Ilustrasi belajar bahasa Inggris (Sumber gambar: Unsplash/Element5 Digital)

Minat Belajar Bahasa Asing Meningkat, dengan Catatan

26 April 2022   |   16:08 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Ke depan tampaknya kita bakal lebih sering mendengar obrolan dalam bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sebuah laporan terbaru menunjukkan minat belajar bahasa asing anak muda saat ini mulai menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.  

Data terbaru dari platform pembelajaran bahasa asing Duolingo memperlihatkan, pengguna aktif harian (DAU) aplikasi tersebut di Indonesia tumbuh selama awal Ramadan sebesar 61%, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. 

Terkait waktu belajar, pengguna memanfaatkan waktu sahur dan jam makan siang untuk mempelajari bahasa asing. Tercatat bahwa jumlah pengguna Indonesia yang belajar pada jam 5 pagi telah meningkat hampir tiga kali lipat selama Ramadhan hingga 10 April, dibandingkan dengan Maret 2022.

Selain itu, data ini juga menunjukkan bahwa pengguna dari Indonesia cenderung lebih rajin mempelajari bahasa asing, dibandingkan dengan negara lain. Terlihat bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengguna dalam mempelajari bahasa melalui aplikasi  Duolingo tetap 19,5 menit, lebih tinggi daripada di negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Berkaca pada temuan tersebut, Duolingo menyimpulkan, minat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk belajar bahasa asing semakin meningkat. Minat mereka semakin tumbuh seiring adanya waktu luang selama Ramadan. Hal ini mereka lakukan untuk mengejar ketertinggalan dalam menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. 

“Ramadan menawarkan waktu untuk tumbuh menjadi lebih baik dan fokus tidak hanya dari sisi  aspek spiritual, tetapi juga saat yang tepat untuk mencapai kesuksesan dalam pengembangan pribadi yang efektif. Dengan memilih aktivitas yang bermakna dalam pengembangan diri, seperti belajar bahasa baru, hal ini dapat membantu kita mencapai tujuan dari pertumbuhan pribadi kita,” demikian pernyataan Duolingo dalam keterangan resminya baru-baru ini. 


Kecakapan Rendah

Walaupun demikian, dalam laporan berbeda terlihat, penguasaan bahasa Inggris orang Indonesia sejujurnya masih menjadi persoalan. Menurut Laporan Indeks Kecakapan Bahasa Inggris (English Proficiency Index/EPI) 2021 oleh EF Education First menunjukkan, EPI Indonesia berada di peringkat 80 dari 112 negara.

Dengan raihan tersebut, penguasaan bahasa Inggris warga Indonesia masuk dalam kategori Very Low Proficiency atau kecakapannya sangat kurang. Selain itu, perolehan ini merosot enam peringkat dari posisi 6 tahun lalu. 

Adapun dari skor EPI, Indonesia mendapatkan 466, meningkat dari capaian 2020 sebesar 453. Meski meningkat, capaian ini dinilai masih rendah di bawah rata-rata global sebesar 503 poin. 

Dibandingkan negara tetangga, Indonesia cukup tertinggal dalam hal menguasai bahasa Inggris. Indonesia kalah telak oleh Singapura yang berada di peringkat 4 dunia. Kemudian dengan tetangga lainnya, yaitu Filipina (18), Malaysia (28), dan Vietnam (66). Sementara itu, Indonesia hanya unggul dari Myanmar (93), Kamboja (97), dan Thailand (100). 

Ada berbagai faktor penyebab minimnya kemampuan berbahasa Inggris orang Indonesia, antara lain rendahnya kepercayaan diri, lingkungan tidak mendukung, dan pengajaran bahasa Inggris di sekolah masih jauh dari ideal.

Terlebih, Indonesia juga tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, sehingga tak ada kewajiban dalam mempelajarinya. 

 Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

4 Tontonan Seru di Genflix untuk Temani Waktu Puasa

BERIKUTNYA

Mengenal Perbedaan Fungsi hingga Jenis Headphone & Earbuds

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: