Mieke Wijaya. (Sumber gambar: Instagram/@miekewijaya.z)

Enam Dekade Perjalanan Karier Mieke Wijaya

04 May 2022   |   09:37 WIB

Selasa (03/05/2022), industri perfilman dan teater kehilangan salah satu aktris legendarisnya dengan kabar duka dari Mieke Widjaja yang meninggal dunia dalam usia 82 tahun. Kabar ini pertama kali disampaikan melalui akun Instagram putrinya, Nia Zulkarnaen.

Meski tidak dirincikan penyebab berpulangnya sang aktris, foto dari Nia mengindikasikan bahwa penyakit diduga menjadi penyebab kematian dari aktris yang telah berkarier selama lebih dari 50 tahun itu.

Mieke Wijaya lahir pada 17 Maret 1939 dengan nama Mieke Widjadja binti De Ryder di Bandung, Jawa Barat pada masa penjajahan Belanda. Meski kehidupan masa kecilnya tidak banyak diketahui, Mieke mulai terjun ke dunia akting saat dirinya bergabung dengan Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta.

Proyek pertama yang menjadi debutnya di layar lebar adalah film Gagal yang rilis pada 1954. Film dari sutradara-penulis naskah H. Asby dan produser Lie Sioe Seng ini menjadi pembuka dari kariernya sebagai aktris, setelah dirinya turut aktif sebagai seorang penyanyi.

Hanya dalam kurun waktu dua tahun, kariernya mulai meningkat setelah menjadi salah satu dari pemeran utama dari film ikonik Tiga Dara milik rumah produksi Perfini. Digarap oleh sutradara Usmar Ismail, film drama keluarga ini menampilkan Mieke sebagai Nana yang merupakan salah satu dari tiga bersaudara yang dibesarkan oleh nenek mereka.

Film Tiga Dara kemudian menjadi film yang populer hingga saat ini, hingga didapuk menjadi salah satu film terlaris pada era 1950an dan direstorasi pada tahun 2015-2016 ke dalam format 4K. Bahkan, Tiga Dara memiliki versi remake pada tahun 2016 yang digarap oleh sineas film Nia Dinata.

Setidaknya, Mieke tercatat telah membintangi puluhan film selama periode 1960 sampai 1987. Beberapa film ini membuatnya memenangkan tiga penghargaan Citra dalam Festival Film Indonesia: Gadis Kerudung Putih (1967), Ranjang Pengantin (1974, menang di FFI 1975), dan Kembang Semusim (1980, menang di FFI 1981).

 

Bersamaan dengan kariernya sebagai aktris film, dia juga dikenal aktif sebagai anggota dari kelompok seni pertunjukan Teater Populer milik Teguh Karya sejak tahun 1960an.

Mieke sendiri telah bermain dalam ragam aliran film, misalnya film religius Sembilan Wali (1985), film komedi Bing Slamet Koboi Cengeng (1974), film drama Ranjang Pengantin, hingga film romantis Badai Pasti Berlalu (1977). 

Aktivitasnya sebagai aktris film tetap konsisten dilakukannya hingga tahun 1987, di mana saat itu dia mulai mengambil proyek sinetron sejak tahun 1984 melalui Rumah Masa Depan.

Salah satu sinetron ikonik yang pernah dibintanginya adalah Penginapan Bu Broto yang tayang pada tahun 1986 di TVRI. Saat itu, dia mendapatkan peran utama sebagai Ibu Broto dan keluarganya yang mengelola sebuah losmen atau penginapan.

Setelah itu, dia mulai tidak aktif dalam proyek film selama empat tahun dan sempat kembali pada 1991 dengan film Saat Kukatakan Cinta dan Zig Zag (Anak Jalanan). Setelah itu, dia mulai banyak mengambil proyek sinetron hingga 2019. Proyek film terakhirnya adalah Ayat-Ayat Cinta (2008) dan sinetron terakhirnya adalah Supir dan Majikan (2019).

Mulai tahun 1996, Meike aktif dalam beberapa sinetron seperti Antara Jakarta-Perth (1996, 1998), Doa dan Anugerah (2002-2003), Bunga di Tepi Jalan (2005-2006), empat musim Kemilau Cinta Kamila (2010-2011), dan lain-lain.

Pada tahun 2010an, dia mendapatkan dua penghargaan terakhir, yaitu Lifetime Achievement Award dalam Festival Film Bandung 2011 dan Indonesian Movie Actors Awards 2015.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Liburan Lebaran Ingin Nonton di Bioskop? Coba Film Ini Saja

BERIKUTNYA

Ini Cara Meninggalkan Hewan Peliharaan Saat Libur Lebaran

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: