Waspadai 5 Penyakit Ini Saat Ibadah Haji & Umrah
02 June 2022 |
13:39 WIB
Jamaah haji dan umrah pada tahun ini harus menghadapi cuaca ekstrem di Kota Makkah dan Madinah. Pasalnya, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi memperkirakan suhu rata-rata di sana bisa mencapai 42-45 derajat Celsius pada siang hari.
Selain suhu, ada beragam penyakit yang patut diwaspadai jemaah haji maupun umrah. Terutama Covid-19 yang masih menjadi ancaman hingga saat ini. Penyakit tersebut bisa dialami oleh siapa pun.
Seperti yang dialami Ayu Ting Ting yang kondisinya drop setibanya di Tanah Suci untuk ibadah umrah. Kabar tersebut disampaikan adiknya, Assyifa Nuraini. Disampaikannya bahwa Ayu mengalami demam, muntah, hingga sakit kepala.
Nah, buat kamu yang ingin melakukan ibadah haji maupun umrah, waspadai beberapa penyakit ini ya.
Selain suhu, ada beragam penyakit yang patut diwaspadai jemaah haji maupun umrah. Terutama Covid-19 yang masih menjadi ancaman hingga saat ini. Penyakit tersebut bisa dialami oleh siapa pun.
Seperti yang dialami Ayu Ting Ting yang kondisinya drop setibanya di Tanah Suci untuk ibadah umrah. Kabar tersebut disampaikan adiknya, Assyifa Nuraini. Disampaikannya bahwa Ayu mengalami demam, muntah, hingga sakit kepala.
Nah, buat kamu yang ingin melakukan ibadah haji maupun umrah, waspadai beberapa penyakit ini ya.
1. Heat stroke
Suhu tinggi dapat menyebabkan calon jemaah haji dan umrah mengalami heat stroke. Menurut dr. Nadia Octavia dari KliKDokter, heat stroke adalah suatu kelainan pada tubuh yang disebabkan oleh paparan suhu panas yang tinggi.
Gejala heat stroke berupa demam di atas 39 derajat Celcius, denyut nadi cepat, sulit bernapas, tekanan darah meningkat atau menurun, dan gangguan kesadaran yang berujung koma. Jika tidak cepat ditangani, heat stroke bisa berakibat fatal dan terjadi serangkaian komplikasi mematikan.
Gejala heat stroke berupa demam di atas 39 derajat Celcius, denyut nadi cepat, sulit bernapas, tekanan darah meningkat atau menurun, dan gangguan kesadaran yang berujung koma. Jika tidak cepat ditangani, heat stroke bisa berakibat fatal dan terjadi serangkaian komplikasi mematikan.
2. Influenza
Penyakit gangguan pernapasan yang biasa disebut flu ini menimbulkan gejala demam, batuk, pilek, nyeri kepala, badan lemas, pegal, dan sakit tenggorokan.
Menurut Nadia, jemaah haji berisiko tinggi mengalami penyakit ini apalagi jika mereka memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Risiko akan menjadi tinggi apabila mereka memiliki penyakit kronis seperti diabetes, infeksi paru kronis, dan penyakit jantung.
"Lalu, lansia, pasien transplantasi organ, serta pasien dengan kekebalan tubuh rendah seperti kanker," tuturnya.
Menurut Nadia, jemaah haji berisiko tinggi mengalami penyakit ini apalagi jika mereka memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Risiko akan menjadi tinggi apabila mereka memiliki penyakit kronis seperti diabetes, infeksi paru kronis, dan penyakit jantung.
"Lalu, lansia, pasien transplantasi organ, serta pasien dengan kekebalan tubuh rendah seperti kanker," tuturnya.
3. Kolera
Pada musim haji 2017, kolera menjadi salah satu penyakit yang paling diwaspadai. Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Beberapa gejalanya berupa buang air besar encer alis diare, mual, maupun muntah. Gejala ini bisa muncul pada 8–27 jam setelah terpapar bakteri penyebab kolera.
4. Meningitis
Jemaah haji maupun umrah biasanya harus disuntik vaksin meningitis ketika ingin berangkat ke Tanah Suci. Meningitis adalah penyakit yang menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang. Gejala awalnya adalah mual, muntah, ruam di kulit, panas mendadak, dan nyeri di kepala.
Meningitis bisa ditularkan saat di Tanah Suci karena di sana orang-orang dari berbagai negara di dunia bertemu.
Meningitis bisa ditularkan saat di Tanah Suci karena di sana orang-orang dari berbagai negara di dunia bertemu.
5. Gangguan stres
Mengutip situs Kementerian Kesehatan, jemaah haji maupun umrah bisa saja terserang stress. Pemicunya yakni mereka harus menghadapi suasana dengan lautan manusia yang berbeda budaya dan kebiasaan. Perbedaan cuaca dan antrean panjang juga bisa menyebabkan stres. Belum lagi jika lokasi penginapan jauh dari tempat ibadah.
Editor: Indyah Sutriningrum
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.