Ilustrasi DNA (Sumber gambar : Unsplash/Sangharsh Lohakare)

Cegah Risiko Penyakit Hingga Kebotakan, Intip 9 Tes Genomik di Prodia

28 April 2022   |   22:10 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Setiap orang berisiko terhadap penyakit. Namun jika diketahui sejak dini dan segera ditangani, penyakit tersebut bisa direduksi. Nah, saat ini ada loh cara untuk mengetahui potensi penyakit. Kamu bisa mengetahuinya melalui pemeriksaan genomik di Laboratorium Klinik Prodia.

Product & Scientific Manager Prodia Trilis Yulianti menerangkan bahwa Prodia menyediakan beberapa pemeriksaan genomik yang bisa mendeteksi penyakit otot, diabetes, hipertensi, autoimun, hingga kanker. 

Bahkan Prodia juga menyediakan pemeriksaan genomik untuk mendeteksi kelainan kromosom dan mencari tahu nutrisi yang tepat untuk tubuh. "Kita ada pemeriksaan prediktif-preventif, farmakologi, targeting theraphy, dan lifestyle," ujar Trilis saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (28/4/2022). 

Nah berikut ini daftar pemeriksaan genomik di Prodia. 

1. Prodia Wellness Genomics (PWG)
PWG merupakan pemeriksaan yang dikembangkan untuk menentukan risiko penyakit berdasarkan 345 gen dengan 603 varian untuk memprediksi risiko dari 41 jenis penyakit meliputi kanker, diabetes, hipertensi, penyakit vaskular, autoimun, dan penyakit muskuloskeletal.

"Setiap orang punya kecenderungan penyakit yang dibawa oleh gen. Kalau dalam tubuh kita ada bakat penyakit jantung, ketemu faktor lingkungan, maka jadi. Kalau kita tau kecenderungan (penyakit) ke arah mana, kita bisa punya strategi untuk mencegahnya," jelas Trilis. 

2. Prodia Bone and Muscle Joint (PBMJ) Genomics
Ini merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko individu terhadap beberapa jenis penyakit terkait tulang, otot, dan sendi. 

3. CArisk 2.0
Pemeriksaan genomik ini untuk mengidentifikasi risiko seseorang terkait beberapa jenis kanker. Pemeriksaan ini menganalisis lebih dari 100 gen dan 200 varian yang berbeda. Gen dan varian tersebut terkait dengan 13 jenis kanker yang paling umum sesuai dengan varian yang terdapat pada database yang tersedia, yaitu kanker payudara, kolorektal, serviks, hati, pankreas, paru, lambung, tiroid, prostat, ovarium, nasofaring, kantung kemih, dna limfoma non-hodgkin. 

Trilis menerangkan dengan angka mortalitas kanker tinggi. Kemoterapi sejatinya bukan pilihan satu-satunya untuk mengatasi kanker. Dengan obat-obatan yang sesuai dan ditentukan memelalui pemeriksaan genomik, penyakit ini bisa ditangani dengan lebih baik. 

4. ProSafe-NIPT
Ini merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi kelainan kromosom pada janin dengan menggunakan sampel darah ibu hamil. Adapun kelainan kromosom yang sering terjadi seperti Down Syndrome, Patau Syndrome, Edward Syndrome, Klinifelter Syndrome dan Turner Syndrome. 

5. DIArisk
Pemeriksaan genomik yang menganalisis kurang lebih 100 gen dan varian untuk mengetahui faktor risiko diabetes dan penyakit terkait diabetes beserta komplikasinya, seperti diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, GDM, obesitas, nefropati, neuropati diabetes, berdasarkan varian genetik.

"Kita bisa tahu kalau kolesterol, obat oenurun kolestrol yang cocok dan aman untuk kita apa," terang Trilis. 

6. Prodia Nutrigenomics
Prodia Nutrigenomics merupakan pemeriksaan genomik untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan jenis olahraga yang tepat bagi tubuh. Manfaat dari Prodia Nutrigenomics adalah sebagai panduan dalam memilih makanan pada program penurunan berat badan dan sebagai panduan gaya hidup untuk tetap sehat dan preventif terhadap penyakit. "Kita rawat diet sesuai manual book. Setiap manusia lahir dengan print out-nya masing-masing," tambahnya. 
 

Ilustrasi penyakit autoimun/Freepik

Ilustrasi penyakit autoimun/Freepik


7. IMMUNErisk
Ini adalah pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko individu terhadap beberapa jenis penyakit terkait imunulogi. IMMUNErisk bermanfaat untuk memprediksi risiko 7 penyakit autoimun dan kondisi terkait imunitas tubuh lainnya meliputi rheumatoid arthritis, psoriasis, systemic lupus erythematosus (SLE), allergic rhinitis, atopic dermatitis, alopecia areata, dan vitiligo.

8. TENSrisk
Hypertension Risk ini merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk memprediksi risiko berdasarkan profil genomik seseorang terhadap penyakit hipertensi dan kondisi terkait dengan hipertensi yaitu obesitas, gangguan metabolisme lemak, penyakit ginjal kronik. Pemeriksaan ini menganalisis lebih dari 70 variasi genetik.

9. Prodia Skin & Hair Genomics
Merupakan pemeriksaan genomik yang dapat mengidentifikasi kondisi dan tendensi kesehatan kulit serta rambut. Dengan pemeriksaan ini dapat mengetahui profil kulit, kulit dan penuaan, sensitivitas kulit, penyakit kulit dan alergi, pertumbuhan dan kekuatan rambut, dan kebutuhan nutrisi kulit dan rambut. "Jadi bisa tahu, apakah kita punya potensi kebotakan atau tidak," sebut Trilis. 

Sementara itu Trilis menerangkan bahwa pemeriksaan genomik ini dilakukan melalui mengambil sampel darah. Dia menegaskan bahwa DNA seseorang paling banyak berada di sel darah putih.

Prodia kemudian mengekstrasi DNA tersebut dan diproses di dalam laboratorium selama tiga hari. "Nanti setelah hasil keluar akan ada konsultasi gratis," sebutnya.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Seo Ye-ji Tampil Serba Hitam dalam Poster Utama Drama Eve

BERIKUTNYA

Sambut Lebaran, Ini 3 Kebiasaan Unik Nassar dengan Keluarga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: