obsidian (sumber gambar Obsidian md)

Ingin Punya Wiki Pribadi? Pakai Saja Obsidian

28 April 2022   |   14:59 WIB

Aplikasi pencatat sangat berguna bagi kita untuk membuat catatan apa saja yang telah kita lakukan dan sebagainya. Saya sering menggunakan aplikasi pencatat (note taking) untuk keperluan sehari-hari, misalnya Google Keep, OneNote, Evernote dan Dropbox Paper.

Namun semua aplikasi yang disebut di atas itu memiliki kekurangan yang membuatnya tidak bisa jadi “pusat pengetahuan” seperti wiki: tidak adanya tautan internal.

Salah satu ciri Wikipedia (dan banyak situs wiki lainnya) adalah artikel-artikel di dalamnya terkait satu sama lain. Kita bisa mengklik tautan (pranala) di Wikipedia untuk membuka artikel lain.

Kita bisa saja memasang MediaWiki (perangkat lunak yang menjadi dasar Wikipedia) di komputer pribadi untuk mendapatkan fitur seperti ini. Namun pemasangan MediaWiki terlalu rumit, dan fiturnya terlalu berlebihan bila yang Anda inginkan pada dasarnya hanya pengelola catatan yang saling bertaut.

Obsidian merupakan aplikasi pencatat yang dirancang memiliki kemampuan seperti wiki, namun tanpa kerumitan yang ditemukan pada perangkat lunak wiki biasa. Pembuatnya menyebut Obsidian sebagai “otak kedua”.
 

Obsidian

Obsidian



Instalasi
Obsidian tersedia untuk berbagai jenis sistem operasi di komputer dan ponsel. Untuk artikel ini saya menguji aplikasi Obsidian di komputer pribadi (PC) Windows.  Anda dapat mengunduh Obsidian untuk PC di situs resminya, https://obsidian.md. Selain untuk Windows, tersedia versi aplikasi untuk Linux dan macOS.

Versi ponsel dan tablet tersedia gratis di Google Play Store (Android) dan Apple App Store.

Pada saat pertama kali menggunakan Obsidian, Anda akan diminta untuk membuat vault (penyimpanan). Ini dasarnya adalah folder di komputer/perangkat Anda. Folder ini bisa di mana saja, termasuk folder yang digunakan untuk layanan penyimpanan data daring (online storage) seperti Dropbox atau Google Drive.

Perlu diingat, berbeda dengan aplikasi seperti Evernote, Obsidian secara default tidak memiliki fitur penyelarasan data. Anda hanya bisa menyimpan data secara lokal. Fitur sinkronisasi hanya tersedia sebagai jasa berbayar. Namun ini bisa diakali dengan menyimpan data di folder layanan seperti Dropbox, bila Anda enggan mengeluarkan biaya tambahan.

Obsidian, seperti banyak aplikasi pencatat lainnya, berfungsi sebagai penyunting berkas Markdown. Dengan berkas Markdown, Anda bisa menuliskan catatan dalam bentuk teks polos, namun dengan pemformatan tambahan seperti cetak tebal, cetak miring, judul, membuat daftar, dan sebagainya. Anda bisa mengimpor berkas markdown yang sudah ada untuk dimasukkan ke dalam sistem Obsidian.
 

Obsidian

Obsidian


Fitur khas
Bahasa Markdown tidak susah, dan Anda bisa mempelajarinya dari internet (misalnya dari https://www.markdowntutorial.org). Namun ada beberapa fitur tambahan yang membuat Obsidian bukan sekadar penyunting berkas markdown.

Sebagai contoh, Obsidian mendukung fitur penulisan notasi matematika (berbasis LaTeX). Fitur ini jarang ditemui pada aplikasi pencatat lainnya.  Obsidian juga mendukung fitur tautan internal, yang menghubungkan satu catatan dengan catatan lain. Namun catatan yang ditautkan itu harus disimpan dalam satu vault.

Hubungan semua catatan yang tertaut itu bisa ditinjau dalam mode Graph View. Kita bisa melihatnya sebagai peta pikiran (mind map), walaupun Obsidian sendiri tidak dirancang untuk itu.

Anda dapat mengatur dan menambahkan fitur lanjutan dengan mengaktifkan dan memasang plugin. Obsidian menyertakan beberapa plugin bawaan, namun Anda juga bisa memasang plugin tambahan yang dikembangkan oleh pihak ketiga.

Editor: M R Purboyo
 

SEBELUMNYA

Disney Umumkan Rincian Terbaru Avatar 2, Kini punya Judul Resmi!

BERIKUTNYA

Rencana Mudik Pakai Motor? Waspada Kondisi Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: