnya sejak 3000 SM dan mulai banyak digunakan di kalangan orang Mesir, dengan variasi sumbu dari alang-alang dan serat.

Lilin sendiri bisa dibuat di rumah dengan paket pembuatan yang kini mudah didapat di toko daring maupun luring serta cara-caranya yang bisa dikulik di internet. Tidak hanya itu, kerajinan lilin juga mudah dilakukan karena biaya yang dibutuhkan tidaklah mahal dan akses pembuatannya yang mudah.
 

Selain lilin, sabun juga merupakan salah satu prakarya bahan buatan yang mulai populer dengan beberapa orang yang mulai beralih menggunakan produk-produk artisan atau buatan lokal serta memiliki bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat sabun artisan juga bisa didapat dengan mudah di beberapa toko khusus.

Tidak hanya itu, kerajinan sabun juga bisa bermain pada ukiran dan cetakan yang membuat sabun memiliki bentuk yang baru. Teknik ini sendiri bisa dilakukan dengan mengukir sabun denga alat ukiran atau memarutnya menjadi bubuk yang kemudian dibentuk ulang dengan campuran sagu dan air.


Editor: M R Purboyo