Ilustrasi pengaman biometrik (sumber gambar; Freepik)

Ini Teknologi Terbaru Pengamanan Biometri di Smartphone

04 May 2022   |   19:49 WIB

Genhype pernah ponselnya dipinjam orang dan orang tersebut kemudian mengakses data pribadi genhype? Bagaimana cara melindungi ponsel agar tidak dapat diakses sembarang orang? Pembuat ponsel sebenarnya menyediakan pilihan perlindungan dengan kata sandi atau PIN (personal identification number).

Kata sandi atau PIN ini tidak hanya semata-mata berguna untuk menggembok layar ponsel, tetapi juga berfungsi sebagai kunci enkripsi data. Dengan enkripsi data, orang tidak mudah mengekstrak data yang tersimpan di dalam ponsel, meskipun ponsel dimatikan.

Saat ini makin banyak model ponsel pintar yang dilindungi oleh pengamanan biometri. Skema perlindungan ini menggunakan informasi yang unik dan hanya dimiliki oleh pemilik perangkat, seperti sidik jari,  dan selaput pelangi (iris). Selain itu, wajah manusia juga telah digunakan untuk pengamanan biometri.

Sidik jari
Pengamanan dengan sidik jari memanfaatkan kenyataan bahwa sidik jari manusia unik untuk setiap orang. Perlindungan biometri seperti ini sudah lama ditemukan di lingkungan sehari-hari, misalnya untuk absensi dan pengendalian akses ruangan di perkantoran.

Tidak jarang juga kita menemukannya di perangkat cerdas lain seperti komputer pribadi dan tablet.

Paling tidak ada tiga tipe pemindai sidik jari yang bisa ditemukan di ponsel pintar saat ini: pemindai optik, pemindai kapasitif, dan pemindai ultrasonik.

Pemindai optik pada dasarnya menggunakan kamera untuk memindai sidik jari dan membandingkannya dengan data yang sudah ada. 

Pada dasarnya, pemindai ini mengambil foto sidik jari kita untuk diolah lebih lanjut. Teknologi optik ini merupakan yang tertua dibandingkan dengan teknologi lainnya, dan karena itu bisa ditemukan pada model awal ponsel dan perangkat lain.

Dari segi keamanan, pemindai optik ini paling mudah diakali oleh peretas. Karena itu, saat ini pemindai optik sudah mulai ditinggalkan, atau digabungkan dengan teknologi pemindai kapasitif.

Pemindai kapasitif, seperti namanya, menggunakan sensor kapasitor untuk mendeteksi bentuk sidik jari manusia. Metode ini lebih mahal, namun saat ini sudah lebih terjangkau dan karena itu makin banyak ditemui pada model ponsel pintar.

Metode paling baru, pemindai ultrasonik, menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memindai bentuk sidik jari. Sensor mekanis kemudian mendeteksi pantulan gelombang ini untuk diolah lebih lanjut.

Pada saat ini, pemindai ultrasonik bisa ditemukan pada ponsel yang menggunakan cip Qualcomm terbaru, seperti Samsung Galaxy S22.
 
Samsung Galaxy S22
Pengenalan Wajah
Alternatif lainnya adalah teknologi pengenalan wajah. Teknologi ini umum ditemukan pada produk Apple, misalnya iPad dan iPhone (beberapa model, seperti iPhone SE, masih menggunakan pemindai sidik jari). Buat sebagian orang, teknologi pengenalan wajah mungkin lebih mudah digunakan dibandingkan dengan menempelkan jari ke pemindai.

Apple menggunakan kamera infra merah dan cip jaringan saraf tiruan (neural network) untuk meningkatkan keakuratan teknologi pengenalan wajah.  Teknologi Face ID masih bisa mengenali penggunanya meskipun menggunakan masker, topi, kaca mata, atau make up.

Teknologi serupa juga bisa ditemukan pada produk vendor lain, misalnya Samsung dan Huawei.

Kelebihan dan Kekurangan
Dibandingkan dengan skema pengamanan lain seperti kata sandi atau PIN, pengamanan biometri jelas lebih mudah digunakan. Kita tidak perlu mengingat-ingat informasi, dan tidak perlu khawatir tidak bisa membuka ponsel hanya karena lupa kata sandi.


Informasi biometri juga pada dasarnya lebih aman dibandingkan kata sandi, karena disimpan secara lokal di ponsel pintar. Karena itu tidak ada akan ada kejadian kebocoran data karena peladen suatu penyedia jasa online berhasil dibobol peretas.

Meskipun begitu, tidak berarti pengamanan biometri ini lepas dari kekurangan. Bila informasi kata sandi biasa dibobol peretas, kita bisa menggantinya. Sesudah diganti, peretas tidak akan bisa lagi mengakses akun atau perangkat, kecuali bila dia berhasil mencuri kata sandi lagi.

Beda ceritanya dengan informasi biometri. Kita tentunya tidak dapat mengganti begitu saja sidik jari atau wajah, bila informasi keduanya berhasil dicuri oleh orang lain untuk mengakses perangkat atau akun kita.

Para periset keamanan telah mendemonstrasikan bahwa informasi biometri ini bisa dicuri. Untungnya, lebih sulit melakukan pencurian sidik jari atau memalsukan wajah dibandingkan dengan membobol kata sandi, sehingga pada praktiknya kita bisa mengandalkan pengamanan biometri untuk melindungi ponsel pintar.

Editor: M R Purboyo
 

SEBELUMNYA

Mau Balik dari Mudik? Perhatikan Hal Ini

BERIKUTNYA

Ini Oleh-oleh Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Kembali dari Kampung Halaman

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: