3 Perbedaan Mengisi Ban Mobil dengan Angin Biasa & Nitrogen
13 June 2022 |
21:14 WIB
Kondisi tekanan ban menjadi salah satu penentu keamanan dan kenyamanan berkemudi. Pertimbangan memilih pengisian ban dengan angin biasa atau nitrogen masih menjadi pertanyaan di antara para pemilik kendaraan. Intinya, para pengendara ingin mendapatkan yang terbaik saat mengemudi.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Gajah Tunggal menuturkan saat ini banyak mitos yang menghinggapi para pemilik kendaraan saat hendak mengisi ban kendaraan mereka dengan angin. Mitos-mitos tersebut antara lain adalah karat akibat pemakaian angin biasa.
Penggunaan angin nitrogen atau angin biasa juga bisa menimbulkan karat pada lapisan steel belted di ban. Ban yang terluka dan ditambal kurang sempurna seiring waktu pemakaian di jalan basah atau sedang dicuci memungkinkan terjadi karat di steel belted.
Baca juga: Pantau 4 Penyebab Ban Mobil Sering Kempes
Jadi, berkarat atau tidak bukan merupakan salah satu pertimbangan dalam memilih untuk mengisi angin biasa atau karat. Mitos lainnya adalah pemakaian nitrogen menjadi lebih hemat pemakaian bahan bakar.
Menurutnya, penggunaan nitrogen terhadap ban kendaraan tidak secara signifikan membuat pemakaian bahan bakar menjadi hemat. Pemakaian, performance, kemampuan pengereman, dan kenyamanan tetap sama baik ban diisi angin atau pun nitrogen. Angin yang disebut angin biasa, ujarnya, mengandung unsur nitrogen sebesar 87 persen.
Meskipun begitu, mengisi angin biasa dan nitrogen terhadap ban kendaraan tetap ada perbedaannya. berikut perbedaan-perbedaan itu.
Meskipun begitu, terdapat keuntungan saat pengendara menggunakan nitrogen untuk mengisi ban kendaraannya. Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar jika dibandingkan dengan molekul angin biasa.
Kondisi tersebut membuat nitrogen lebih susah keluar dari pori-pori karet ban jika dibandingkan dengan angin biasa. Jadi, tekanan angin akan lebih stabil baik dalam keadaan dingin (kendaraan tidak dipakai) atau dalam keadaan panas (Kendaraan sedang dipakai).
Berbeda dengan angin biasa, penggunaan nitrogen membuat temperatur lebih lambat naik pada kondisi yang sama atau lebih stabil.
Baca juga: Ini 5 Efek Buruk jika Tekanan Ban Mobil Berkurang
Editor: Fajar Sidik
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Gajah Tunggal menuturkan saat ini banyak mitos yang menghinggapi para pemilik kendaraan saat hendak mengisi ban kendaraan mereka dengan angin. Mitos-mitos tersebut antara lain adalah karat akibat pemakaian angin biasa.
Penggunaan angin nitrogen atau angin biasa juga bisa menimbulkan karat pada lapisan steel belted di ban. Ban yang terluka dan ditambal kurang sempurna seiring waktu pemakaian di jalan basah atau sedang dicuci memungkinkan terjadi karat di steel belted.
Baca juga: Pantau 4 Penyebab Ban Mobil Sering Kempes
Jadi, berkarat atau tidak bukan merupakan salah satu pertimbangan dalam memilih untuk mengisi angin biasa atau karat. Mitos lainnya adalah pemakaian nitrogen menjadi lebih hemat pemakaian bahan bakar.
Menurutnya, penggunaan nitrogen terhadap ban kendaraan tidak secara signifikan membuat pemakaian bahan bakar menjadi hemat. Pemakaian, performance, kemampuan pengereman, dan kenyamanan tetap sama baik ban diisi angin atau pun nitrogen. Angin yang disebut angin biasa, ujarnya, mengandung unsur nitrogen sebesar 87 persen.
Meskipun begitu, mengisi angin biasa dan nitrogen terhadap ban kendaraan tetap ada perbedaannya. berikut perbedaan-perbedaan itu.
1. Tekanan Angin Stabil
Angin biasa dan nitrogen sama-sama mengisi ruangan di dalam ban. Jadi, performa ban bisa terjaga, dan pada akhirnya pengendara mendapatkan manfaat yang sama, yakni mendapatkan tekanan angin yang sesuai dengan rekomendasi pabrik mobil.Meskipun begitu, terdapat keuntungan saat pengendara menggunakan nitrogen untuk mengisi ban kendaraannya. Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar jika dibandingkan dengan molekul angin biasa.
Kondisi tersebut membuat nitrogen lebih susah keluar dari pori-pori karet ban jika dibandingkan dengan angin biasa. Jadi, tekanan angin akan lebih stabil baik dalam keadaan dingin (kendaraan tidak dipakai) atau dalam keadaan panas (Kendaraan sedang dipakai).
2. Suhu Tidak Cepat Naik
Umumnya, temperatur ban yang sedang digunakan akan mengalami kenaikan seiring jarak dan kecepatan kendaraan. Temperatur ban biasanya lebih cepat naik jika terisi angin biasa, terlebih sedang melintas di jalan bebas hambatan.Berbeda dengan angin biasa, penggunaan nitrogen membuat temperatur lebih lambat naik pada kondisi yang sama atau lebih stabil.
3. Tahan Lama
Saat sebuah kendaraan tidak digunakan dalam waktu lama, misal berbulan-bulan, tekanan ban yang terisi angin biasa akan cepat turun atau kempis. Sementara ban yang diisi oleh nitrogen akan lebih stabil dan tekanan bannya tidak mengalami banyak penurunan.Baca juga: Ini 5 Efek Buruk jika Tekanan Ban Mobil Berkurang
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.