Hadapi Puncak Arus Balik, Ketahui Penyebab Anak Rewel & Cara Mengatasinya

Libur Lebaran akan segera berakhir. Sebagian besar masyarakat yang melakukan mudik Lebaran pun sudah mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing. Diprediksi, hingga Minggu, (8/5/2022), bertepatan dengan hari terakhir libur cuti bersama Idulfitri, akan menjadi puncak arus balik Lebaran.

Hal itu tentu akan membuat banyak kendaraan terutama melalui jalur darat, memadati jalur-jalur mudik sehingga rentan menghadapi kemacetan yang bisa memicu rasa lelah dan stres. Terlebih, jika kalian membawa anak atau balita, kondisi seperti itu tentu bisa memicu mereka menjadi rewel.

Penyebab anak rewel

Menurut Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, penyebab anak rewel saat dalam perjalanan biasanya karena merasa bosan, yang ditandai dengan anak selalu bertanya kapan sampai tujuan. 

Dalam perjalanan seperti itu, lanjut Samanta, anak merasa tidak memiliki kesempatan untuk bermain. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk membuat seolah-olah perjalanan mudik yang melelahkan layaknya karya wisata yang menyenangkan.

“Seperti anak sedang pergi field trip dengan sekolah dan teman-temannya, dimana banyak canda tawa dan bernyanyi bersama sehingga menjadi perjalanan yang dapat dinikmati anak,” ujar Samanta kepada Hypeabis.id, baru-baru ini.

Namun, jika anak terlanjur rewel, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua. Hal yang penting adalah validasi perasaan ketidaknyamanan anak selama dalam perjalanan mudik. Setelah itu, ajak anak main atau bercerita, serta hibur anak dengan hal-hal yang menarik untuknya agar mereka tidak merasa bosan.

“Kunci utama yakni orang tua juga perlu tenang menghadapi situasi selama perjalanan mudik. Jika orang tua tenang, insya Allah anak pun itu tenang selama mudik,” imbuh Samanta.
  (Baca juga: Bunda, Simak Kiat Menenangkan Anak Rewel Saat Mudik)

Cara mencegah anak rewel

Untuk mencegah anak rewel saat perjalanan mudik, Samanta menyarankan para orang tua untuk melakukan semacam briefing kepada anak. Briefing ini terdiri dari lokasi tujuan di mana, berapa jauh jarak yang harus ditempuh dan total durasi waktu yang harus dihabiskan di jalan.

“Semakin ceritanya menarik dan diulang ke anak maka mereka akan makin memiliki gambaran situasinya seperti apa dan bisa kooperatif selama mudik,” terangnya.

Samanta juga mengatakan selama di perjalanan, pastikan orang tua rutin memberitahu update dengan situasi di perjalanan seperti misalnya sudah berapa lama dan berapa waktu lagi akan sampai, agar anak merasa tenang.

Selain itu, tak kalah penting juga menyiapkan semua perlengkapan anak yang diperlukan sebelum melakukan perjalanan mudik seperti makanan, minuman, mainan kesukaan anak, lagu, film, termasuk kantong khusus untuk buang air kecil selama di perjalanan saat macet. Jika mudik dengan pesawat, pastikan anak atau balita menggunakan ear plugs agar telinga mereka tidak bising.


Editor: Gita Carla